2.2.2. Indikasi Seksio Sesarea
Menurut Scott 2002 dalam Sinaga 2009, melahirkan dengan seksio sesarea sebaiknya dilakukan atas pertimbangan medis dengan memperhatikan
kesehatan ibu maupun bayinya. Dengan maksud bahwa janin atau ibu dalam kadaan gawat darurat sehingga hanya dapat diselamatkan dengan persalinan
seksio sesarea dengan tujuan untuk memperkecil timbulnya resiko pada ibu maupun bayinya.
Menurut Cunningham, et al 2005, lebih dari 85 persalinan seksio sesarea disebabkan oleh:
1. Riwayat seksio sesarea 2. Distosia persalinan dan kemacetan persalinan
3. Gawat janin 4. Letak sungsang
Menurut Ricci 2001 indikasi persalinan seksio sesarea dibedakan berdasarkan beberapa faktor yaitu :
a. Faktor ibu Indikasi yang paling sering terjadi yaitu, disproporsi Sefalo-pelvik yang
merupakan ketidakseimbangan antara ukuran kepala bayi dengan ukuran panggul ibu Decherney, Nathan, Goodwin, Laufer, 2007. Selain itu dapat juga
disebabkan oleh disfungsi uterus, ruptura uteri, partus tak maju yang merupakan, persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, dan lebih dari 18
jam pada multipara yang terjadi meskipun terdapat kontraksi uterus yang kuat, janin tidak dapat turun karena faktor mekanis Mochtar,1998.
b. Faktor janin b.1. Gawat janin
Keadaan gawat janin yang disertai dengan kondisi ibu yang kurang baik dianjurkan untuk dilakukan persalinan seksio sesarea. Jika ibu mengalami tekanan
darah tinggi, kejang ataupun gangguan pada ari- ari maupun tali pusar dapat mengakibatkan gangguan aliran oksigen kepada bayi sehingga dapat
menyebabkan kerusakan otak yang bahkan dapat menimbulkan kematian janin dalam rahim Oxorn, 2003.
Universitas Sumatera Utara
b.2. Prolaps tali pusat Kejadian ini lebih sering terjadi jika tali pusar panjang dan jika plasenta
letaknya rendah. Keadaan ini tidak mempengaruhi keadaan ibu secara langsung tetapi dapat sangat membahayakan janin karena tali pusat dapat tertekan antara
bagian depan anak dan dinding panggul yang akan timbul asfiksia Bratakoesuma, 2004.
b.3. Malpresentasi janin i. Letak sungsang
Bayi letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang letaknya paling rendah Bratakoesuma, 2004. Sekarang ini banyak kelainan
letak bayi yang dilahirkan melalui persalinan seksio sesarea. Hal ini karena risiko kematian dan kecacatan yang timbul karena persalinan pervaginam jauh lebih
tinggi. Secara teori penyebab kelainan ini dapat terjadi karena faktor ibu seperti kelainan bentuk rahim, letak plasenta yang rendah ataupun tumor jinak yang
terdapat dalam rahim Dewi, 2007. ii. Letak Lintang
Bayi letak lintang yaitu apabila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 derajat. Dalam kedaan
normal yang cukup bulan bayi letak lintang tidak mungkin untuk dilahirkan secara spontan. Janin hanya dapat dilahirkan secara spontan jika janin prematur, sudah
mati serta bila panggul ibu lebar Bratakoesuma, 1998. c. Faktor plasenta
c.1. Plasenta previa Letak plasenta yang ada di depan jalan lahir atau implantasi plasenta yang
tidak normal yang dapat menutupi seluruhnya ataupun sebagian dari ostium internum sehingga dapat menghambat keluarnya bayi melalui jalan lahir Chalik,
2008. c.2. Solusio plasenta
Solusio plasenta merupakan keadaan terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta yang letaknya normal dari perlekatannya diatas 22 minggu dan sebelum
anak lahir Mose, 2004. Pelepasan plasenta ini biasanya ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
perdarahan yang keluar melalui vagina, tetapi juga dapat menetap di dalam rahim, yang dapat menimbulkan bahaya pada ibu maupun janin. Biasanya dilakukan
persalinan seksio sesarea untuk menolong agar janin segera lahir sebelum mengalami kekurangan oksigen ataupun keracunan oleh air ketuban, serta dapat
menghentikan perdarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu Mochtar, 1998.
Menurut Dutta 2004, indikasi persalinan seksio sesarea dibagi atas dua kategori yaitu:
a. Indikasi absolut Apabila terjadi plasenta previa sentral, adanya Cephalopelvic Disproportion
CPD, adanya massa pada pelvis sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan, adanya kanker serviks, dan adanya obstruksi pada vaginal atresia, stenosis.
b. Indikasi relatif Apabila ibu telah mengalami persalinan seksio sesarea sebelumnya,
dijumpai adanya fetal distress, distosia, perdarahan antepartum, malpresentasi, gangguan tekanan darah ibu, serta adanya penyakit yang menyertai ibunya.
2.2.3. Jenis seksio sesarea