Minat Kebudayaan Minat Siswa dalam hal kebudayaan dengan metode angket.docx

Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Koentjaningrat 2009 : 144. d. Sekolah Sekolah dasar www.wikipedia.org ensiklopedia Bahasa Indonesia adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia , Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. e. Madrasah Madrasah adalah suatu tempat pendidikan atau tempat dimana peserta didik mendapatkan pembelajaran dari seluk beluk agama dan keagamaan dalam hal ini adalah agama islam BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 . Karateristik minat menurut Bimo Walgito 1977 : 4 adalah sebagai berikut ; 5 1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. 2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu 3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya Jika berdasarkan dua pendapat diatas factor yang menimbulkan minat ada tiga yaitu dorongan individu, dorongan sosial, dan motif dan dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu, selanjutnya individu mengadakan interaksi dengan lingkunganya yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional. Proses Timbulnya minat menurut Charles yang dikutip Slamet Widodo 1989 dalam www.sarjanaku.com adalah pada awalnya sebelum terlibat suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan keninginan untuk terlibat didalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal – hal tersebut. Proses minat tersedia dalam : 1. Motif alasan dasar, pendorong 2. Perjuangan sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat hukum rendah dan harus disini harus dipilih. 3. Keputusan inilah yang sangat penting berisi pemilihan antara motif – motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tidak sama seseorang mempunyai macam – macam keinginan pada waktu yang sama. 4. Bertindak dengan keputusan yang diambil.

2.2 Kebudayaan

Mempelajari pengertian kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana, Karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai Bahasa, sejarah, sumber bacaan atau literature dari sekolompok orang atau masyarakat. Dalam hal pendekatan metode juga telah banyak disiplin ilmu lain yang uga mengkaji berbagai macam permasalahan terkait kebudayaan seperti sosiologi, 6 psikoanalisis, psikologi dan sebagainya yang masing – masing mempunyai tingkat kejelasan sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing – masing. Apabila ditinjau dari asal katanya, maka ‘Kebudayaan’ berasal dari Bahasa sanskerta yaitu ‘Budhaya’ yang merupakan bentuk jamak dari ‘Budhi’ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini ‘Kebudayaan’ dapat diartikan sebagai hal – hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Menurut Koentjaraningrat 1980:181 “mendefinisikan budaya sebagai ‘daya budi’ yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu”. Koentjaraningrat menerangkan bahwa pada dasarnya banyak yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berarti daya dari budi. Pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan yang tidak ada perbedaan dari definsi. Jadi kebudayaan atau disingkat budaya, menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar Koentjaraningrat 1980 : 185 . Tentang teori kebudayaan Herkovist dengan bukunya yang berjudul “MAN AND HIS WORK” telah memberikan dahlilnya sebagai berikut : 1. Kebudayaan dapat dipelajari 2. Kebudayaan bearasal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis dan komponene sejarah eksitensi manusia. 3. Kebudayaan mempunyai struktur 4. Kebudayaan dapat dipecah – pecah ke dalam berbagai aspek 5. Kebudayaan bersifat dinamis 6. Kebudayaan mempunyai variable 7. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat di analisis dengan metode ilmiah. 8. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang untuk mengatur keadaan totalnya dan menambah arti bagi kesan kreatifnya. Menurut dimensi wujudnya, maka kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu : 1. Wujud Sistem Budaya a. Sifatnya abstrak, tidak bisa dilihat 7 b. Berupa kompleks gagasan, ide – ide, konsep, nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur dan memberi arah kepada perilaku serta perbuatan dalam masyarakat. c. Disebut sebagai Sistem Budaya karena gagasan, pikiran, konsep, norma dan sebagainya tersebut tidak merupakan bagianbagian yang terpisahkan, melainkan saling berkaitan berdasarkan asas- asas yang erat hubungannya sehingga menjadi sistem gagasan dan pikiran yg relatif mantap dan kontinyu. 2. Wujud Siste Sosial a. Bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi b. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan yang ada dalam masyarakat. c. Gotong royong, kerjasama, musyawarah dsb. 3. Wujud kebudayaan fisik a. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Hasil karya manusia tersebut pada akhirnya menghasilkan sebuah benda dalam bentuk yang konkret sehingga disebut Kebudayaan Fisik. b. Berupa benda-benda hasil karya manusia, seperti candi-candi, prasasti, tulisan-tulisan naskah, dsb. Beberapa tokoh antropolog juga megutarakan pendapatnya tentang unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan, Bronislaw Malinowski menngatakan ada 4 unsur pokok dalam kebudayaan yang meliputi: 1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya. 2. Organisasi ekonomi 3. Alat- alat dan lembaga atau petugas- petugas untuk pendidikan 4. Organisasi kekuatan politik. 8 Sementara itu Melville J. Herkovits mengajukan unsur-unsur kebudayaan yang terangkum dalam empat unsur: 1. Alat-alat teknologi 2. Sistem Ekonomi 3. Keluarga 4. Kekuasaan politik.

2.3 Kesenian