menjadikannya salah satu federasi olahraga yang terbesar dan yang paling populer di dunia.
62
B. Tugas dan Wewenang Fédération Internationale de Football Association
FIFA
Dunia adalah tempat yang kaya akan keindahan alam dan keragaman budaya. Tetapi di banyak tempat masih terjadi perampasan hak dasar manusia.
FIFA yang juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjangkau dunia, menggunakan sepakbola sebagai simbol bagi harapan dan kerjasama. Setiap
anggota asosiasi dan pelaku dalam dunia sepakbola dalam segala bentuknya dengan demikian diharapkan berkontribusi untuk mencapai tujuan FIFA dengan
menjaga standar, mendorong terlaksananya kompetisi dan mempromosikan solidaritas di dalam permainan. Dengan dimainkan oleh jutaan orang di seluruh
dunia, sepakbola merupakan “jiwa” dari FIFA sehingga tanggung jawab FIFA sangat besar untuk menjaganya. Tanggung jawab ini tidak berakhir dengan hanya
mengorganisir Piala Dunia FIFA dan berbagai kompetisi lainnya, tetapi juga meluas untuk menjaga, mengembangkan permainan di seluruh dunia dan
membawa harapan kepada setiap masyarakat sebagai bentuk solidaritas. FIFA memandang hal tersebut sebagai misi untuk memberikan kontribusi dalam
membangun masa depan yang lebih baik bagi dunia dengan menggunakan kekuatan dan popularitas sepakbola. Misi ini memberikan makna dan arah untuk
masing-masing dan setiap kegiatan yang terlibat dalam FIFA. Pendekatan
62
Globalisation, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifaglobalisation.html, diakses tanggal 23 Oktober
2013 pukul 0.29 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan tahapan antara lain mengembangkan permainan sepakbola dan mempromosikannya secara global dengan nilai-nilai pemersatu budaya dan
kemanusiaan. Dengan demikian, sepakbola tidak lagi hanya dianggap sekedar olahraga global, tetapi juga sebagai kekuatan pemersatu yang dapat memberikan
kontribusi penting kepada masyarakat. Sepakbola digunakan sebagai alat untuk pembangunan sosial dan manusia. Untuk mendukung hal tersebut, nilai-nilai yang
terus dipegang dalam organisasi ini
63
FIFA mempunyai tujuan “to improve the game of football constantly and promote it globally in the light of its unifying, educational, cultural and
humanitarian values, particularly through youth and development programmes;
antara lain adalah: 1. Keaslian, dimana terdapat anggapan bahwa sepakbola harus tetap
sederhana dan dikenal sebagai permainan indah yang dimainkan dan dinikmati oleh seluruh orang.
2. Persatuan, menjadi tanggung jawab FIFA untuk mendorong kesatuan dalam dunia sepakbola
dan untuk menggunakannya untuk
mempromosikan solidaritas, yang terlepas dari jenis kelamin, latar belakang etnis, agama atau budaya.
3. Kinerja, FIFA harus bekerja keras untuk memberikan kualitas tertinggi dan pengalaman terbaik dalam sepakbola, baik itu untuk pemain, untuk
penonton, dan semua orang. 4. Integritas, FIFA harus menjadi model dalam menerapkan fair play,
toleransi, sportivitas dan transparansi.
63
Missions, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationmission.html, diakses tanggal 23 Oktober 2013 pukul 11.35 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
to organise its own international competitions; to draw up regulations and
provisions and ensure their enforcement; to control every type of Association Football by taking appropriate steps to prevent infringements of the Statutes,
regulations or decisions of FIFA or of the Laws of the Game; to promote integrity, ethics and fair play with a view to preventing all methods or practices,
such as corruption, doping or match manipulation, which might jeopardise the integrity of matches, competitions, Players, Officials and Members or give rise to
abuse of Association Football.
64
64
Pasal 2 Statuta FIFA
FIFA dengan demikian melaksanakan fungsi dan wewenangnya dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan sepakbola
secara global berdasarkan nilai-nilai pendidikan, budaya, dan kemanusiaan untuk memajukan kesejahteraan umum, untuk mengatur kompetisi internasional sendiri,
untuk menyusun peraturan dan ketentuan serta memastikan penegakannya untuk mengontrol setiap jenis asosiasi sepak bola untuk menjaga integritas pertandingan
dan kompetisi dan mencegah penyalahgunaan di dalamnya. FIFA juga giat memerangi rasisme atau diskriminasi dalam bentuk apapun, mempromosikan
hubungan persahabatan antara setiap orang dan organisasi yang terlibat dalam permainan sepakbola dan mewajibkan mereka untuk memperhatikan Anggaran
Dasar, peraturan dan prinsip-prinsip fair play. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibuatlah serangkaian regulasi, seperti statuta, peraturan, petunjuk, dan
sebagainya yang relevan dan dikeluarkan FIFA sehingga dapat dikatakan bahwa kelahiran FIFA dan seluruh pemangku kepentingannya adalah sebagai sarana
untuk melaksanakan aturan-aturan tersebut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
FIFA sebaga badan pengatur sepakbola internasional dengan demikian memiliki tugas dan wewenangnya untuk mencapai tujuan tersebut dan
menerapkan nilai-nilai di dalamnya dalam sepakbola. Melalui lembaga- lembaganya, FIFA menjalankan tugas dan wewenangnya. Lembaga-lembaga
tersebut antara lain: 1. Kongres, merupakan pertemuan paling penting dari FIFA yang
diadakan setiap dua tahun. Tapi sejak tahun 1998, pertemuan ini telah terjadi setiap tahun. Pertemuan tahunan memungkinkan “parlemen sepak bola” ini untuk
membuat keputusan mengenai masalah yang terus tumbuh setiap tahun. Kongres membuat keputusan yang berkaitan dengan undang-undang yang mengatur FIFA
dan metode yang akan diimplementasikan dan diterapkan. Disini juga terdapat agenda untuk menyetujui laporan tahunan, memutuskan penerimaan asosiasi
sepakbola nasional baru dan mengadakan pemilihan, terutama untuk presiden FIFA. Dalam semangat demokrasi sejati, setiap asosiasi nasional memiliki satu
suara, untuk memberikan hak pilihnya.
65
Menurut Statuta FIFA, Kongres FIFA adalah badan tertinggi organisasi. Sejumlah artikel mengatur tentang hal mana yang harus dibahas dan mana
keputusan harus disahkan pada forum ini. Sebagai badan legislatif sepakbola dunia, Kongres dikenakan tanggung jawab khusus untuk mengembangkan
permainan sepakbola, sesuatu yang telah mengalami perubahan yang semakin cepat selama beberapa tahun terakhir. Keputusan yang mungkin dapat diambil di
Kongres antara lain Kongres memutuskan apakah akan mengakui, menangguhkan
65
FIFA Congress, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiescongressfifacongress.html, diakses tanggal 23
Oktober 2013 pukul 17.54 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
atau mengeluarkan anggota FIFA, menentukan lokasi markas FIFA, memutuskan memberikan gelar sebagai presiden kehormatan, wakil presiden kehormatan atau
anggota kehormatan, bertanggung jawab sebagai tempat untuk mengubah Statuta dan Tata Tertib Kongres, mengeluarkan anggota Komite Eksekutif FIFA,
menyetujui neraca dan laporan laba rugi, menyetujui Laporan Kegiatan, dan memilih presiden setiap empat tahun. Presiden FIFA memiliki fungsi penting
selama Kongres, ia memimpin dan memastikan bahwa perdebatan selama berlangsungnya Kongres dilakukan dengan benar. Setelah Kongres, ia kemudian
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keputusan disahkan dan diimplementasikan.
66
2. Komite Eksekutif, sebagai lembaga eksekutif, tugas dan wewenang Komite Eksekutif antara lain adalah
67
66
FIFA Congress – Things to Know, dimuat dalam
: a. Komite Eksekutif akan mengambil keputusan pada semua kasus yang
tidak berada dalam lingkup tanggung jawab Kongres atau tidak diatur dalam badan-badan lain berdasarkan hukum atau berdasarka Statuta
FIFA; b. Komite Eksekutif harus mengadakan pertemuan setidaknya dua kali
dalam setahun;
http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiescongressthingstoknow.html, diakses tanggal 23 Oktober 2013 pukul 18.11 WIB.
67
Exco and Emergency, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesexcoandemergencyindex.html, diakses tanggal
23 Oktober 2013 pukul 18.33.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
c. Presiden akan mengadakan rapat Komite Eksekutif. jika setidaknya tiga belas anggota Komite Eksekutif meminta untuk diadakan rapat;
d. Komite Eksekutif harus menunjuk ketua, wakil ketua dan anggota dalam standing committees;
e. Komite Eksekutif harus menunjuk ketua, wakil ketua, dan anggota dalam lembaga yudisial;
f. Presiden harus menentukan agenda dalam pertemuan Komite Eksekutif. Setiap anggota Komite Eksekutif berhak untuk mengusulkan masalah
untuk dimasukkan dalam agenda; g. Komite Eksekutif dapat memutuskan untuk membentuk komite ad-hoc
jika diperlukan; h. Komite Eksekutif harus menunjuk delegasi dari FIFA untuk IFAB;
i. Komite Eksekutif harus menyusun peraturan untuk standing committee dan komite ad-hoc;
j. Komite Eksekutif menunjuk atau memberhentikan Sekretaris Jenderal atas usul Presiden. Sekretaris Jenderal menghadiri pertemuan semua
komite ex officio; k. Komite Eksekutif akan memutuskan tempat dan tanggal kompetisi final
turnamen FIFA dan jumlah tim yang mengambil bagian dari setiap Konfederasi;
l. Komite Eksekutif harus menyepakati peraturan yang menetapkan bagaimana FIFA dijalankan secara internal;
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Sekretariat Jenderal, administrasi FIFA dilakukan di dalam Sekretariat yang mempekerjakan sekitar 400 anggota staf di markas FIFA yang terletak di
Zurich, Swiss. Sekretariat dikepalai oleh Sekretaris Jenderal FIFA. Sekretaris Jenderal bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan dari Komite
Eksekutif. Sekretaris Jenderal juga bertanggung jawab untuk keuangan FIFA, hubungan internasional, pengorganisasian Piala Dunia FIFA, dan kompetisi
sepakbola FIFA lainnya. Sekretariat Jenderal terdiri dari divisi yang menangani pembangunan organisasi, kompetisi, administrasi sepakbola, keuangan, bisnis,
personil, pelayanan dan komunikasi.
68
Sekretaris Jenderal FIFA saat ini adalah Jérôme Valcke, seorang berkebangsaan Prancis.
69
Ketua dan wakil ketua standing commitees harus anggota Komite Eksekutif dengan pengecualian orang-orang dari Komite Audit. Para anggota
4. Standing Commitees, terdiri dari berbagai macam komite yang komposisi, tugas-tugas khusus dan kekuasaan setiap komite diatur dalam
peraturan organisasi khusus. Setiap ketua komite akan mewakili dan melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan organisasi yang terkait. Setiap komite
dimungkinkan, jika perlu, untuk mendirikan biro danatau sub-komite untuk menyelesaikan masalah mendesak. Setiap komite juga dapat mengusulkan
amandemen terhadap peraturan kepada Komite Eksekutif .
68
Administration, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationadministration, diakses tanggal 24 Oktober 2013
pukul 21.54 WIB.
69
General Secretary, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationadministrationgeneralsecretary.html, diakses tanggal
24 Oktober 2013 pukul 21.57 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
setiap komite harus ditunjuk oleh Komite Eksekutif dengan usulan dari Anggota FIFA, Presiden FIFA atau Konfederasi. Ketua, wakil ketua dan anggota standing
committes harus ditunjuk untuk masa jabatan empat tahun. Anggota dapat diangkat kembali dan dapat juga dibebaskan dari tugas mereka setiap saat.
Komite-komite ini antara lain Komite Asosiasi, Komite Sepakbola Pantai, Komite untuk Klub Sepakbola, Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial, Komite
Sepakbola Wanita dan Piala Dunia Wanita FIFA, Komite Hukum, Komite Penyelenggara untuk Piala Dunia Antarklub FIFA, Komite Stadion dan Komite
Keamanan, Komite Strategis, dan Komite lainnya yang totalnya berjumlah 27 komite.
70
5. Badan Peradilan, terdiri dari Komite Disiplin, Komite Banding dan Komite Etika. Tanggung jawab dan fungsi badan-badan ini antara lain penjatuhan
sanksi yang diatur dalam Kode Disiplin FIFA dan Kode Etik FIFA, namun keputusan-keputusan kekuasaan komite tertentu tidak terpengaruh badan ini.
71
6. Independent Governance Committee, pada tahun 2011 FIFA telah membentuk komite ini dengan empat gugus tugas baru Satgas Revisi Statuta,
Satuan Tugas Transparansi dan Kepatuhan, Satuan Tugas Komite Etika FIFA,
70
Standing Commitees, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesstandingcommitteesindex.html, diakses tanggal
24 Oktober 2013 pukul 22.25 WIB.
71
Judicial Bodies, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesjudicialbodiesindex.html, diakses tanggal 24
Oktober 2013 pukul 23.02 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Task Force Football 2014 dan mengumumkan roadmap reformasi pemerintahan.
72
Keempat Gugus Tugas FIFA yang diciptakan atas permintaan Komite Eksekutif FIFA bulan Oktober 2011 telah menyimpulkan semua mandat mereka
untuk mengusulkan reformasi. Usulan dari Task Force FIFA Komite Etika dan Satuan Tugas Transparansi dan Kepatuhan, khususnya berkaitan dengan
penciptaan dua kamar dalam Komite Etik dan penciptaan Komite Audit Compliance. Satuan Tugas Revisi Statuta juga menyajikan rancangan usulan
amandemen Statuta FIFA yang dipimpin oleh anggota Komite Eksekutif FIFA.
73
7. Lembaga-lembaga FIFA lain, badan-badan lain ini dibentuk untuk membantu memenuhi misi penting FIFA.
FIFA Medical Assessment and Research Centre F-MARC bertujuan untuk melindungi kesehatan pemain, mencegah
cedera dan memaksimalkan manfaat kesehatan dari permainan sepakbola, Dispute Resolution Chamber DRC adalah tubuh FIFA yang memberikan arbitrase dan
penyelesaian sengketa dengan perwakilan yang sama dari pemain dan klub, FIFA Development Officers memiliki tugas untuk bekerjasama dengan anggota FIFA
dalam mengidentifikasi dan melaksanakan proyek-proyek masa depan di dalam daerah masing-masing, terakhir adalah Task Force against Racism and
72
Governance Bodies, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesgovernancebodiesindex.html, diakses tanggal
24 Oktober 2013 pukul 23.28 WIB.
73
Governance Structure, dimuat dalam
http:www.fifa.comaboutfifaorganisationfootballgovernanceprocessstructure.html, diakses tanggal 24 Oktober 2013 pukul 23.26 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Discrimination, sebuah gugus tugas yang dilahirkan untuk memerangi rasisme dan diskriminasi dalam sepakbola.
74
74
Other Bodies, dimuat dalam
Dengan misi FIFA yaitu Develop the game, touch the world, build a better future, kehadiran lembaga-lembaga yang berada dalam FIFA tersebut
diharapkan membantu tujuan-tujuan FIFA dalam sepakbola yaitu meningkatkan permainan sepakbola terus-menerus dan mempromosikannya secara global
dengan memperhatikan pendidikan, nilai-nilai pemersatu yang budaya dan kemanusiaan, khususnya melalui pemuda dan program pembangunan,
“menyentuh” dunia dengan sepakbola kelas dunia yang tersaji dalam kompetisi- kompetisi dan pertandingan-pertandingan di seluruh dunia, dan juga membangun
masa depan yang lebih baik. Sepakbola tidak lagi dianggap sekedar olahraga global, tetapi juga sebagai kekuatan pemersatu yang dapat memberikan kontribusi
penting kepada masyarakat sebagai alat untuk pembangunan sosial dan manusia. For the Game, For The World, akhirnya mencerminkan inti dari misi
FIFA sebagai induk organisasi sepakbola internasional yang hadir untuk berkontribusi tidak hanya dalam perkembangan sepakbola tetapi juga dalam
menciptakan perbedaan positif bagi kehidupan masyarakat dunia melalui sepakbola.
http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesotherbodiesindex.html, diakses tanggal 24 Oktober 2013 pukul 23.36 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
C. Kedudukan Fédération Internationale de Football Association