Strategi Pemasaran Bauran Pemasaran

21 BAB III PEMBAHASAN

A. Strategi

Menurut Boyd, Walker, dan Larreche 2000:29, strategi strategy adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengerahan sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor- faktor lingkungan lain. Definisi kami menunjukkan bahwa strategi seharusnya menjelaskan 1 apa yang harus dicapai, 2 ke mana pada industri apa dan produk-pasar akan berfokus, dan 3 bagaimana sumber daya dan kegiatan mana yang akan dialokasikan untuk setiap produk-pasar dalam memenuhi peluang dan tantangan lingkungan serta meraih keunggulan kompetitif.

B. Pemasaran

Kotler dalam Hurriyati 2005:46 mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial, baik oleh individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan creation, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain. Pernyataan ini menunjukkan bahwa inti dari pemasaran adalah kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pihak yang berkepentingan, melalui pertukaran yang mampu memberikan kepuasan kepada semua pihak, terutama konsumen sebagai pemakai dari barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kasmir 2012:194, secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan Universitas Sumatera Utara menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya.

C. Bauran Pemasaran

Kotler dalam Ratih Hurriyati 2005:47 mengemukakan definisi bauran pemasaran sebagai berikut: “Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran marketing mix yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut Fandy Tjiptono 2014:41, bauran pemasaran marketing mix merupakan alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh McCarthy yang merumuskannya menjadi 4P Product, Price, Promotion, dan Place. Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan pula menjadi 4C Customer’ needs and wants, Cost, Communication, dan Convenience. Dalam perkembangannya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan 4P terlampau terbatassempit. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan konsep bauran pemasaran marketing mix untuk produk jasa digabungkan menjadi 7P, yaitu Kotler dalam Ratih Hurriyati 2005:47: Universitas Sumatera Utara 1. Produk Product Menurut Hurriyati 2005:50, produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Menurut Kasmir 2012:216, produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun yang tidak berwujud adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya, produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk bank pesaing. Produk yang berkualitas tinggi ini disebut juga produk plus. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun keuntungan produk plus antara lain: a. Dapat meningkatkan penjualan, mengingat nasabah akan tertarik untuk membeli dan mempertahankan produk yang membeli dan mempertahankan produk yang memiliki nilai lebih dengan terus melakukan transaksi. b. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabah yang memiliki produk plusnya di tengah-tengah masyarakat c. Menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi, sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan menggaet nasabah baru. d. Menimbulkan kepuasan tersendiri bagi nasabah yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 2. Harga Price Menurut Kasmir 2012:227, penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Dalam kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya,yaitu: a. Bunga Simpanan Rekening Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan.Bunga ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sebagai contoh jasa giro,bunga tabungan,dan bunga deposito. b. Bunga Pinjaman Kredit Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit. 3. Lokasi Place Menurut Kasmir 2012:239, pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank. Universitas Sumatera Utara Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai berikut: a. dekat dengan kawasan industri atau pabrik b. dekat dengan lokasi perkantoran c. dekat dengan lokasi pasar d. dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat e. mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi 4. Promosi Promotion Menurut Buchari Alma 2004:179, promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah Kasmir 2012:246: a. periklanan advertising; b. promosi penjualan sales promotion; c. publisitas publicity; d. penjualan pribadi personal selling. Menurut Hurriyati 2005:58 tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Menginformasikan informing, dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. b. Membujuk pelanggan sasaran persuading untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga salesmen. c. Mengingatkan reminding, dapat terdiri atas: mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. 5. Orang People Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati 2005:62 mengemukakan bahwa orang people adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa. Universitas Sumatera Utara Menurut Kasmir 2012:214, people yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan memengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. 6. Proses Process Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati 2005:64 menyatakan bahwa proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Menurut Kasmir 2012:214, process atau proses merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas dan standar pelayanan yang ada di bank yang bersangkutan. Proses terjadi berkat dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses pemberian jasa yang dilakukan oleh bank berupa jasa transfer, inkaso, tabungan, pengambilan cek tunai harus berjalan lancar dan cepat. Pada bank tertentu dulunya bila nasabah menguangkan cek, harus menunggu lama, karena cek tersebut harus difiat oleh atasan sebelum uangnya dibayarkan. Alma 2003:38 7. Bukti Fisik Physical Evidence Menurut Kasmir 2012:214, physical evidence atau bukti fisik terdiri dari adanya logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan. Bukti fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata dari benda-benda yang menghasilkan jasa tersebut. Orang yang berkunjung ke Bank akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan sampai ke pakaian seragam karyawan. Contoh-contoh bukti fisik untuk fasilitas eksternal misalnya: Universitas Sumatera Utara konsumen akan memperhatikan desain eksterior, tempat parkir, taman-taman, suasana lingkungan dan sebagainya. Untuk fasilitas interior konsumen akan memperhatikan kartu nama, alat tulis menulis, penampilan, logo surat dan amplopnya, brosur, pakaian seragam dan sebagainya.

D. Strategi Bauran Pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia Unit