3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada responden
dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-
sumber lain yang relevan, seperti Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan dari instansi terkait lainnya yang dapat
mendukung kelengkapan data dalam penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menganalisis distribusi dana dana bantuan program
optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menyelesaikan masalah 2, dianalisis dengan menggunakan metode
analisis teknis penskalaan likert, yaitu untuk mengetahui pendapat petani dalam menyikapi efektivitas dana bantuan program optimasi lahan.
Menurut Sugiyono 2010, skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
kejadian atau gejala sosial. Skala ini diukur oleh para peneliti dengan mengajukan beberapa pernyataan
kepada responden. Kemudian responden diminta untuk menjawab dengan menggunakan skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Dalam identifikasi masalah ini, efektivitas tersebut diukur berdasarkan tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna untuk mengetahui efektivitas
dana bantuan program optimasi lahan. 1.
Tepat Sasaran Pemberian dana bantuan program optimasi lahan sesuai dengan sasaran yaitu
petani padi sawah yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan produksi padi.
2. Tepat Waktu
Pemberian dana bantuan program optimasi lahan sesuai dengan masa tanam petani padi sawah.
3. Tepat Jumlah
Jumlah dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani sesuai dengan kebutuhan petani untuk meningkatkan produksi padi sawah.
4. Tepat Guna
Penggunaan dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani padi sawah untuk meningkatkan produksi padi sawah Silalahi,2013.
Untuk pernyataan efektivitas dana bantuan program optimasi lahan tersebut, dapat
diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 5. Kategori Jawaban Pernyataan Efektivitas Dana Bantuan Program Optimasi Lahan
No Kategori Jawaban
Skor 1 SSSangat Setuju
5 2 S Setuju
4 3 N Netral
3 4 TS Tidak Setuju
2 5 STS Sangat Tidak Setuju
1
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase dengan rumus:
P = fi x 100 Ʃfi
Dimana: P
= Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi
= Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Ʃfi
= Banyaknya jumlah responden Skor jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot. Cara
menghitung rata-rata terbobot adalah dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dengan frekuensinya, kemudian dibagi dengan
jumlah total frekuensi. Rumus penghitungnya: X =
Ʃ fi . wi Ʃ fi
Dimana: X
= Rata-rata terbobot fi
= Frekuensi wi
= Bobot Setelah rata-rata terbobotnya diketahui, digunakan rentang skala penilaian untuk
menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus:
Rs = R bobot M
Dimana: Rs
= Rentang skala R bobot
= bobot terbesar-bobot terkecil M
= banyaknya kategori bobot Rentang skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 hingga 1, maka
rentang skala penliaian yang didapat adalah: Rs = 5-1 = 0,8
5 Sehingga diperoleh rentang skala sebagai berikut:
STE = Sangat Tidak Efektif
masuk skala 1,00-1,80 TE
= Tidak Efektif masuk skala 1,80-2,60
N = Cukup Efektif
masuk skala 2,60-3,40 E
= Efektif masuk skala 3,40-4,20
SE = Sangat Efektif
masuk skala 4,20-5,00 Durianto, 2003
Untuk menyelesaikan identifikasi masalah 3 dianalisis dengan menggunakan uji rata-rata Compare Means karena berasal dari dua variabel yang berbeda maka
uji beda rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent test untuk mengetahui perbedaan antara produksi padi sawah petani yang memperoleh
dana bantuan program optimasi lahan dengan produksi padi sawah petani yang tidak memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan rumus sebagai berikut:
t = X
1
– X
2
sX
1
– X
2
Keterangan : X
1
: Rata-rata variabel 1 X
2
: Rata-rata variabel 2 sX
1
– X
2
: Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku apabila N
1
= N
2
maka untuk menghitung sX
1
– X
2
digunakan rumus sebagai berikut :
sX
1
– X
2 =
�
∑ �
1 2
−
∑ � 12 �
+ ∑ �
2 2
−
∑ � 22 �
� �−1
Keterangan : sX
1
– X
2
: Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku X
1
: Variabel 1 X
2
: Variabel 2 N
: Jumlah Sampel N
1
: Jumlah Sampel untuk Variabel 1 N
2
: Jumlah Sampel untuk Variabel 2 Kriteria uji :
t
hit
t
tabel
, maka H diterima H
1
ditolak t
hit
t
tabel
, maka H ditolak H
1
diterima, dengan formulasi H
dan H
1
.
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif, dan menggunakan model T-test mean compare untuk mengetahui perbedaan yang
signifikan antara produksi padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan produksi padi sawah petani yang tidak
memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Pengolahan data digunakan dengan menggunakan
alat bantu software spss 17. Dengan kriteria uji :
1. Berdasarkan Perbandingan Nilai t- hitung dan t- table
- t-hitung t-
tabel α2 n-p, maka H ditolak
- t-hitung t-
tabel α2 n-p, maka H diterima
2. Berdasarkan Nilai Signifikansi
α =0,05 -
Jika nilai signifikansi α maka H diterima
- Jika nilai Signifikansi
α maka H ditolak
Identifikasi masalah 4 dianalisis dengan menggunakan uji rata-rata Compare Means karena berasal dari dua variabel yang berbeda maka uji beda rata-rata
yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent test untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan
program optimasi lahan dengan padi sawah petani yang tidak memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang
Bedagai, dengan rumus sebagai berikut: t = X
1
– X
2
sX
1
– X
2
Keterangan : X
1
: Rata-rata variabel 1 X
2
: Rata-rata variabel 2 sX
1
– X
2
: Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku apabila N
1
= N
2
maka untuk menghitung sX
1
– X
2
digunakan rumus sebagai berikut :
sX
1
– X
2 =
�
∑ �
1 2
−
∑ � 12 �
+ ∑ �
2 2
−
∑ � 22 �
� �−1
Keterangan : sX
1
– X
2
: Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku X
1
: Variabel 1 X
2
: Variabel 2 N
: Jumlah Sampel N
1
: Jumlah Sampel untuk Variabel 1 N
2
: Jumlah Sampel untuk Variabel 2 Kriteria uji :
t
hit
t
tabel
, maka H diterima H
1
ditolak t
hit
t
tabel
, maka H ditolak H
1
diterima, dengan formulasi H
dan H
1
Ritonga, 2004. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif, dan
menggunakan model T-test mean compare untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan
program optimasi lahan dengan pendapatan padi sawah petani yang tidak
memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan rumus sebagai berikut. Pengolahan data
digunakan dengan menggunakan alat bantu software spss 17. Dengan kriteria uji :
1. Berdasarkan Perbandingan Nilai t- hitung dan t- table
- t-hitung t-
tabel α2 n-p, maka H ditolak
- t-hitung t-
tabel α2 n-p, maka H diterima
2. Berdasarkan Nilai Signifikansi
α =0,05 -
Jika nilai signifikansi α maka H diterima
- Jika nilai Signifikansi
Dimana pendapatan dihitung dengan menggunakan rumus berikut: α maka H
ditolak
1. Penerimaan
TR = Y . Py Keterangan:
TR Total Revenue = Total Penerimaan Rp Y
= Jumlah Produksi Padi Sawah Kg Py
= Harga Jual Padi Sawah Rp
2. Biaya
TC = FC + VC Keterangan:
TC Total Cost = Jumlah Biaya Rp
FC Fixed Cost = Biaya Tetap Rp
VC Variable Cost = Biaya Tidak Tetap Rp
3. Pendapatan
I = TR-TC Keterangan:
I Income = Pendapatan Rp
TR Total Revenue = Total Penerimaan Rp TC Total Cost
= Jumlah Biaya Rp
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional
Defenisi dan batasan operasional dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas penafsiran dan pengertian.
Maka digunakan defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1 Defenisi
1. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang , saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status lahan
tersebut 2.
Optimasi lahan pertanian merupakan program dari pemerintah dalam usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan
usahatani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan
usahatani yang lebih produktif. 3.
Indeks Pertanaman atau Intensitas Pertanaman IP menunjukkan kekerapan atau intensitas pertanaman pada sebidang lahan.
4. Jumlah produksi padi sawah adalah hasil yang diperoleh dari usahatani padi
sawah dengan menggunakan input-input produksi kg.
5. Produktivitas adalah produksi padi sawah per satuan luas lahan kgHa.
6. Distribusi dana bantuan program optimasi lahan adalah penyaluran dana
bantuan program optimasi lahan yang digunakan untuk membeli pupuk, bibit, pestisida, dan alat mesin pertanian.
7. Efektivitas pemberian dana bantuan program optimasi lahan dapat dilihat dari
tepat jumlah, tepat sasaran, dan tepat waktu. 8.
Sampel adalah petani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
9. Pupuk merupakan salah satu kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu
atau lebih unsur yang habis terisap tanaman. 10.
Bibit merupakan komponen teknologi produksi yang sangat penting untuk mendapatkan tingkat produksi yang optimal.
11. Pestisida adalah semua bahan racun yang digunakan untuk membunuh
organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak, dan sebagainya yang dibudidayakan oleh manusia untuk kesejahteraan hidup.
12. Alsintan atau alat dan mesin pertanian adalah sebutan yang digunakan untuk
menyebut alat-alat atau mesin yang digunakan dalam bidang pertanian. 13.
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan total biaya.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah petani padisawah di kecamatan
perbaungan yang menerima dana bantuan program optimasi lahan dan yang tidak menerima dana bantuan program optimasi lahan.
3.
Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2015.
36
|BAB IV DESKRIPSI WILAYAH
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian