3
tindakan karantina ikan secara efektif, konsisten, sistematis guna menjamin kesehatan ikan.
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
Tertelusur traceability dalam UUPI adalah kemampuan dalam menelusuri keseluruhan sistem produksi yang dimulai dari persyaratan UUPI
, manajemen pemeliharaan, kesehatan ikan, manajemen kualitas air, managemen
biosecurity dan manajemen personil berdasarkan rekaman data yang dibuat selama proses
produksi, sebagai jaminan terhadap persyaratan negara tujuan, ataupun yang dipersyaratkan oleh Puskari- BKIPM yang dilakukan sesuai dengan standar
internasional OIE. Tim Penilai adalah petugas karantina ikan yang berkompeten ditunjuk oleh UPT
BKIPM untuk melaksanakan, penilaian, dan pelaporan terhadap suatu unit UUPI dalam penerapan CKIB
. Tim Verifikasi adalah petugas karantina ikan yang berkompeten ditunjuk oleh
Puskari BKIPM untuk melaksanakan verifikasi terhadap laporan penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai terhadap UUPI dalam penerapan CKIB
. Personil adalah karyawan yang ditunjuk perusahaan dan telah tersertifikasi CKIB
untuk mengemban tugas, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari tahap perencanaan dan konsistensi penerapan CKIB
. Surveilan adalah pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi secara
sistematis untuk mendukung klaim bahwa suatu populasi bebas penyakit tertentu; atau untuk mendeteksi penyakit baru atau eksotik dalam rangka pengendalian
penyakit secara cepat Cameron, 2002 Critical Control Point CCP adalah suatu titik, tahap, atau prosedur dimana
bahaya yang mempengaruhi kegiatan pembudidayaan ikan dapat dicegah, dieliminasi atau dikurangi hingga titik aman.
1.4. Dasar Hukum
Dasar hukum perangkat perundangan penyusunan petunjuk teknis penilaian kelayakan Unit Usaha Pembudiayaan Ikan UUPI ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3482;
4
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4197; 3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor. PER.05MEN2005, tentang
“Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina”;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20MEN2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan
Karantina Dari Luar Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;
5. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Kemanaan Hasil Perikanan Nomor KEP.460BKIPMXII2011 tentang pedoman teknis tindakan
karantina ikan secara terintegrasi berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,
Pembesaran dan PenampungPengumpul ikan. 6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26MEN2013 tentang
Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya;
7. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Kemanaan Hasil Perikanan Nomor KEP.62KEP-BKIPM2014 tentang Penunjukan Teknis Penyusunan
Dokumen Mutu Cara Karantina Ikan Yang Baik.
BAB II PERSYARATAN SARANA DAN PRASARANA
UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN UUPI
Salah satu faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan suatu Unit Usaha Pembenihan Ikan UUPI perlu didukung oleh sarana dan prasarana persyaratan teknis
yang memadai, dimana UUPI tersebut juga harus memenuhi persyaratan administrasi
5
antara lain: a. Surat Permohonan Penerapan CKIB
b. Dokumen Mutu c. Sertifikat Pelatihan Cara Karantina Ikan yang Baik
d. Peta daerah lokasi dan gambar tata letak lay out bangunan Persyaratan teknis suatu UUPI meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja dan
kelayakan fasilitas. Faktor tersebut merupakan persyaratan penting dalam menjamin kesehatan ikan dan persyaratan lainnya dari suatu UUPI. Kelayakan fasilitas dimaksud
adalah kesesuaian ketersediaan fasilitassarana prasarana yang mencakup jumlah, kondisi dan kemampuan daya dukung.
2.1. Lokasi