Tenaga Kerja Tinjauan Pustaka 1.

Pada sub sektor pertanian tanaman pangan yang pernah diberi nama “Pertanian Rakyat” praktis menjadi instrumen untuk menggerakkan pembangunan pertanian, terutama untuk mencapai swasembada beras. Hal serupa juga diulang oleh pemerintahan Orde Baru dengan mengaitkan dengan pembangunan desa dan tidak lagi terikat ketat dengan Departemen Pertanian seperti pada masa Orde Lama dan awal Orde Baru. Tugas Koperasi Pertanian ketika itu adalah menyalurkan sarana produksi terutama pupuk, membantu pemasaran yang kesemuanya berkaitan dengan program pembangunan sektor pertanian dan “pergerakannya” Soetrisno, 2003.

5. Tenaga Kerja

Tenaga kerja atau man power terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labour force terdiri dari golongan yang bekerja, dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan Simanjuntak, 1985. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga. Tiga golongan terakhir, yaitu pencari kerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga, walaupun sedang tidak bekerja namun secara fisik dianggap mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Secara praktis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan menurut batas umur. Di Indonesia dipilih batas umur minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Dengan demikian tenaga kerja di Indonesia adalah penduduk yang berumur 10 tahun atau lebih Simanjuntak, 1985. Simanjuntak 1985 membagi penduduk dan tenaga kerja sebagai berikut: Penduduk Gambar 1. Penduduk dan Tenaga Kerja Dalam sensus penduduk, orang dinyatakan bekerja bila selama satu minggu sebelum pencacahan melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan paling sedikit selama satu jam. Sedangkan penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Dalam Perencanaan tenaga kerja pertama-tama harus diidentifikasi masalah sosial ekonomis yang ingin diatasi dan tujuan pembangunan yang Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Penerima Pendapatan Menganggur Bekerja Setengah Menganggur Bekerja Penuh Setengah Menganggur Tidak Kentara Kentara Jam Kerja Sedikit 35 jamminggu Produktivitas Rendah Penghasilan Rendah ingin dicapai, serta potensi yang ada. Sesudah itu diidentifikasi masalah ketenagakerjaan yang berpengaruh pada masalah pembangunan dan yang menghambat pencapaian tujuan pembangunan. Kemudian baru ditetapkan tujuan, sasaran dan program ketenagakerjaan serta kebijaksanaan yang perlu dilaksanakan Suroto, 1992.

6. Analisis Shift Share