Strategi Perencanaan HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.6. Peta Kelas Kemampuan Lahan

4.3. Strategi Perencanaan

Dalam menyusun suatu strategi pengembangan wilayah, sebelumnya perlu dilakukan suatu analisa yang mendalam. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan Analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats Analysis, yaitu analisis potensikekuatan, kelemahan, peluang dan ancamankendala. Analisis ini diawali dengan inventarisasi dan klasifikasi terhadap permasalahankelemahan dan kelebihankekuatan baik secara internal pengembangan Universitas Sumatera Utara wilayah di Kecamatan Tarutung, maupun secara eksternal yang berasal dari lingkungan di luar Kecamatan Tarutung. Analisis Data Input Proses analisis dimulai dengan pendalaman atau identifikasi lingkungan strategis, kemudian dilanjutkan dengan analisis faktor internal dan faktor eksternal. Proses analisis akan menghasilkan beberapa asumsi atau peluang strategis untuk mendapatkan faktor-faktor kunci keberhasilan Utami, 2008. Analisis Lingkungan Strategis yang mempengaruhi kinerja dalam proses perencanaan dan pengembangan wilayah di Kecamatan Tarutung dibagi atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal, mencakup kekuatan S = Strengths dan kelemahan W = Weakness. Sementara yang tergolong dalam faktor eksternal adalah peluang O = Opportunities dan ancaman T = Threaths. Dari hasil pengamatan dan wawancara di lapangan, diperoleh daftar faktor internal dan eksternal dalam usaha pengembangan wilayah di Kecamatan Tarutung sebagaimana berikut: Faktor Internal Faktor internal yang merupakan suatu kekuatan untuk pengembangan wilayah adalah: 1. Luas lahan kelas I pertanian sangat intensif seluas 4.913 Ha. 2. Kecamatan Tarutung termasuk daerah pertanian, sehingga potensi pengembangan sektor industri pengolahan sebagai sektor unggulan masih besar. 3. Luas wilayah Kecamatan Tarutung seluas 107,68 Km 2 Faktor internal yang merupakan suatu kelemahan adalah sebagai berikut: . Universitas Sumatera Utara 1. Kecamatan Tarutung merupakan wilayah ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara sehingga pengembangan sektor di luar pertanian akan berkembang. 2. Pertambahan penduduk yang terus meningkat akan mengakibatkan pertambahan lahan terbangun. 3. Adanya alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman Analisis Faktor Internal Hasil analisis Gambar 4.7 peta Eksisting Penggunaan Lahan menunjukkan lahan belum tebangun masih luas.Luas lahan kelas I pertanian sangat intensif cukup besar 4.913 Ha. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Peta Eksisting Penggunaan Lahan Kecamatan Tarutung termasuk daerah pertanian, sehingga potensi pengembangan sektor industri pengolahan sebagai sektor unggulan masih besar, dan luas wilayah Kecamatan Tarutung yang sedang 107,68 Km 2 Tabel 4.10. Analisis Faktor Internal Pengembangan Wilayah Kecamatan Tarutung memudahkan dalam perencanaan pengembangan wilayah. Kecamatan Tarutung merupakan wilayah ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara sehingga pengembangan sektor di luar pertanian akan berkembang, pertambahan penduduk yang terus meningkat akan mengakibatkan pertambahan lahan terbangun dan perubahan penggunaan lahan pertanian untuk permukiman. Faktor–faktor tersebut merupakan bagian dari kekuatan dan kelemahan yang perlu diperhitungkan atau mempengaruhi dalam pengembangan wilayah Adapun secara rinci hasil analisis faktor internal pada Tabel 4.10.

1. Faktor Internal Strategis Bobot

Rating Skor

1. Kekuatan a.

Luas lahan kelas I pertanian sangat intensif cukup besar 4.913 Ha. b. Kecamatan Tarutung termasuk daerah pertanian, sehingga peluang pengembangan sektor industri pengolahan sebagai sektor unggulan masih besar. c. Luas wilayah Kecamatan Tarutung seluas 107,68 Km 2 0,20 0,20 0,10 4 3 1 0,80 0,60 0,10 Jumlah 0,50 1,50 2. Kelemahan a. Kecamatan Tarutung merupakan wilayah ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara sehingga pengembangan sektor di luar pertanian akan berkembang. b. Pertambahan penduduk yang terus meningkat akan mengakibatkan pertambahan lahan terbangun. 0,20 0,15 -3 -2 -0,60 -0,30 Universitas Sumatera Utara