SISTEMATIKA PENULISAN JENIS – JENIS MINYAK ISOLASI

3. Percobaan di Laboratorium Melakukan pengujan tegangan tembus terhadap sampel minyak isolasi dengan menggunakan peralatan yang ada pada Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

I.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan Tugas akhir ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan dari Tugas akhir ini. BAB II : MINYAK ISOLASI Bab ini memberi penjelasan tentang pengertian minyak isolasi secara umum, jenis minyak isolasi, penggunaan minyak isolasi serta mekanisme kegagalan isolasi cair. Universitas Sumatera Utara BAB III : PEMBURUKAN MINYAK ISOLASI Bab ini menjelaskan tentang pemburukan minyak isolasi, faktor-faktor yang menyebabkan pemburukan terjadi serta pengaruh pemanasan terhadap tegangan tembus, dan viskositas dari minyak isolasi. BAB IV : PENGUJIAN PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KELAPA MURNI VCO Bab ini berisi pengumpulan data untuk menentukan apakah minyak kelapa murni VCO layak dijadikan sebagai alternatif bahan isolasi cair serta untuk mendapatkan kurva karakteristik tegangan tembus minyak isolasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari analisa Tugas Akhir ini dan saran dari penulis. Universitas Sumatera Utara BAB II MINYAK ISOLASI

II.1. UMUM

Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin. Oleh karena itu agar dapat digunakan, isolasi cair harus memiliki tegangan tembus yang tinggi sebagai salah satu syaratnya. Adapun sifat-sifat listrik yang menentukan kerja bahan isolasi cair adalah :

1. Withstand Breakdown

Kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi tekanan listrik electric stress yang tinggi.

2. Permitivitas relatifnya menentukan kapasitansi listrik.

Hal ini dapat dilihat dari persamaan berikut : D = ɛ . E ........................................................................................2.1 dengan D = Kerapatan fluks listrik Cm 2 ɛ = Konstanta dielektrik ɛ r . ɛ E = Medan listrik NC Universitas Sumatera Utara Dimana diketahui bahwa D = , sehingga persamaan diatas menjadi = ɛ . E ....................................................................................2.2 Dengan Q = Muatan listrik C Selanjutnya diketahui nilai Q = C.V, maka persamaan menjadi : = ɛ . E ....................................................................................2.3 Dengan C = Kapasitansi CVolt V = Tegangan Volt Maka diperoleh persamaan : C = ......................................................................................2.4 Pada minyak petroleum biasanya memiliki permitivitas relatif 2 sampai 2,5 sedangkan untuk minyak silikon 2 sampai 73 dan askarel 4,5 sampai 5,0.

3. Faktor daya

Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak-balik dan tinggi akan menentukan kerja dari bahan isolasi cair, karena dalam kondisi berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi dielektrik. Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting bagi kabel dan kapasitor. Misalnya minyak transformator murni memiliki faktor dissipasi yang bervariasi antara 10 -4 pada suhu 20 o C dan 10 -3 pada 90 o C pada frekuensi 50 Hz. Universitas Sumatera Utara

4. Resistivitas

Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resistivitasnya lebih besar dari 10 9 Ω-m. Pada sistem tegangan tinggi, resistivitas yang diperlukan untuk material isolasi adalah 10 16 Ω-m atau lebih.

II.2. JENIS – JENIS MINYAK ISOLASI

Berdasarkan bahan pembuatannya, minyak isolasi terbagi atas beberapa bagian, yaitu minyak isolasi dari olahan minyak bumi yang saat ini banyak digunakan, dan minyak isolasi dari minyak tumbuh-tumbuhan atau disebut minyak nabati minyak organik yang saat ini banyak diteliti.

II.2.1 Minyak Isolasi Yang Berasal Dari Olahan Minyak Bumi

II.2.1.1. Minyak isolasi mineral II.2.1.2. Minyak isolasi sintesis

II.2.2. Minyak Nabati minyak organik Yang Memiliki Potensi Sebagai Minyak Isolasi

II.2.2.1. Minyak jarak II.2.2.2. Minyak kelapa murni Virgin Coconut Oil II.2.2.3. Minyak kedelai II.2.2.4. Minyak jagung II.2.2.5. Minyak kelapa sawit Crude Palm Oil Universitas Sumatera Utara II.2.1. Minyak Isolasi Yang Berasal Dari Olahan Minyak Bumi II.2.1.1. Minyak Isolasi Mineral Minyak isolasi mineral adalah minyak yang berasal dari minyak bumi yang diproses secara fraksinasi dan destilasi. Minyak bumi yang telah diproses ini, harus mengalami beberapa penambahan proses lagi untuk mendapatkan tahanan isolasi yang tinggi, stabilitas panas yang baik, serta memenuhi syarat-syarat teknis yang lain. Minyak isolasi mineral banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi seperti : - Transformator daya - Kapasitor daya - Kabel daya - Circuit breaker Pemutus Daya Dalam hal ini minyak isolasi berfungsi sebagai bahan dielektrik, bahan pendingin dan pemadam busur api.

II.2.1.2. Minyak Isolasi Sintesis

Minyak isolasi sintesis adalah minyak isolasi yang diproses secara kimia untuk mendapatkan karakteristik yang lebih baik dari minyak isolasi mineral. Berikut ini beberapa contoh dari minyak isolasi sintesis :

a. Askarel