II.2.2.2. Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau virgin coconut oil VCO adalah minyak yang terbuat dari daging kelapa segar. VCO memiliki warna yang bening dan
bau yang tidak menyengat.
Gambar 2.2. Minyak Kelapa Murni VCO
Ada dua cara untuk menghasilkan minyak kelapa murni VCO yaitu dengan cara pemanasan dan tanpa pemanasan.
a. Teknik pengolahan dengan pemanasan
Pengolahan dengan pemanasan merupakan cara tradisional yang sudah lama dilakukan dalam mengolah kelapa menjadi minyak. Hanya saja
untuk mendapatkan minyak kelapa murni perlu sedikit perbaikan yaitu dengan pemanasan bertahap yang meliputi pemanasan krim santan dan pemanasan
minyak.
b. Teknik pengolahan tanpa pemanasan
Tahapan pembuatan minyak kelapa murni menggunakan metode tanpa pemanasan diawali dengan proses pembuatan santan. Pembuatan santan
Universitas Sumatera Utara
ini sama dengan proses pemanasan. Hanya saja untuk mendapatkan santan digunakan perbandingan 1kg kelapa parut dan 4-6 liter air.
Proses selanjutnya adalah mendiamkan santan selama dua jam di ember plastik transparan. Krim yang diperoleh dicampur dengan minyak
pancing. Perbandingannya adalah 3 bagian krim dan 1 bagian minyak pancing. Campuran ini diaduk merata, lalu difermentasi selama 10 – 12 jam.
Setelah difermentasi, campuran tersebut terpisah menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan atas berupa minyak kelapa murni, lapisan tengah berupa blondo
warna putih, dan lapisan bawah berupa air. Lapisan minyak paling ataslah yang diambil secara perlahan jangan sampai tercampur dengan lapisan
dibawahnya. Minyak yang diperoleh tersebut dapat digunakan sebagai minyak pancing untuk proses pengolahan krim berikutnya.
Minyak yang didapat belum bening, maka perlu disaring dengan kertas saring agar menghasilkan minyak yang benar-benar bening.
II.2.2.3. Minyak Kedelai
Ada 3 metode utama untuk mengekstraksi minyak dari kacang kedelai. Prosedur-prosedur ini adalah hydraulic pressing, expeller pressing dan
solvent extraction. Hydraulic pressing merupakan metode yang paling tua dengan menggunakan tekanan. Ini merupakan suatu prosedur tekanan batch
yang membutuhkan pekerjaan. Dan umumnya tidak terlalu banyak digunakan pada kacang kedelai. Expeller pressing menggantikan proses hydraulic
pressing untuk ekstraksi minyak. Kedua prosedur diatas tidak secara umum dipakai pada proses ekstrasi minyak dari kacang kedelai.
Universitas Sumatera Utara
Ekstraksi pelarut terhadap minyak dari biji kedelai dapat dilihat dari peralatan jenis penyaring atau jenis pengendap. Ekstraktor penyaring
dianggap lebih efisien daripada ekstraktor pengendap, karena mampu menangani kapasiatas produk yang besar. Salah satu penggunaan ekstraktor
penyaring adalah rotary ekstraktor. Pelarut hexane dipompakan melalui lapisan bed, lalu hasil saringan turun melalui saringan mesh, atau sistem wedgewire
screen bar. Kelebalan lapisan pada efisiensi perpindahan minyak. Peningkatan dari 0,02 ke 0,06 mm menurunkan 80 kali laju ekstraksi. Pada akhir siklus
ekstraksi, lapisan dibiarkan mengalir dan didorong ke discharge hopper. Miscella dialirkan bolak balik untuk mengalirkan flakeslapisan. Aliran yang
berlawanan arah sangat penting untuk ekstraksi pelarut, sebagai pembantu untuk memindahkan minyak secara efisien dari sistem aliran yang paralel.
Miscella menjadi kaya akan minyak yang diperoleh dari ekstraksi minyak kedelai.
Gambar 2.3 Alat ekstraksi pelarut
Universitas Sumatera Utara
II.2.2.4. Minyak Jagung
Minyak jagung kaya akan kalori yaitu sekitar 250 kalori per ons. Minyak jagung merupakan minyak goreng yang stabil tahan terhadap
ketengikan karena adanya tokoferol yang larut dalam minyak. Dengan proses winterisasi, minyak jagung dapat diolah menjadi
minyak salad dan sebagai hasil sampingannya adalah mentega putih. Minyak salad yang ditambah garam dan flavoring agent berupa rempah-rempah akan
mengahsilkan mayonnaise.
Gambar 2.4 Metode pemurnian minyak jagung secara umum.
II.2.2.5. Minyak Kelapa Sawit CPO
Crude Palm Oil CPO merupakan hasil olahan daging buah kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar TBS, perontokan, dan
pengepresan. CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah kelapa sawit yang
Universitas Sumatera Utara
telah mengalami beberapa proses, yaitu sterilisasi, pemerasan, dan klarifikasi. Minyak ini merupakan produk level pertama yang dapat memberikan nilai
tambah sekitar 30 dari nilai tandan buah segar.
a b
Gambar 2.5 a Minyak sawit b Tumbuhan Kelapa sawit
CPO dapat digunakan sebagai bahan baku industri minyak goreng, industri sabun, dan industri margarin. Dilihat dari proporsinya, industri yang
selama ini menyerap CPO paling besar adalah industri minyak goreng 79, kemudian industri oleokimia 14, industri sabun 4, dan sisanya industri
margarin 3. Pemisahan CPO dan PKO dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
II.3. PENGGUNAAN MINYAK ISOLASI MINERAL