Pengertian Cuti Prosedur Cuti

commit to user 8 melakukan, menjalankan, mengerjakan suatu rancangan, kebijakan, keputusan dan sebagainya. Prosedur pelaksanaan dalam hal ini berarti adalah proses atau langkah-langkah atau urutan cara untuk melakukan cuti yang menjadi hak untuk setiap pegawai yang telah memenuhi syarat.

D. PENGERTIAN DAN PROSEDUR CUTI

a. Pengertian Cuti

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan cuti adalah libur beberapa hari lamanya secara resmi tidak bekarja untuk beristirahat 2007 : 252, hampir sama dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia pada Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa cuti adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu untuk beristirahat 2007 : 225. Menurut Sastra Djatmika dan Marsono 1984 : 96 pengertian cuti adalah tidak masuk bekerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan pegawai. Sondang P. Siagian 1997 : 163 menyebutkan bahwa cuti merupakan hak setiap pekerja dalam setiap tahun kerja, biasanya hak cuti itu adalah selama dua belas hari kerja dan dalam kurun waktu tersebut pegawai yang bersangkutan mendapat gaji penuh dan waktu cuti itu diperhitungkan sebagai bagian masa aktif untuk perhitungan pensiun kelak. Sedangkan menurut H. Nainggolan 1989:131 cuti adalah hak pegawai negeri sipil, oleh sebab itu pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendesak. Dari beberapa definisi cuti diatas dapat disimpulkan bahwa cuti adalah keadaan dimana seorang pegawai tidak masuk bekerja selama jangka waktu tertentu yang telah mendapatkan ijin dari instansi terkait.

b. Prosedur Cuti

Sebelum melaksanakan cuti, pegawai yang bersangkutan perlu melaksanakan urutan tata cara untuk mendapatkan cuti. Secara umum prosedur pelaksanaan cuti adalah sebagai berikut : commit to user 9 1. Pegawai yang akan melaksanakan cuti membuat surat permohonan cuti 2. Bagian personalia akan mengevaluasi jumlah hari kerja yang masih menjadi hak cuti pegawai yang bersangkutan 3. Pegawai yang bersangkutan mengajukan cuti kepada atas langsungnya untuk mendapatkan persetujuan. 4. Setelah disetujui oleh atasan langsung yang bersangkutan, bagian personalia membuatkan surat ijin cuti untuk ditandatangani pejabat yang berwenang memberikan cuti 5. Surat ijin cuti dibuat rangkap 2 dua, asli untuk yang bersangkutan, tembusan untuk arsip kepegawaian. 6. Setelah menjalankan cuti pegawai yang bersangkutan wajib melapor kepada atasannya.

E. JENIS-JENIS CUTI