Berdasarkan Rencana Tenaga Kerja Nasional 2004-2009 menyebutkan selama 1996-2002, lapangan usaha pertanian mempunyai peran yang sangat
strategis bagi ketenagakerjaan Indonesia : secara rata-rata, untuk setiap 10 orang pekerja Indonesia, 4-5 diantaranya bekerja atau berusaha di lapangan
usaha itu. Implikasi kebijaksanaan dari fakta ini jelas, adalah tidak realistis jika lapangan usaha pertanian diabaikan dalam kerangka perencanaan pembangunan
makro. Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja terlihat ketika terjadi krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang berlangsung mulai pertengahan
tahun 1997 mengakibatkan perubahan struktural kinerja perekenomian dan pasar kerja di Indonesia. Pada puncak krisis 1998, perekonomian Indonesia
mengalami kontraksi di bidang ekonomi yang luar biasa sebagaimana ditunjukan oleh pertumbuhan ekonomi yang mencapai minus 13,1 persen. Pasar
kerja juga mengalami perubahan drastis, hanya dalam setahun 1997-1998 sektor bukan pertanian berkurang lebih dari 2,5 juta jiwa, sementara sektor
pertanian bertambah lebih dari 4,3 juta jiwa, padahal dalam kurun sebelumnya 1990-1997 telah berkurang sekitar 6,7 juta jiwa Silalahi, 2004.
2. Pertumbuhan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian
Sari 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “ Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Pacitan” ,
menggunakan analisis shift share SSA untuk mengetahui pertumbuhan sektor pertanian Kabupaten Pacitan. Diperoleh nilai komponen pertumbuhan
proporsional PP sebesar 15.318 yang berarti pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Pacitan termasuk kelompok cepat. Namun
melihat nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW, yaitu -10.415 menunjukkan perubahan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten
Pacitan jika dibandingkan sektor pertanian wilayah lain adalah penurunan sebesar 10.415. Penjumlahan PP dan PPW diperoleh nilai pergeseran bersih
PB 4.903 dengan nilai pertumbuhan kesempatan kerja 6,06 berarti sektor 8
pertanian tumbuh cepat sehingga memiliki potensi yang baik untuk lebih dikembangkan demi mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah secara
keseluruhan. Amin 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “ Peranan Sektor
Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang” , menggunakan analisis shift share SSA untuk mengetahui pertumbuhan sektor
pertanian Kabupaten Semarang. Diperoleh nilai komponen pertumbuhan proporsional PP sebesar -33.019,853 yang berarti pertumbuhan kesempatan
kerja di sektor pertanian Kabupaten Semarang termasuk kelompok lambat. Namun melihat nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW, yaitu
17.168,373 menunjukkan perubahan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Semarang jika dibandingkan sektor pertanian wilayah lain adalah
peningkatan sebesar 17.168 orang. Penjumlahan PP dan PPW diperoleh nilai pergeseran bersih PB -15.851,462 dengan nilai pertumbuhan kesempatan
kerja
-4,07
berarti sektor pertanian tumbuh secara lambat sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian.
3. Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian