BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di Wilayah Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara dan dilaksanakan pada bulan Maret sd Juli 2011.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi baik dalam jenisnya maupun alam tingkatannya Sutrisno, 2000. Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan antara lain: 1. Iklim
2. Kemiringan Lereng 3. Kedalaman Tanah
4. Tekstur Tanah 5. Permeabilitas Tanah
6. Kondisi Batuan 7. Ancaman Banjir
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Observasi Lapangan
Teknik ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung dilapangan agar diperoleh data yang aktual Sumaatmadja, 1981. Kegiatan observasi
Universitas Sumatera Utara
Lapangan dilakukan untuk melakukan cek lapangan terhadap data-data yang di peroleh dari instansi yang berkaitan maupun data sekunder lainnya.
3.3.2. Studi Dokumentasi
Menurut Sumaatmadja, 1981 menjelaskan bahwa penggunaan sumber dokumentasi dalam penelitian dilakukan dengan cara melakukan seleksi terhadap
dokumen-dokumen yang relevan dengan tujuan penelitian. Melalui studi dokumentasi ini di peroleh data sekunder yang terdapat di instansi-instansi yang berkaitan seperti
BAPPEDA. Data Sekunder yang dikumpulkan antara lain: a. Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000
b. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000 c. Peta Bentuk Lahan Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000
d Peta Tanah Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000 e. Peta Kedalaman Efektif Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000
f. Peta Administrasi Kecamatan Tarutung skala 1 : 50.000
3.3.3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari kepustakaan yang sesuai dengan apa yang sedang kita lakukan Sumaatmadja, 1981
3.3.4. Studi Interpretasi
Metode ini dilakukan dengan cara menginterpretasikan peta.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Alat Penelitian 3.4.1. Alat Pengumpul Data
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan populasi. Populasi merupakan himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas,
jadi populasi adalah semua objek yang akan diselidiki Bintarto dan Surastopo, 1978. Dalam penelitian ini tentu akan berhadapan dengan sekelompok subyek, karena
luasnya subyek penelitian maka perlu dibagi atau ditentukan daerah yang akan dijadikan subyek penelitian tersebut. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah satuan lahan yang terdapat di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Dari populasi tersebut ditentukan sampel yang merupakan sebagian dari
populasi, Jadi sampel merupakan sejumlah satuan lahan yang dipilih sebagai wakil dari populasi yang ada.
3.4.2. Alat Laboratorium
Alat laboratorium ini berupa perangkat komputer yang meliputi: 1 set komputer, Hardisk, Ploppy disk, Printer, Scanner dan perangkat lunak yaitu sistem
ArcView versi 3.3 yang digunakan untuk membuat peta tematik dan melakukann verlay peta-peta tematik tersebut. Alat ini juga digunakan untuk penulisan dan
pengolahan penulisan data.
3.5. Metode Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang paling penting dalam penelitian sebab analisis yang salah dapat menimbulkan kesalahan
Universitas Sumatera Utara
dalam pengambilan kesimpulan. Suatu kesimpulan biasanya di ambil dari pengolahan data analisa data yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam penyusunan tesis ini metode analisis data yang digunakan adalah : Metode pengharkatan scoring untuk mengevaluasi kemampuan lahan.
Metode ini dilakukan dengan cara menilai potensi lahan dengan memberikan nilai pada masing-masing karakteristik lahan, sehingga dapat di hitung nilainya dan dapat
ditentukan harkatnya. Penilaian kemampuan lahan dengan pengharkatan ini dianggap mempunyai kualitas yang berbeda perencanaan. Dalam metode pengharkatan untuk
menentukan klasifikasi kemampuan lahan terdapat faktor menguntungkan dan faktor merugikan, dimana faktor-faktor tersebut selanjutnya di nilai di harkat. Berikut
pedoman dan kriteria yang digunakan untuk menentukan harkat faktor -faktor kemampuan lahan:
a. Faktor Menguntungkan 1 Kedalaman Efektif Tanah
Tabel 3.1. Kriteria Pengharkatan Kedalaman Efektif Tanah No
Kedalaman Tanah Keterangan
Harkat
1 2
3 4
25 cm 25 – 50 cm
50 – 75 cm
75 cm Dangkal
Sedang Dalam
Sangat Dalam 1
2 3
4
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996 2 Tekstur Tanah
Tabel 3.2. Kriteria Pengharkatan Tekstur Tanah No
Tekstur Tanah Harkat
1 Kasar
1
Universitas Sumatera Utara
2 3
4 5
Agak Kasar Sedang
Agak Halus Halus
2 3
4 5
Sumber: Jamulyo dan Sunarto, 1996 3 Permeabilitas Tanah
Tabel 3.3. Kriteria Pengharkatan Permeabilitas Tanah No
Permeabilitas cmjam Keterangan
Harkat
1 2
3 4
5 12,50
6,25 – 12,50 2,00 – 6,25
0,50 – 2,00 0,50
Cepat Agak Cepat
Sedang Agak Lambat
Lambat 1
2 3
4 5
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996 4 Lereng
Tabel 3.4. Kriteria Pengharkatan Tingkat Kelerengan No
Lereng Keterangan
Harkat
1 2
3 4
3 3 – 8
8 – 15 15
Datar Landai
Miring Curam
-1 -2
-3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996 b. Faktor Merugikan
1 Banjir
Tabel 3.5. Kriteria pengharkatan Tingkat Bahaya Banjir No
Banjir Harkat
1 2
3 4
Tanpa Jarang
Sering Selalu
-1 -2
-3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
Universitas Sumatera Utara
2 Batu Permukaan
Tabel 3.6. Kriteria Pengharkatan Sebaran Batuan No
Batu Harkat
1 2
3 4
Tanpa Sedikit
Sedang Banyak
-1 -2
-3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996 3.6.
Analisis SWOT
Analisis SWOT menganalisis strategi perencanaan wilayah Kota Tarutung berbasis kemampuan lahan yang mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan
strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan weaknesses dan tantangan threats. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses. Selanjutnya untuk mengetahui hasil analisis berada di posisi
mana, dapat dilihat pada gambar berikut ini Rangkuti, 2000.
3. Mendukung stratrgi turn around 1. Mendukung strategi agresif
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL
Universitas Sumatera Utara
4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi
diversifikasi
Gambar 3.1. Analisis SWOT
Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, organisasi memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan yang agresif. Kuadran 2 :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus digunakan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Kuadran 3 :
Organisasi menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendalakelemahan interal. Fokus strategi
organisasi adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi. Kuadran 4 :
Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan.
3.7. Definisi Variabel Operasioanl