karena tidak signifikan dalam menunjang peningkatan Indeks Pertanaman IP dan meningkatkan produksi padi sawah.
5.2.5 Rekapitulasi Indikator Efektivitas
Rata-rata terbobot efektivitas dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada kelompok tani Maju Bersama di Kelurahan Tualang dapat
diketahui melalui rata-rata terbobot dari masing-masing indikator efektivitas.
Tabel 23. Rekapitulasi Persentase Jawaban Responden Dan Rata-Rata Terbobot Berdasarkan 4 Indikator Efektivitas
Indikator Efektivitas
Persentase Jawaban Responden Rata-
rata Terbobot
Sangat Setuju
Setuju Netral Tidak
Setuju Sangat
Tidak Setuju
Tepat Sasaran 10
90 4,10
Tepat Waktu 20
70 10
4,10 Tepat Jumlah
15 75
10 2,05
Tepat Guna 30
70 2,40
Total 30
190 25
145 10
12,65
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 36 Berdasarkan Tabel, diperoleh rata-rata terbobot efektivitas sebesar 3,17. Besar
rata-rata terbobot tersebut diperoleh dengan menjumlahkan rata-rata terbobot dari masing-masing indikator efektivitas 4 indikator, kemudian merata-ratakannya.
Nilai rata-rata terbobot untuk efektivitas berada dalam rentang skala 2,60 x ≤
3,40, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian dana bantuan program optimasi lahan kepada petani padi sawah di Kelurahan Tualang untuk
meningkatkan produksi padi sawah dikatakan cukup efektif.
5.3 Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah
Responden pada penelitian ini adalah petani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai yang terdiri dari 20 petani padi sawah
yang menerima dana bantuan program optimasi lahan di Kelurahan Tualang dan 20 petani padi sawah yang tidak menerima dana bantuan program optimasi lahan
di Desa Melati II. Berikut merupakan perbandingan usahatani padi sawah yang menerima dana
bantuan program optimasi lahan di Kelurahan Tualang dengan usahatani padi sawah yang tidak menerima dana bantuan program optimasi lahan di Desa Melati
II.
Tabel 25. Perbandingan Usahatani Padi Sawah yang Menerima Dana Bantuan dengan Usahatani Padi Sawah yang Tidak Menerima
Dana Bantuan
No Usahatani yang Menerima Dana
Bantuan Usahatani yang Tidak Menerima
Dana Bantuan I
Tahapan Kegiatan Usahatani Padi Sawah
1 Upah pengolahan lahan sebesar
Rp 40.000 per rante Upah pengolahan lahan sebesar Rp
45.000 per rante
2 Upah pembibitan sebesar Rp
30.000 per rante Upah pembibitan sebesar Rp 30.000
per rante
3 Upah penanaman Rp 30.000 per
rante Upah penanaman Rp 30.000 per
rante
4 Upah penyiangan Rp 40.000 per
rante Upah penyiangan Rp 40.000 per
rante
5 Upah pemupukan Rp 45.000 per
rante Upah pemupukan Rp 45.000 per
rante
6 Upah Pengendalian Hama
Penyakit Rp 45.000 per rante Upah Pengendalian Hama Penyakit
Rp 45.000 per rante
7 Upah irigasi sebesar 50kg
berasha Upah irigasi sebesar 50kg berasha
8 Upah panen sebesar 11 dari
hasil panen Upah panen sebesar 11 dari hasil
panen
II Sarana Produksi Usahatani
1 Mendapatkan bantuan pupuk
kompos Tidak mendapat bantuan pupuk
kompos
2 Indeks Pertanaman 2 kali tanam
per tahun Indeks Pertanaman 2 kali tanam per
tahun 3
Rata-rata produksi 3,7 ton Rata-rata produksi 4 ton
4 Produktivitas 6,6 ton per hektare
Produktivitas 6,6 ton per hektare 5
Rataan penggunaan bibit 22,25 kg Rataan penggunaan bibit 25,4 kg 6
Rataan penggunaan pupuk 54,86 kg
Rataan penggunaan pupuk 61,18 kg 7
Rataan penggunaan pestisida 1.101,75 gr
Rataan penggunaan pestisida 938,75 kg
No Usahatani Yang Menerima
Dana Bantuan Usahatani Yang Tidak Menerima
Dana Bantuan III
Biaya Usahatani Padi Sawah a. Biaya Tidak Tetap