Minat Siswa dalam hal kebudayaan dengan metode angket.docx

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………....i

HALAMAN PENGESAHAN……….ii

KATA PENGANTAR………iii

DAFTAR ISI………...1

BAB I PENDAHULUAN...2

1.1 Latar Belakang Masalah...2

1.2 Batasan Masalah...3

1.3 Rumusan Masalah...3

1.4 Tujuan Penelitian...3

1.5 Manfaat Penelitian...4

1.6 Definisi Operasional...4

BAB II LANDASAN TEORI...6

2.1 Minat...6

2.2 Kebudayaan...7

2.3 Kesenian...9

BAB III METODE PENELITIAN...11

3.1 Jenis Penelitian...11

3.2 Lokasi dan Sumber Data...11

3.3 Metode Pengumpulan Data...12

3.4 Teknik Analisis Data...14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...15

4.1 Deskripsi Data...15

4.2 Hasil Penelitian...16

BAB V PENUTUP...19

5.1 Kesimpulan...19

5.2 Saran...19


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu cepat serta pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini, semakin menuntut adanya manusia – manusia yang berkualitas. Namun berkualitasnya Ilmu pengetahuan dan Teknologi dengan perlahan akan berdampak pada pengetahuan tentang budaya – budaya daerah yang ada di Indonesia. Bahkan perlahan pengetahuan tentang budaya asing akan menjadi favorit bagi peserta didik yang masih berkembang disekolah menengah atas.

Koentjaningrat (2009: 144) mengemukakan bahwa “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Budaya daerah memliki kekayaan yang perlu diperhatikan secara cermat, terutama dalam memasuki perkembangan era globalisasi. Pentingnya keberadaan budaya daerah, Karena unsur – unsur budaya dalam kenyataan memberikan andil yang sangat besar bagi pembentukan jati diri bangsa dan proses regenerasi bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai berbagai macam seni budaya daerah yang berkembang di dalam masyarakatnya. Banyaknay jenis ragam seni budaya yang ada dan berkembang dalam masyarakat menggambarkan kekayaan ragam seni budaya daerah Indonesia.

Saat ini budaya daerah keberadaan dan pengembangan masih kurang mendapat perhatian dan budaya daerah yang sebenarnya sangat penting dan menjadi basis bangsa, justru hanya dianggap sebatas “pendukung” semata dari apa yang disebut “budaya nasional”. Ada banyak acara yang bertema budaya daerah seperti Wayang, ludruk, ketoprak, Reog, Lenong, dan lain sebagainya. Misalkan ada pertunjukan wayang maka disitu mayoritas penonton adalah kalangan orang dewasa, bahkan untuk kalangan anak usia dibawah 15 tahun sudah sangat sulit dijumpai.


(3)

Melihat kenyataan diatas yang demikian, maka penulis berkinginan untuk melakukan penelitian sekaligus menganalisa siswa di MI 6 Gedangan Sumobito Jomabang sebarapa besar minatnya untuk mengetahui tentang budaya. Sehingga penulis dalam melakukan penelitian bisa memberikan judul “Tingkat Minat Siswa untuk Mendalami tentang Kebudayaan Daerah pada Pelajar tingkat Sekolah Dasar di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang”.

1.2Batasan Masalah

Pada judul penelitian yang terkait, maka pada karya ilmiah ini hanya akan membahas tentang tingkat minat siswa MI 6 Gedangan Sumobito Jombang untuk lebih mendalami pengetahuannya tentang kebudayaan daerah

1.3Rumusan Masalah

Bagaimana minat para siswa kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang untuk lebih mendalami pengetahuannya tentang kebudayaan daerah ?

1.4Tujuan Penelitian

Dari Penulisan karya ilmiah ini memiliki tujan sebagai berikut : 1. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui minat siswa kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang dengan kebudayaan daerah

b) Untuk Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Teknik 2. Tujuan Umum

a) Mendiskripsikan tentang kebudayaan

b) Mendiskripsikan struktur metode penelitian tingkat minat siswa terhadap kebudayaan


(4)

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil dari penelitian tingkat minat siswa untuk mendalami tentang kebudayaan daerah pada pelajar tingkat sekolah dasar di MI 6 Gedangan Sumobito ini meliputi :

1. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kebudayaan dan mengetahui berapa besar minat siswa terhadap kebudayaan daerah

b) Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai tingkat minat siswa MI 6 Gedangan terhadap kebudayaan daerah

2. Manfaat Teoristis

Sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebudayaan serta tingkat minat siswa terhadap kebudayaan juga bisa menjadi referensi untuk belajar karya tulis ilmiah,

1.6 Definisi Operasional

Untuk menghadapi adanya perbedaan penafsiran adanya penelitian ini maka perlu diberikan definisi istilah – istilah yang perlu didefinisikan adalah sebagai berikut :

a. Minat

Yang dimaksud minat dalam penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109).

b. Siswa

Siswa adalah orang (individu) yang sedang mengikuti pendidikan formal (Afiffudin, SR,BA : 109).


(5)

Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. (Koentjaningrat 2009 : 144).

d. Sekolah

Sekolah dasar (www.wikipedia.org ensiklopedia Bahasa Indonesia) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal diIndonesia, Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

e. Madrasah

Madrasah adalah suatu tempat pendidikan atau tempat dimana peserta didik mendapatkan pembelajaran dari seluk beluk agama dan keagamaan dalam hal ini adalah agama islam

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 ). Karateristik minat menurut Bimo Walgito (1977 : 4) adalah sebagai berikut ;


(6)

1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.

2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu

3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya

Jika berdasarkan dua pendapat diatas factor yang menimbulkan minat ada tiga yaitu dorongan individu, dorongan sosial, dan motif dan dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu, selanjutnya individu mengadakan interaksi dengan lingkunganya yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional.

Proses Timbulnya minat menurut Charles yang dikutip Slamet Widodo (1989 dalam www.sarjanaku.com) adalah pada awalnya sebelum terlibat suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan keninginan untuk terlibat didalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal – hal tersebut.

Proses minat tersedia dalam : 1. Motif (alasan dasar, pendorong)

2. Perjuangan sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat hukum rendah dan harus disini harus dipilih.

3. Keputusan inilah yang sangat penting berisi pemilihan antara motif – motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tidak sama seseorang mempunyai macam – macam keinginan pada waktu yang sama. 4. Bertindak dengan keputusan yang diambil.

2.2 Kebudayaan

Mempelajari pengertian kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana, Karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai Bahasa, sejarah, sumber bacaan atau literature dari sekolompok orang atau masyarakat. Dalam hal pendekatan metode juga telah banyak disiplin ilmu lain yang uga mengkaji berbagai macam permasalahan terkait kebudayaan seperti sosiologi,


(7)

psikoanalisis, psikologi dan sebagainya yang masing – masing mempunyai tingkat kejelasan sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing – masing.

Apabila ditinjau dari asal katanya, maka ‘Kebudayaan’ berasal dari Bahasa sanskerta yaitu ‘Budhaya’ yang merupakan bentuk jamak dari ‘Budhi’ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini ‘Kebudayaan’ dapat diartikan sebagai hal – hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Menurut Koentjaraningrat (1980:181) “mendefinisikan budaya sebagai ‘daya budi’ yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu”.

Koentjaraningrat menerangkan bahwa pada dasarnya banyak yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berarti daya dari budi. Pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan yang tidak ada perbedaan dari definsi. Jadi kebudayaan atau disingkat budaya, menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat 1980 : 185).

Tentang teori kebudayaan Herkovist dengan bukunya yang berjudul “MAN AND HIS WORK” telah memberikan dahlilnya sebagai berikut :

1. Kebudayaan dapat dipelajari

2. Kebudayaan bearasal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis dan komponene sejarah eksitensi manusia.

3. Kebudayaan mempunyai struktur

4. Kebudayaan dapat dipecah – pecah ke dalam berbagai aspek 5. Kebudayaan bersifat dinamis

6. Kebudayaan mempunyai variable

7. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat di analisis dengan metode ilmiah.

8. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang untuk mengatur keadaan totalnya dan menambah arti bagi kesan kreatifnya.

Menurut dimensi wujudnya, maka kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu :

1. Wujud Sistem Budaya


(8)

b. Berupa kompleks gagasan, ide – ide, konsep, nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur dan memberi arah kepada perilaku serta perbuatan dalam masyarakat.

c. Disebut sebagai Sistem Budaya karena gagasan, pikiran, konsep, norma dan sebagainya tersebut tidak merupakan bagianbagian yang terpisahkan, melainkan saling berkaitan berdasarkan asas-asas yang erat hubungannya sehingga menjadi sistem gagasan dan pikiran yg relatif mantap dan kontinyu.

2. Wujud Siste Sosial

a. Bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi

b. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan yang ada dalam masyarakat.

c. Gotong royong, kerjasama, musyawarah dsb.

3. Wujud kebudayaan fisik

a. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Hasil karya manusia tersebut pada akhirnya menghasilkan sebuah benda dalam bentuk yang konkret sehingga disebut Kebudayaan Fisik.

b. Berupa benda-benda hasil karya manusia, seperti candi-candi, prasasti, tulisan-tulisan (naskah), dsb.

Beberapa tokoh antropolog juga megutarakan pendapatnya tentang unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan, Bronislaw Malinowski menngatakan ada 4 unsur pokok dalam kebudayaan yang meliputi:

1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.

2. Organisasi ekonomi


(9)

Sementara itu Melville J. Herkovits mengajukan unsur-unsur kebudayaan yang terangkum dalam empat unsur:

1. Alat-alat teknologi 2. Sistem Ekonomi 3. Keluarga

4. Kekuasaan politik.

2.3 Kesenian

Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.

Menurut Nurani Soyomukti (2010 : 107) “seorang seniman dan budayawan adalah mereka yang berkemampuan mengamati, mencipta dan menghasilkan sesuatu yang punya nuansa keindahan dan kegunaan bagi manusia”. Oleh sebab itu, seorang budayawan adalah orang yang dapat melihat arah sekaligus mengarahkan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa.

Menurut Soemardjan (1984 dalam Soyomukti 2010 : 108) kebudayaan masyarakat berfungsi menghubungkan manusia dengan alam sekitarnya dan dengan masyarakat dimana manusia itu menjadi warga. Sementara itu, kesenian tidak lain dari unsur kebudayaan yang bersumber pada rasa, terutama rasa keindahan yang ada pada manusia. Rasa keindahan adalah rasa halus dalam diri


(10)

manusia dan memberikan kemampuan pada jiwa segala impuls yang dating dari sekitarnya, semuanya telah tersaring menurut keindahannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian analisis kuantitatif, yaitu menggunakan analisis data secara mendalam dalam bentuk angka. Menurut Sugiyono (2012 dalam jurnal digilib.unila.ac.id) menerangkan penelitian deskriptif kuantitatif, merupkan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistic yang digunakan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai minat siswa MI 6 Gedangan Sumobito Jombang untuk mendalami tentang Kebudayaan Daerah.

3.2 Lokasi dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil data dengan melakukan kunjungan kepada siswa kelas 4, 5, 6 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang untuk diberikan penjelasan


(11)

tentang pengisian angket yang berisi 10 pertanyaan, kemudian dibagikan untuk diisi. Saat pengisian angket peneliti tidak berada ditempat responden, dan bila angket telah diisi, peneliti mengambil angket tersebut.

Ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat peneliti dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian angket   yang   biasa   dilakukan   oleh   peneliti.   Dalam   penelitian   ini   yang menjadi data primer adalah data yang berkaitan minat. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti melakukan Observasi di MI 6 Gedangan Sumobito. Selain observasi juga mengambil data dengan memberikan angket kepada siswa

2. Data Skunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui buku-buku, brosur dan artikel yang di dapat dari website yang berkaitan dengan penelitian. Atau data yang berasal dari orang-orang kedua atau bukan data yang datang secara langsung, data ini mendukung pembahasan dan penelitian, untuk itu beberapa sumber buku atau data yang di peroleh akan membantu dan mengkaji secara kritis penelitian tersebut. Untuk memperoleh data tersebut peneliti mengambil beberapa buku, brosur, website, dan contoh penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, antara pengumpulan data dengan masalah penelitian berhubungan erat. Oleh Karena itu pemakaian metode pengumpulan data perlu pemikiran dan pertimbangan yang diteliti dan arahan kepada masalah penelitian.

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode angket. Menurut Utari (2005 : 38) “Angket adalah daftar yang berisikan


(12)

ingin diteliti oleh responden.”. alasan menggunakan metode angket Karena agar bisa mendapat data secara serentak dan bisa mendapat data secara pribadi anak / siswa yang diteliti. Meskipun begitu dalam angket ada juga keuntungan dan kelemahan bila menggunkan metode angket adalah sebagai berikut :

a. Keuntungan metode angket

1. Metode ini adalah metode praktis, yaitu dapat dipergunkan dalam waktu yang relative singkat

2. Selain praktis metode ini juga ekonomis terutama dari segi tenaga

3. Orang dapat menjawab dengan terbuka atau leluasa tidak terpengaruhi oleh teman yang lainnya.

b. Kelemahan metode angket

1. Karena dengan metode ini kemungkinan tidak dapat berhadapan langsung dengan responden maka bila ada pertanyaan yang kurang jelas tidak bisa mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

2. Pertanyaan yang terdapat dalam angket telah menjadi bentuk baku yang tidak dapat diubah dengan keadaan sekitarnya atau kemampuan responden yang sifatnya agak baku

3. Sulit untuk mengadakan pemeriksaan terhadap responden

4. Sulit untun memberikan jaminan bahwa semua pertanyaan atau angket yang telah dikeluarkan akan kembali.

c. Cara untuk mengatasinya

1. Sebelum angket itu diisi oleh responden maka diharapkan untuk memahami terlebih dahulu

2. Pertanyaan yang diubah hendaknya sesuai dengan apa yang akan diteliti 3. Dalam menerima jawaban hendaknya responden mempunyai sifat untuk

selalu percaya padanya

4. Jika hal tersebut dikhawatirkan, responden hendaknya disuruh untuk mengisi langsung dan ditunggu.

Instrument angket harus diukur validitas dan reabilitas datanya sehingga penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliable.


(13)

mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reliable adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan skala likert 4 poin. Jawaban responden berupa pilihan dari empat alternatif yang ada, yaitu :

1. SS : Sangat Setuju bernilai 4 2. S : Setuju bernilai 3

3. TS : Tidak Setuju bernilai 2

4. STS: Sangat Tidak Setuju bernilai 1

Angket ini nantinya akan diberikan pada siswa kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang karena kelas 5 telah mengalami adaptasi dan belum terfokus pada mata pelajaran untuk syarat kelulusan sekolah

3.4 Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis mencari rata – rata menggunakan rumus :

P = NF

x 100 %

P = Persentase F = Frekuensi Data


(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian ini yaitu MI 6 Gedangan kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Sekolah ini berlokasi di Dsn. Wonosari Ds. Gedangan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Jumlah Siswa pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 125 siswa, yang terbagi menjadi kelas 1 sebanyak 20 siswa, kelas 2 sebanyak 20 siswa, kelas 3 sebanyak 21 siswa, kelas 4 sebanyak 22 siswa, kelas 5 sebanyak 20 siswa, dan kelas 6 sebanyak 22 siswa. Pada penelitian ini yang digunakan yaitu siswa kelas 5 sebanyak 20 siswa.

MI 6 Gedangan memiliki tujuan pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Adapun visi dan misi MI 6 Gedangan yaitu:


(15)

Menghasilkan manusia berkualitas yang beriman dan bertaqwa, santun berakhlaqul karimah, berfikir sehat, terampil dan berjiwa patriot.

Misi

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi akademik

2. Menumbuhkan semangat berprestasi dibidang akademik maupun non akademik

3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah melalui pengamalan keagamaan disekolah.

4. Menanamkan kedisplinan dan budo pekerti luhur pada siswa dan seluruh warga sekolah

5. Meningkatkan kemampuan akademis guru sehingga mampu menghasilkan ide dan karya inovatif dalam bidang pendidikan.

4.2 Hasil Penelitian

1. Laporan Hasil Observasi

Dalam obsevasi yang dilakukan peneliti yang dilakukan peneliti pada tanggal 13 bulan desember tahun 2016. Kegiatan rutinan yang dilakukan di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang adalah Membaca Juz‘amma setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, dan setelah sholat dzuhur ada kegiatan kultum, dan progam baru adalah setiap hari selasa dan rabu ada tilawahtil Qur’an.

2. Laporan Hasil Angket

Data Yang telah peneliti peroleh sebelumnya, peneliti mengklarifikasi dalam satu kelompok, yaitu :


(16)

Angket peneliti disebarkan kepada 20 responden pada kelas 5 yang memuat tentang minat siswa terhadap kebudayaan daerah di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang. Angket ini berisikan 10 pertanyaan dengan 4 alternative jaawaban pada tiap – tiap item soal.

Dalam memberikan skor atau nilai atas angket tersebut, dapat peneliti jelaskan sebagai berikut :

a. Jawaban A diberi nilai 4 b. Jawaban B diberi nilai 3 c. Jawaban C diberi nilai 2 d. Jawaban D diberi nilai 1

Berikut ini adalah sajian hasil angket yang diambil dari jawaban 20 responden.

Tabel ..

Hasil Angket Minat Siswa terhadap Kebudayaan Daerah di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang

No

Nomer Item Soal

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 2 3 3 3 2 1 4 3 4 28

2 4 4 3 4 3 1 2 2 1 1 25

3 3 2 2 3 1 2 4 4 4 4 29

4 4 4 4 4 2 1 3 4 1 1 28

5 4 4 4 4 4 2 1 4 1 1 29

6 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 29

7 2 4 2 2 3 2 3 4 4 4 30

8 4 3 2 3 2 1 3 4 4 4 30

9 2 3 2 3 1 2 4 4 4 2 27

10 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 33

11 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 28

12 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 32


(17)

15 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 30

16 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 28

17 2 4 2 3 2 2 3 4 4 4 30

18 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 31

19 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 29

20 25 2 2 2 1 2 3 4 2 4 24

Jumlah 59 69 55 64 44 41 62 78 58 62 595

e.

Untuk mengetahui data tentang tingkat minat siswa terhadap kebudayaan, peneliti menggunkan rumus sebagai berikut :

P

=

NF x 100

= 59520

x 100 = 29.75 %

= 30 %

Dari hasil perhitungan tersebut, didaptkan presentase sebesar 30 %. Hali ini menunjukkan bahwa tingkat minat siswa terhadap kebudayaan daerah di pada kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang tergolong kurang baik, Karena 29% termasuk dalam kategori <55%.

76 – 100 % : dinyatakan baik

56 – 75 % : dinyatakan cukup baik


(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan dan berdasarkan Analisa data yang terdapat pada bab IV kesimpulan dari penulis adalah :

1. Berdasarkan analisis data tentang jumlah presentase minat siswa terhadap kebudayaan pada seluruh siswa kelas 5 didapat 30 %. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat minat siswa terhadap kebudayaan daerah di pada kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang tergolong kurang baik,

2. Semua siswa yang skor dari angketnya tertinggi akan mempunyai jiwa sikap yang menghargai dengan kebudayaan – kebudayaan daerah yang ada di Indonesia, dan ada rasa keingininan untuk melestarikannya.

5.2 Saran

Adapun saran – saran yang diberikan oleh penulis, adalah :

1. Didalam mengembangkan potesnsi siswa terhadap kebudayaan hendaknya senantiasa mengenalkan budaya Indonesia

2. Bagi lembaga madrasah ibtidaiyah, penulis menyarankan hendaknya pernah mengadakan acara – acara yang bertema kebudayaan daerah

3. Bagi para siswa hendaknya sesering mungkin belajar tentang kebudayaan – kebudayaan daerah Indonesia tidak hanya mengetahuinya lewat internet maupun buku saja.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Afiffudin, 1998, Psikologi Anak Usia SD, Solo, Harapan Masa

Soyomukti, Nurani, 2010, Soekarno Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media

Utari, Trias, 2005. “Hungan Sikap Sopan Santun Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas VI SDN Seketi Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Tahun Ajaran 2005/2006”. Dalam Karya tulis ilmiah.

Sulaeman, M. (2012). Ilmu Budaya Dasar: Pengantar ke Arah Ilmu Sosial Budaya

Dasar/ISBD/Social Culture. Bandung. Refika Aditama.

Sudibyo, L., Sudiatmi, T., Sudargono, A., Triyanto, B. (2013). Ilmu Sosial Budaya

Dasar. Yogyakarta. Andi Offset.

http://digilib.uinsby.ac.id/1845/6/Bab%204.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017

https://terapiwicarasolo.files.wordpress.com/2014/02/bab-2-pengertian-kebudayaan.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017

Slamet Widodo. 1989.(www.sarjanaku.com) diakses pada tanggal 2 Januari 2017 http://digilib.unila.ac.id/924/10/BAB%20III.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017 www.wikipedia.org ensiklopedia Bahasa Indonesia


(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian ini yaitu MI 6 Gedangan kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Sekolah ini berlokasi di Dsn. Wonosari Ds. Gedangan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Jumlah Siswa pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 125 siswa, yang terbagi menjadi kelas 1 sebanyak 20 siswa, kelas 2 sebanyak 20 siswa, kelas 3 sebanyak 21 siswa, kelas 4 sebanyak 22 siswa, kelas 5 sebanyak 20 siswa, dan kelas 6 sebanyak 22 siswa. Pada penelitian ini yang digunakan yaitu siswa kelas 5 sebanyak 20 siswa.

MI 6 Gedangan memiliki tujuan pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Adapun visi dan misi MI 6 Gedangan yaitu:


(2)

Menghasilkan manusia berkualitas yang beriman dan bertaqwa, santun berakhlaqul karimah, berfikir sehat, terampil dan berjiwa patriot.

Misi

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi akademik

2. Menumbuhkan semangat berprestasi dibidang akademik maupun non akademik

3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah melalui pengamalan keagamaan disekolah.

4. Menanamkan kedisplinan dan budo pekerti luhur pada siswa dan seluruh warga sekolah

5. Meningkatkan kemampuan akademis guru sehingga mampu menghasilkan ide dan karya inovatif dalam bidang pendidikan.

4.2 Hasil Penelitian

1. Laporan Hasil Observasi

Dalam obsevasi yang dilakukan peneliti yang dilakukan peneliti pada tanggal 13 bulan desember tahun 2016. Kegiatan rutinan yang dilakukan di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang adalah Membaca Juz‘amma setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, dan setelah sholat dzuhur ada kegiatan kultum, dan progam baru adalah setiap hari selasa dan rabu ada tilawahtil Qur’an.

2. Laporan Hasil Angket

Data Yang telah peneliti peroleh sebelumnya, peneliti mengklarifikasi dalam satu kelompok, yaitu :


(3)

Angket peneliti disebarkan kepada 20 responden pada kelas 5 yang memuat tentang minat siswa terhadap kebudayaan daerah di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang. Angket ini berisikan 10 pertanyaan dengan 4 alternative jaawaban pada tiap – tiap item soal.

Dalam memberikan skor atau nilai atas angket tersebut, dapat peneliti jelaskan sebagai berikut :

a. Jawaban A diberi nilai 4 b. Jawaban B diberi nilai 3 c. Jawaban C diberi nilai 2 d. Jawaban D diberi nilai 1

Berikut ini adalah sajian hasil angket yang diambil dari jawaban 20 responden.

Tabel ..

Hasil Angket Minat Siswa terhadap Kebudayaan Daerah di MI 6 Gedangan Sumobito Jombang

No

Nomer Item Soal

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 2 3 3 3 2 1 4 3 4 28

2 4 4 3 4 3 1 2 2 1 1 25

3 3 2 2 3 1 2 4 4 4 4 29

4 4 4 4 4 2 1 3 4 1 1 28

5 4 4 4 4 4 2 1 4 1 1 29

6 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 29

7 2 4 2 2 3 2 3 4 4 4 30

8 4 3 2 3 2 1 3 4 4 4 30

9 2 3 2 3 1 2 4 4 4 2 27

10 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 33


(4)

15 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 30

16 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 28

17 2 4 2 3 2 2 3 4 4 4 30

18 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 31

19 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 29

20 25 2 2 2 1 2 3 4 2 4 24

Jumlah 59 69 55 64 44 41 62 78 58 62 595

e.

Untuk mengetahui data tentang tingkat minat siswa terhadap kebudayaan, peneliti menggunkan rumus sebagai berikut :

P

=

NF x 100

= 59520 x 100 = 29.75 % = 30 %

Dari hasil perhitungan tersebut, didaptkan presentase sebesar 30 %. Hali ini menunjukkan bahwa tingkat minat siswa terhadap kebudayaan daerah di pada kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang tergolong kurang baik, Karena 29% termasuk dalam kategori <55%.

76 – 100 % : dinyatakan baik 56 – 75 % : dinyatakan cukup baik <55 % : dinyatakatan kurang baik


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan dan berdasarkan Analisa data yang terdapat pada bab IV kesimpulan dari penulis adalah :

1. Berdasarkan analisis data tentang jumlah presentase minat siswa terhadap kebudayaan pada seluruh siswa kelas 5 didapat 30 %. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat minat siswa terhadap kebudayaan daerah di pada kelas 5 MI 6 Gedangan Sumobito Jombang tergolong kurang baik,

2. Semua siswa yang skor dari angketnya tertinggi akan mempunyai jiwa sikap yang menghargai dengan kebudayaan – kebudayaan daerah yang ada di Indonesia, dan ada rasa keingininan untuk melestarikannya.

5.2 Saran

Adapun saran – saran yang diberikan oleh penulis, adalah :

1. Didalam mengembangkan potesnsi siswa terhadap kebudayaan hendaknya senantiasa mengenalkan budaya Indonesia

2. Bagi lembaga madrasah ibtidaiyah, penulis menyarankan hendaknya pernah mengadakan acara – acara yang bertema kebudayaan daerah

3. Bagi para siswa hendaknya sesering mungkin belajar tentang kebudayaan – kebudayaan daerah Indonesia tidak hanya mengetahuinya lewat internet maupun buku saja.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Afiffudin, 1998, Psikologi Anak Usia SD, Solo, Harapan Masa

Soyomukti, Nurani, 2010, Soekarno Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media

Utari, Trias, 2005. “Hungan Sikap Sopan Santun Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas VI SDN Seketi Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Tahun Ajaran 2005/2006”. Dalam Karya tulis ilmiah.

Sulaeman, M. (2012). Ilmu Budaya Dasar: Pengantar ke Arah Ilmu Sosial Budaya Dasar/ISBD/Social Culture. Bandung. Refika Aditama.

Sudibyo, L., Sudiatmi, T., Sudargono, A., Triyanto, B. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta. Andi Offset.

http://digilib.uinsby.ac.id/1845/6/Bab%204.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017

https://terapiwicarasolo.files.wordpress.com/2014/02/bab-2-pengertian-kebudayaan.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017

Slamet Widodo. 1989.(www.sarjanaku.com) diakses pada tanggal 2 Januari 2017

http://digilib.unila.ac.id/924/10/BAB%20III.pdf diakses pada tanggal 2 Januari 2017