Sejarah Fédération Internationale de Football Association

BAB II ASPEK HISTORIS, JURIDIS, DAN KOMPETENSI FEDERATION

INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION FIFA SEBAGAI SUATU ORGANISASI INTERNASIONAL MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

A. Sejarah Fédération Internationale de Football Association

FIFA Sepakbola merupakan suatu olahraga yang keberadaannya telah lama hadir di masyarakat dunia. Hingga sekarang, sepakbola telah dikenal dan dimainkan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Orang-orang dari berbagai latar belakang dan kalangan, yang tua hingga yang muda, laki-laki dan perempuan, begitu menyukai olahraga ini. Dengan demikian tidaklah berlebihan jika berkata sepakbola adalah olahraga yang paling populer. Sepakbola secara sederhana dapat diartikan sebagai olahraga yang dimainkan dengan menggunakan bola oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepakbola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak- banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Tim yang memenangkan pertandingan adalah tim yang mencetak gol lebih banyak dibandingkan tim lawannya hingga pertandingan berakhir yang selama waktu normal berlangsung selama 90 menit dan dibagi dalam dua babak yang masing-masing berlangsung selama 45 menit. Sepakbola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Selain itu terdapat peraturan- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara peraturan lain yang berhubungan dengan bagaimana akhirnya olahraga ini dimainkan. Asal-usul sepakbola sendiri telah diteliti oleh banyak ahli. Disebutkan bahwa beberapa peradaban awal telah memainkan permainan ini. Daerah Amerika Tengah dan Amazon diyakini sebagai sumber kultural sepakbola dimana permainan tersebut telah dimainkan oleh suku pribumi sejak tahun 1500 SM. 39 . Bentuk terawal sepakbola sendiri telah dimainkan di zaman kuno, seperti permainan orang Romawi yaitu harpstum atau epicyros dari Yunani. 40 Kemungkinan lain menyebutkan bahwa Cina adalah negara dengan sejarah sepakbola terkuno. Bola batu telah dibuat untuk ditendang dalam permainan di salah satu wilayah di Cina, yaitu Provinsi Dinasti Han 260 SM-220 M. Dalam permainan itu juga telah dijalankan aturan yang mirip dengan aturan yang dikenal dalam permainan sepakbola sekarang. 41 Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepakbola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepakbola juga sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen. Sejarah sepakbola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak berasal dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 berdiri klub sepakbola pertama di dunia, yaitu Sheffield Football 39 E.Galeano , El Futbol a sol y sombre, Catalogos, 1995, Buenos Aires, hal. 27 sebagaimana dikutip oleh Richard Giulianotti, Football, A Sociology of The Global Game, diterjemahkan oleh Novella Parchiano, Sepakbola Pesona Sihir Permainan Global, Apeiton Philotes, Jogjakarta, 2006, hal. 1 sebagaimana dikutip Hinca IP Pandjaitan XII, Op, cit. 40 P. McIntosh, Sport in Society, West London Press, London, 1987, hal. 33 sebagaimana dikutip oleh Richard Giulianotti, Ibid. 41 Richard Giulianotti, Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepakbola. Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association FA. Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton. Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepakbola modern sedunia, yaitu International Football Association Board IFAB. IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris. IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain. 42 Sepakbola menjadi suatu olahraga yang sesungguhnya dengan menjalani evolusi yang panjang. Pada awalnya sepakbola dimaknai sebagai sebuah olahraga yang secara umum berarti jika seseorang mencurahkan hidupnya dalam latihan fisik dalam perspektif kesenangan. Namun pada akhir abad ke-19, di Inggris berdiri klub-klub yang menyatukan para pelaku olahraga dengan aturan disiplin yang sebagian besar baru saja diciptakan, termasuk sepakbola, dengan membentuk federasi pada tingkat nasional yaitu asosiasi-asosiasi nasional yang kemudian bergabung untuk membentuk federasi-federasi internasional. Federasi- federasi internasional tersebut mengambil alih pengadaan kompetisi-kompetisi internasional, yang membuat dan menegakkan aturan yang sama untuk semua peserta tentang kriteria penilaian kinerja sebagai aturan permainan. Fenomena ini 42 Sejarah, Teknik Dasar, Ukuran Lapangan, dan Peraturan Sepakbola dari Waktu ke Waktu, dimuat dalam http:tokobacaangratis.blogspot.com201310sejarah-teknik-dasar-ukuran- lapangan.html, diakses tanggal 21 November 2013 pukul 10.28 WIB. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara akhirnya melihat olahraga bukan hanya sebagai sebuah aktivitas fisik belaka. Olahraga menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari pengorganisasian yang teratur dan rapi. 43 Salah satu federasi internasional tersebut adalah Fédération Internationale de Football Association FIFA. Gagasan pembentukan federasi ini dimulai dari keinginan para bakal pendiri yang merasa perlu untuk mendirikan suatu federasi sepakbola internasional dengan mengikutsertakan Inggris yang telah mendirikan asosiasi sepakbola mereka yang bernama Football Association FA pada tahun 1863. Hirschman, sekretaris Asosiasi Sepak Bola Belanda saat itu kemudian menghubungi FA. Sekretaris FA, FJ Wall, menerima usulan pembentukan Federasi Internasional tersebut. Namun perkembangannya terhenti karena harus menunggu Komite Eksekutif FA, Dewan Internasional FA dan asosiasi sepakbola di Skotlandia, Wales dan Irlandia untuk memberikan pendapat mereka tentang masalah ini. Robert Guérin, sekretaris departemen sepak bola dari USFA Prancis dan juga merupakan seorang wartawan di surat kabar Le Matin, ingin segera mempercepat proses pembentukan federasi ini. Ia kemudian menghubungi asosiasi-asosiasi sepakbola nasional lain di Benua Eropa secara tertulis dan meminta mereka untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk mendirikan sebuah organisasi payung. 44 Ketika Belgia dan Prancis bertemu di pertandingan sepakbola internasional resmi pertama di Brussels pada tanggal 1 Mei 1904. Guérin kembali 43 Franck Latty, La Lex Sportiva, Recherche dur le Droit Transnational, Martinus Nijhoff Publishers, Boston, 2007 sebagaimana dikutip Hinca IP Pandjaitan XII, Op, cit. 44 Classic Football History of FIFA dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifafoundation.html , diakses tanggal 12 Januari 2014 pukul 22.24 WIB. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara membahas tentang rencana tersebut dengan rekannya yang berasal dari Belgia, Louis Muhlinghaus. Dengan kepastian bahwa FA Inggris, di bawah presiden Lord Kinnaird, tidak akan berpartisipasi dalam pendirian sebuah federasi internasional, maka Guérin menggunakan kesempatan tersebut dan mengirimkan undangan kepada para bakal pendiri FIFA nantinya. FIFA kemudian didirikan oleh asosiasi- asosiasi sepakbola di Eropa, yakni Union des Soci étés Francaises de Sports Athletiques USFA Prancis, Union Belge des Soci étés de Sports UBSSA Belgia, Dansk Boldspil Union DBU Denmark, Nederlandsche Voetbal Bond NVB Belanda, Madrid Football Club Spanyol, Svenska Bollspells Forbundet SBF Swedia, dan Association Suisse de Football ASF Swiss. FIFA didirikan di Rue Saint Honor é 229 yang terletak di Paris, Prancis pada tanggal 21 Mei 1904. Yang hadir dalam pertemuan bersejarah tersebut adalah : Robert Guérin dan André Espir Prancis; Louis Muhlinghaus dan Max Kahn Belgia; Ludvig Sylow Denmark; Carl Anton Wilhelm Hirschman Belanda; Victor E Schneider Swiss. Dalam pertemuan tersebut Ludvig Sylow juga mewakili SBF dan André Spir juga mewakili Madrid Football Club. 45 Kongres FIFA pertama diselenggarakan pada tanggal 22 Mei tahun 1904, dimana Robert Guerin terpilih sebagai Presiden. Victor E. Schneider Swiss dan Carl Wilhelm Anton Hirschman Belanda menjadi Wakil Presiden. Louis Muhlinghaus Belgia ditunjuk sebagai Sekretaris dan Bendahara, dengan bantuan Ludvig Sylow Denmark . Para pelopor ini dihadapkan dengan tugas besar untuk membangun FIFA dan mendapatkan anggota-anggota baru untuk bergabung di 45 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dalamnya. Pada 14 April 1905, Komite Eksekutif FA akhirnya mengakui asosiasi sepakbola nasional mereka berafiliasi dengan FIFA dan bergabung dengannya dan ini menjadi sukses besar pertama FlFA. Kongres FIFA kedua terjadi di Paris tanggal 10-12 Juni 1905. Asosiasi sepakbola dari Jerman, Austria, Italia dan Hungaria telah bergabung dengan FIFA dan asosiasi Skotlandia, Wales dan Irlandia akan segera bergabung. Pembicaraan tentang mengadakan kompetisi internasional pun telah berlangsung pada tahun 1906. 46 Komite Eksekutif FIFA semakin lama semakin menghadapi banyak kesulitan antara lain kegagalan penyelenggaraan kompetisi internasional pertama dan berbagai permasalahan di asosiasi sepakbola nasional. Kesulitan-kesulitan tersebut memberikan beban yang begitu berat sehingga Guerin sebagai Presiden FIFA memutuskan menarik diri dari dunia olahraga dan menyerahkan urusan kepemimpinan di FIFA kepada Wakil Presiden Schneider dan Espir, asisten pribadinya. Pada Kongres berikutnya di Berne pada tahun 1906, Daniel Burley Woolfall, seorang Inggris, terpilih sebagai Presiden baru. Di bawah bimbingannya, sepakbola Inggris dan benua Eropa menjadi lebih bersatu. Selain itu, dia juga memimpin dorongan untuk keseragaman dalam aturan permainan sepakbola. 47 Kongres, sesuai dengan Anggaran Dasar, diadakan di berbagai kota secara tahunan, dan saat itu selalu dipimpin oleh Presiden Woolfall. Kemauan untuk memberlakukan aturan sepak bola yang seragam di tingkat internasional selalu menjadi agenda utama. Dampak positif dari pemberlakuan aturan dasar federasi, 46 FIFA Takes Shape, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifafifa- takes-shape.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 22.58 WIB. 47 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memungkinkan FIFA untuk menciptakan dasar yang kokoh dan mengembangkan aturan yang jelas. Di bawah bimbingan Woolfall, kemajuan juga dibuat dalam badan FIFA. Buletin FIFA pertama resmi diterbitkan dan disepakati untuk menggunakan Bahasa Prancis sebagai bahasa resmi. Penerapan aturan permainan diperkuat dan dibuat definisi yang jelas tentang pertandingan internasional, dan dilarangnya pengaturan permainan. FIFA hanya terdiri dari asosiasi sepakbola dari Eropa sampai tahun 1909. Anggota FIFA pertama dari luar benua Eropa yang bergabung adalah Afrika Selatan pada tahun 1909-1910, Argentina dan Chile pada tahun 1912, dan Amerika Serikat pada tahun 1913. 48 Perang Dunia pertama menyebabkan gangguan yang sangat besar dalam dunia sepakbola. Hanya ada beberapa pertandingan internasional yang dimainkan secara terorganisir di wilayah netral. Dengan kesulitan yang dihadapi beberapa anggota FIFA dalam melintasi perbatasan, tidak ada Kongres selama tujuh tahun dari tahun 1914. Presiden Daniel Burley Woolfall meninggal pada tahun 1918 dan FIFA selanjutnya dijalankan oleh Carl Wilhelm Anton Hirschman. Ia melakukan tugasnya dari kantornya di Amsterdam dan terus menjaga agar organisasi tetap hidup dan juga mempertahankan korespondensi dengan rekan-rekannya dari negara lain. Selanjutnya, Hirschman melakukan kontak dengan semua anggota FIFA pada akhir perang atas prakarsa Presiden Asosiasi Sepak Bola Prancis, Jules Rimet. Hirschman pun mengadakan sebuah pertemuan di Brussels pada tahun 1919. Namun pertemuan tersebut tersendat karena banyaknya anggota asosiasi yang enggan untuk duduk bersama dengan lawannya saat Perang Dunia. 48 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pertemuan akhirnya digelar di Antwerp pada tahun 1920 dan dewan administrasi sementara FIFA terpilih dan terdiri dari: Rimet sebagai ketua, Louis Oestrup dari Denmark sebagai wakil ketua dan Hirschman sebagai sekretaris kehormatan. Hasil pemilihan ini kemudian disampaikan kepada semua asosiasi yang berafiliasi dengan FIFA. 49 Rimet menjadi Presiden ketiga FIFA pada 1 Maret 1921. Dia mengambil alih sebuah federasi yang telah terguncang oleh Perang Dunia pertama. Selama 33 tahun kepresidenannya, FIFA mengalami kemajuan yang luar biasa termasuk dalam kondisi Perang Dunia II. Era Jules Rimet dikenal dengan keberhasilannya dalam reorganisasi FIFA dan mewujudkan impian untuk membuat kejuaraan dunia pertama pada tahun 1930 di Uruguay. Saat mengakhiri jabatannya sebagai Presiden FIFA pada tahun 1954, saat membuka Piala Dunia di Swiss, federasi beranggotakan sebanyak 85 anggota. 50 Rodolphe William Seeldrayers menjadi Presiden keempat FIFA, setelah sebelumnya membantu Jules Rimet sebagai Wakil Presiden selama lebih dari 25 tahun. Dalam masanya, FIFA merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Seeldrayers menjabat sebagai Presiden hanya dalam waktu yang singkat setelah meninggal dunia pada Oktober 1955. Penerus Seeldrayers adalah Arthur Drewry yang terpilih menjadi Presiden pada tanggal 9 Juni 1956. Ia memimpin Komite Studi 49 More Associations Follow, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifamore-associations-follow.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 23.32 WIB. 50 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Statuta FIFA baru dan membuka Piala Dunia FIFA keenam di Stockholm pada tahun 1958. Ia meninggal pada tanggal 25 Maret 1961 saat berusia 70 tahun. 51 Selanjutnya FIFA dikendalikan selama enam bulan oleh Ernst B. Thommen dari Swiss yang pernah menjabat sebagai ketua Komite Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 1954, 1958 dan 1962. Pada tanggal 28 September 1961, Sir Stanley Rous terpilih Presiden keenam FIFA. Rous adalah wasit internasional saat masa mudanya dan pada akhir 1930-an membantu menulis ulang Hukum Permainan Laws of The Game. Dalam era Rous sebagai Presiden, jumlah anggota yang berafiliasi dengan FIFA terus tumbuh terutama dari negara-negara yang baru merdeka. Transmisi televisi Piala Dunia FIFA juga memberikan kontribusi dalam ekspansinya di seluruh dunia. Rous dianugerahi gelar Presiden Kehormatan di Frankfurt pada tanggal 11 Juni 1974 dan pada hari itu, Joao Havelange dari Brasil mengambil alih kendali FIFA dengan menjadi Presiden. 52 Keberadaan Havelange di markas FIFA menandakan awal era baru. Dalam waktu singkat, Havelange mengubah institusi yang berorientasi administrasi menjadi sesuatu yang dinamis dan penuh dengan ide-ide baru. Pada tingkat politik, Havelange tegas mengikuti prinsip universalitas yang telah menjadi komitmen FIFA. Di bawah kepemimpinannya, kantor FIFA menjadi saluran diplomasi olahraga. Salah satu contoh penting dari hal ini adalah ketika perwakilan dari Irak, Iran, kedua Korea, Jepang dan Arab Saudi datang untuk saling bertatap muka di Zurich pada bulan Juli 1993 untuk membahas babak final 51 50 th Anniversary, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifa50th- anniversary.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 23.57 WIB. 52 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kualifikasi Asia untuk Piala Dunia di Amerika Serikat tahun 1994 dalam suasana persahabatan dan perdamaian. Havelange terkenal dengan kegiatan diplomatik yang intens. Ia antara lain mengunjungi setiap asosiasi sepakbola setidaknya sekali, membuka jalan bagi Republik Rakyat Cina untuk kembali ke FIFA, dan memfasilitasi kedua Korea untuk mengirim tim gabungan ke FIFA World Youth Championship di Portugal. 53 Pada 8 Juni 1998 Joseph S. Blatter terpilih sebagai penerus João Havelange dan menjadi Presiden FIFA kedelapan di Kongres FIFA ke-51 di Paris. Blatter berasal dari Swiss, yang warga negaranya sudah menjabat di berbagai posisi di FIFA selama 23 tahun. Blatter merupakan salah satu orang paling berpengalaman dalam bidang diplomasi olahraga internasional dan menjabat sebagai Presiden FIFA hingga saat ini. 54 FIFA berkantor di Zurich, Swiss, dan adalah sebuah organisasi yang status badan hukumnya sebagai federasi sepakbola internasional tunggal didaftarkan berdasarkan Pasal 60 Swiss Civil Code. Bab II Pasal 60 Swiss Civil Code mengatur tentang pendirian sebuah society 55 53 New Era, dimuat dalam sebagai berikut: “Associations which have a political, religious, scientific, artistic, charitable, social, or any other than an industrial object, acquire the status of a person as soon as they show by their constitution their intention to have a corporate existence. The constitution must be drawn up in writing and state object, the capital and the organization of the society.” http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifanew-era.html, diakses tanggal 23 Oktober 2013 pukul 00.12 WIB. 54 The Blatter Years, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifaBlatter-years.html, diakses tanggal 23 Oktober 2013 pukul 0.18 WIB. 55 Association digunakan sebagai a generic term , sedangkan “society” is confined, except in combination with “co-operative” to associations with non-commercial objects, which form the subject of this chapter. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Keanggotaan FIFA bukanlah “negara” an sich, melainkan asosiasi sepakbola tunggal yang dibentuk oleh sekelompok orang yang mengelola klub sepakbola yang berbadan hukum di negara yang bersangkutan sesuai dengan mekanisme dan sistem aturan yang ditetapkan Pasal 10 ayat 1 Statuta FIFA. “Any association which is reponsible for organizing and supervising football in its country may become a member on FIFA. In this context, the expression ‘country’ shall refer to an Independent state recognized by the international community. Subject to par. 5 and par. 6 below, only one Association shall be recognized in each countrty”. Ketika didirikan tahun 1904, anggota FIFA hanya sebanyak 7 asosiasi sepakbola, tetapi di tahun 2013 sendiri keanggotaannya terdiri dari 209 asosiasi sepakbola. 56 Dengan demikian keanggotaan FIFA lebih banyak dari keanggotaan PBB yang hanya sebanyak 193 anggota. 57 56 FIFA’s Member Associations, dimuat dalam Dalam menjalankan kegiatannya sebagai sebuah organisasi, FIFA memiliki sebuah Anggaran Dasar yang bernama Statuta FIFA dan peraturan-peraturan lain yang terkait. Statuta FIFA menjadi konstitusi atau dasar hukum bagi persepakbolaan di dunia di mana aturan-aturan yang tercakup di dalamnya antara lain mengatur tentang masalah kompetisi, transfer, doping, dan lain-lain. Perubahan Statuta FIFA hanya dapat diselenggarakan dalam Kongres FIFA yang dihadiri minimal tiga perempat asosiasi sepakbola yang berhak untuk memilih. Statuta FIFA sendiri telah http:www.fifa.comaboutfifaorganisationassociations.html diakses tanggal 22 Oktober 2013, pukul 08.44 WIB. 57 United Nations member states, Growth in United Nations membership, 1945-present, dimuat dalam http:www.un.orgenmembersgrowth.shtml diakses tanggal 22 Oktober 2013, pukul 09.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengalami banyak perubahan sejak pertama kali dibuat di Prancis karena perkembangan zaman yang makin pesat dan dibutuhkannya kerangka hukum yang tepat untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan sepakbola. Statuta FIFA yang pertama 58 sendiri dibuat di Prancis berisi poin-poin antara lain pengakuan timbal balik dan eksklusif dari asosiasi sepakbola nasional untuk mewakili dan menghadiri kegiatan di FIFA, klub dan pemain dilarang bermain secara bersamaan untuk asosiasi sepakbola nasional yang berbeda, pengakuan oleh asosiasi lain untuk pemain, dan bermain di pertandingan dengan menggunakan aturan yang ditetapkan. Setiap asosiasi sepakbola nasional juga diwajibkan membayar biaya tahunan dan diputuskan bahwa peraturan tersebut akan mulai berlaku pada 1 September 1904. Selain itu, Statuta FIFA pertama hanya bersifat sementara dan bertujuan untuk menyederhanakan penerimaan anggota tambahan. Statuta FIFA terkini yang berlaku adalah Statuta yang ditetapkan dalam Kongres FIFA ke 63 di Mauritius pada tanggal 30 dan 31 Mei 2013 dan mulai berlaku tanggal 31 Juli 2013. 59 Kelembagaan struktur organisasi sepakbola dapat digambarkan sebagai sebuah piramida dimana FIFA berada di bagian paling atas lalu diikuti dengan bagian tengah yang diisi enam konfederasi yang berada dalam kontinennya masing-masing yaitu Asian Football Confederation AFC di Asia, Confédération Africaine de Football CAF di Afrika, Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football CONCACAF di Amerika Utara, Amerika 58 Classic Football History of FIFA, dimuat dalam http:www.fifa.comclassicfootballhistoryfifafoundation.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013, pukul 22.09 WIB. 59 FIFA Statutes, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationmission.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 14.34 WIB. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tengah, dan Karibia, Confederación Sudamericana de Fútbol CONMEBOL di Amerika Selatan, Oceania Football Confederation OFC di Oseania, dan Union des Associations Européennes de Football UEFA di Eropa 60 60 Football Confederations, dimuat dalam yang membantu koordinasi FIFA dan berfungsi sebagai organisasi payung untuk setiap asosiasi sepakbola yang berada di kontinen mereka, dan di bagian paling bawah adalah asosiasi-asosiasi sepakbola tersebut. Namun, piramida tersebut belum berhenti sampai pada level asosiasi sepakbola di masing-masing negara, sebab setiap asosiasi sepakbola terdiri dari klub-klub sepakbola baik klub sepakbola amatir ataupun klub sepakbola profesional. Setiap klub terdiri atas sekumpulan pemain sepakbola yang dikelola oleh para pengurusnya dan ofisial lainnya. FIFA dan keenam konfederasinya serta asosiasi-asosiasi sepakbola nasional itu mempunyai kompetensi dan yurisdiksi masing-masing dalam menyelenggarakan kompetensi sepakbola yang sesuai dengan statuta FIFA, yang kemudian dituangkan dalam statuta konfederasi dan statuta asosiasi sepakbola. Jadi, masing-masing asosiasi sepakbola dapat melaksanakan kompetisinya sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Sebaliknya, kompetisi sepakbola yang dibuat di level internasional di bawah yurisdiksi FIFA maupun kompetisi sepakbola yang dibuat pada level kontinental di bawah yurisdiksi keenam konfederasi tidak dapat dilaksanakannya sendiri tanpa bantuan dari asosiasi-asosiasi sepakbola yang menjadi anggota FIFA dan anggota keenam konfederasi tersebut. Sebab, pada hakekatnya peserta kompetisi itu adalah klub dan atau tim nasional yang berada dan berasal dari anggota FIFA di level asosiasi sepakbola. Semua kompetisi sepakbola itu http:www.fifa.comaboutfifaorganisationconfederationsindex.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 09.20 WIB. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dikelola, diselenggarakan dan diselesaikan sengketa yang timbul dengan menggunakan sistem hukum tersendiri yang dibuat FIFA dan dilaksanakan serta dipatuhi oleh semua anggotanya. FIFA memiliki sistem kelembagaan yang terdiri atas i Kongres sebagai lembaga legislatif tertinggi, ii Komite Eksekutif sebagai lembaga eksekutif, iii Sekretariat Jenderal sebagai lembaga administratif dan iv Badan Peradilan yang terdiri dari Komite Disiplin, Komite Banding, dan Komite Etika v Independent Governance Committee dan vi Lembaga-Lembaga lain seperti Dispute Resolution Chamber, FIFA Development Officers, FIFA Medical Assessment and Research Centre, Task Force against Racism and Discrimination. Selain itu, FIFA juga memiliki “Standing Committee” dan “Ad-Hoc Committee” yang memberikan nasihat dan bantuan kepada Komite Eksekutif dan terdiri dari sekitar 27 Komite 61 Selama 25 tahun terakhir sepak bola telah meningkatkan statusnya sebagai permainan populer di dunia dan akhirnya mencapai bahkan bersinggungan dengan tidak hanya masyarakat, tetapi juga masalah perdagangan dan politik. Sepakbola, telah menyentuh batas daerah, orang-orang dan bangsa-bangsa. Pada saat ini, FIFA telah berkembang dan memiliki 209 asosiasi anggota, sehingga yang antara lain membantu pelaksanaan dalam kegiatan-kegiatan FIFA seperti Komite Futsal, Komite Sepakbola Pantai, dan Komite Penyelenggara Turnamen-Turnamen FIFA seperti Piala Dunia, Piala Konfederasi, dan Olimpiade dalam cabang sepakbola. 61 Standing Commitees, dimuat dalam http:www.fifa.comaboutfifaorganisationbodiesstandingcommitteesindex.html, diakses tanggal 22 Oktober 2013, pukul 14.00. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menjadikannya salah satu federasi olahraga yang terbesar dan yang paling populer di dunia. 62

B. Tugas dan Wewenang Fédération Internationale de Football Association

Dokumen yang terkait

Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia(PSSI)

2 17 124

Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI)

1 7 124

ANALISIS BERITA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) DAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Period

0 0 17

PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK PEMAIN SEPAKBOLA YANG MENGGUNAKAN JASA AGEN PEMAIN SEPAKBOLA DI INDONESIA DITINJAU DARI PERATURAN ORGANISASI PSSI TAHUN jo STATUTA FIFA.

0 0 1

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 12

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 2

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 22

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 45

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 5

ANALISIS MANAJEMEN KEPEMIMPINAN MELALUI APLIKASI SWOT PADA ORGANISASI PSSI (PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA)

0 0 9