Deskripsi Awal Optimalisasi Motivasi Berprestasi dan Pendidikan Karakter dampaknya terhadap Prestasi Belajar Materi Himpunan melalui Pendekatan Konstruktivisme pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3 Teras Kabupaten Boyolali Semester Gasal Tahun Pelajaran 201

145 dan­releksi.­Keempat­­langkah­tersebut­dapat­ Muh Fakhrudin Suryana, Optimalisasi Motivasi Berprestasi... Berdasarkan gambar di atas dapat di- jabarkan, bahwa rencana, tindakan apa yang akan dilakukan penelitian untuk memper- baiki, meningkatkan proses dan hasil belajar di kelas, tindakan, apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang ada sehingga kondisi yang diharapkan dapat tercapai, observasi, peneliti mengamati ha- sil­ atau­ dampak­ dari­ tindakannya,­ releksi,­ peneliti mengkaji melihat dan mempertim- bangkan atas dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Dari hasil releksi­tersebut­peneliti­melakukan­memodi- ikasi­terhadap­rencana­tindakan­berikutnya.­ Pada tahap awal, akan dilakukan pen- jajakan terhadap keadaan kelas dan kemam- puan peserta didik melalui observasi, yaitu bagaimana gambaran keadaan kelas, perilaku peserta didik dalam pembelajaran, seperti motivasi, kesiapan peserta didik, dan tangga- pan peserta didik dalam pembelajaran. Untuk mengukur apakah pelaksanaan tindakan men- gakibatkan suatu perubahan, maka pada pen- jajakan keadaan awal ini juga perlu dilakukan apersepsi. Pada tahap berikutnya berupa ran- cangan tindakan yang dilakukan guna mem- perbaiki keadaan awal sebagaimana yang telah­ diidentiikasi.­ Kemudian,­ setelah­ ran- cangan tindakan dianggap siap, maka lang- kah selanjutnya dilaksanakan tindakan. Hasil pengamatan­merupakan­bahan­releksi­dalam­ tahap ini dibahas dampak dari tindakan yang telah dilakukan dengan cara membanding- kan antara sebelum dan sesudah tindakan. Dari­ hasil­ ­ releksi­ ini­ maka­ dapat­ dibuat­ model pembelajaran tindakan baru sebagai pengembangan model pembelajaran tindakan sebelumnya. Penetapan kriteria keberhasilan tindakan untuk menentukan tingkat keber- hasilan pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya suatu tindakan merupakan tar- get yang perlu dicapai . Jika kriteria tersebut tidak ditentukan sejak awal, kemungkinan di akhir pelaksanaan tindakan peneliti tidak dapat menentukan secara pasti apakah tinda- kan peneliti dapat menentukan secara pasti atau tidak, atau apakah tindakan yang dilaku- kannya membawa dampak atau tidak. Indikator adalah harapan batas nilai akhir setelah perlakuan pembelajaran men- goptimalkan pembelajaran. Indikator peni- laian adalah harapan atau batas nilai akhir yang diharapkan selama dan setelah per- lakuan mampu mengoptimalkan pembelaja- ran. Upaya mengoptimalkan pembelajaran ini akan memberikan perubahan dan peningkatan partisipasi aktif peserta didik mulai dari pra- siklus ke siklus I, dan diakhiri dari siklus I ke siklus II bila sudah optimal dapat dihentikan. Intinya ada peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan skala 100 seratus sebesar 73 atau setara dengan skala 4 empat sebesar 2,92, dan ketuntasan kelas 100. Prosedur Penelitian ini dilakukan dua siklus, mengoptimalkan pembelajaran tuntas. Untuk mengetahui hasil analisis data ini, maka perlu dirumuskan target ketunasan secara klasikal berikut ini : Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Awal

Pembelajaran berlangsung belum se- suai skenario, mengingat siswa belum menunjukkan keterlibatannya secara aktif, kondusif, dan motivasinya belum optimal, karakter siswa yang belum terbina dengan baik, peran guru belum optimal, lingkungan sekolah yang belum kondusif, dan sebagai- nya. Suasana pembelajaran pada kondisi awal atau sebelum ada tindakan mulai dari kesiapan guru dalam pembelajaran, kegiatan guru dalam mempersiapkan kelas untuk pem- belajaran, persiapan kelas untuk pembelaja- ran, motivasi berprestasi, pendidikan karak- ter, dan prestasi belajar siswa belum optimal, artinya belum sesuai dengan batas minimal 146 Varia Pendidikan, Vol. 26. No. 2, Desember 2014 yang telah ditetapkan untuk seluruh siswa. 1. Kesiapan Guru dalam Pembelajaran Pada tahap kondisi awal, yang pernah dilaksanakan oleh guru adalah observasi guru dalam pembelajaran. Observasi itu mulai dari menyampai- kan tujuan pembelajaran, menyampaikan apersepsi, memberi motivasi, membimbing siswa, memberi kesempatan siswa untuk ber- tanya, memberi tugas, mengumpulkan tugas, memeriksa tugas, dan antusiasisme siswa mencapai­ klasiikasi­ penilaian­ rendah­ atau­ sebesar 50, dan belum optimal, karena guru menetapkan batas minimal 70, maka perlu ditindaklanjuti pada siklus I. 2. Persiapan Kelas untuk Pembelajaran Pada tahap kondisi awal, yang pernah dilaksanakan oleh guru adalah observasi guru dalam mempersiapkan kelas untuk pembela- jaran. Persiapan itu mulai dari kelas yang ber- sih dan sehat , kelengkapan meja kursi guru dan siswa, presensi siswa, jadwal pembela- jaran di kelas, dan piket siswa, suasana ke- las untuk pembelajaran yang nyaman hingga pencap[aian tujuan pembelajaran mencapai klasiikasi­penilaian­rendah­atau­sebesar­48,­ dan belum optimal, karena guru menetapkan batas minimal 70, maka secara keseluruhan perlu ditindaklanjuti pada siklus I. 3. Kondisi Awal a. Motivasi Berprestasi Pada tahap kondisi awal, menunjukkan motivasi berprestasi siswa dalam pembelaja- ran matematika, diperoleh nilai rata-rata 73 dalam­klasiikasi­penilaian­cukup,­karena­se­ suai dengan KKM sebesar 73. Secara terperinci motivasi berprestasi siswa kondisi awal sebelum ada tindakan dalam­ pembelajaran­ matematika­ klasiikasi­ penilaian tinggi dan belum tercapai ada 13 siswa 43, tinggi dan sudah tercapai ada 1 siswa 3, tinggi dan terlampaui ada 17 siswa 61, sangat tinggi dan terlampaui ada 1 siswa 3. Motivasi berprestasi siswa dalam pembelajaran matematika yang teren- dah de ngan nilai 65 cukup, tetapi belum ter- capai­dan­nilai­tertinggi­81­sangat­tinggi­dan­ terlampaui. Ketercapaian kelas sebanyak 17 siswa 57, cukup dan belum tercapai, kare- na guru menetapkan 100, maka perlu ditin- daklanjuti siklus I. b. Pendidikan Karakter Pada tahap kondisi awal, menunjukkan pendidikan karakter siswa dalam pembelaja- ran matematika, diperoleh nilai rata-rata 73 dalam­ klasiikasi­ penilaian­ tinggi­ dan­ terca- pai, karena KKM sebesar 73. Secara terperinci pendidikan karakter siswa kondisi awal se- belum ada tindakan dalam pembelajaran matematika­klasiikasi­penilaian­tinggi,­tetapi­ belum tercapai ada 10 siswa 33, tinggi dan terlampaui ada 15 siswa 51,5, sangat tinggi dan terlampaui ada 15 siswa 16,5. Pendidikan karakter siswa dalam pem- belajaran matematika yang terendah dengan nilai 66 tinggi, tetapi belum tercapai dan ni- lai­tertinggi­83­sangat­tinggi­dan­terlampaui.­ Ketercapaian kelas sebanyak 20 siswa 67, tinggi, tetapi belum tercapai, karena guru menetapkan 100, maka perlu ditindaklanjuti siklus I Implementasi pendidikan karakter ta- hap kondisi awal atau sebelum ada tindakan sebagaimana dilaksanakan seperti kebiasaan sehari-hari atau berlangsung secara konven- sional seperti yang dilaksanakan oleh guru- guru lain. Guru datang lebih awal dan me- mandu kebersihan kelas, memantau kehadiran siswa dan cara berpakaian, apakah sudah rapi dan menggunakan seragam, kelengka- pan atribut, memeriksa petugas piket siswa, dan sebagainya. Siswa menempatkan kursi dan mengatur meja untuk persiapan pembe- lajaran. Setelah selesai siswa dipersiapkan berdo’a bersama, kemudian guru memberi- kan informasi tentang pentingnya pendidikan karakter, seperti berdo’a bersama,menjaga 147 mencapai­ klasiikasi­ penilaian­ rendah­ atau­ klasiikasi­penilaian­rendah­atau­sebesar­48,­ dalam­klasiikasi­penilaian­cukup,­karena­se­ dalam­ pembelajaran­ matematika­ klasiikasi­ capai­dan­nilai­tertinggi­81­sangat­tinggi­dan­ dalam­ klasiikasi­ penilaian­ tinggi­ dan­ terca matematika­klasiikasi­penilaian­tinggi,­tetapi­ lai­tertinggi­83­sangat­tinggi­dan­terlampaui.­ Muh Fakhrudin Suryana, Optimalisasi Motivasi Berprestasi... kebersihan, kerjasama, dan memperhatikan penjelasan guru. Guru melanjutkan pembe- lajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Siswa tampak memperhatikan, meskipun belum optimal secara keseluruhan.

B. Deskripsi Siklus I

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015

1 34 152

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015

0 20 6

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Mojolangu 3 Kota Malang

0 22 14

Hubungan Pendekatan Personal terhadap Kecerdasan Emosi dan Hasil Belajar Siswa CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa) pada Mata Pelajaran IPA (kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 3 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 5

Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berargumentasi dan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Peran Manusia dalam Pengel

0 7 62

Penanaman Nilai-Nilai Karakter melalui Mata Pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 PujutKabuapten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 20172018 MANUN S,Pd

0 0 18

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw pada Siswa Kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 20172018 di SMP Negeri 2 Gandusari Trenggalek

0 0 7

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 14