1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina Ikan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri serta keluarnya dari dalam
wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, karantina ikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka melindungi negara dari
ancaman masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di wilayah Republik Indonesia, yang berpotensi
merusak kelestarian sumberdaya hayati perikanan, yang pada akhirnya akan mengganggu produksi perikanan nasional.
Dalam rangka perdagangan Internasional terkait perjanjian GATT-WTO yang telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang No. 7 tahun 1994 khususnya
tentang SPS agreement Sanitary and Phytosanitary bahwa setiap negara anggota
yang tergabung didalamnya diharuskan mematuhi ketentuan-ketentuan dan aturan- aturan perdagangan yang berlaku tanpa mengabaikan perlindungan terhadap
manusia, hewan, ikan, tumbuhan dan lingkungan dengan alasan ilmiah yang dapat diterima. Oleh karena itu dalam perdagangan internasional negara tujuanpengimpor
mempersyaratkan jaminan mutu dan kesehatan ikan yang harus bebas dari beberapa penyakit ikan.
Perdagangan hasil perikanan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap perekonomian negara, serta kelestarian sumberdaya perikanan dan
kelautan, apabila penyakit ikan ikut terbawa masuk ke dalam negara RI melalui media pembawanya yang merupakan hasil perikanan. Salah satu tugas dan fungsi BKIPM,
adalah melaksanakan tugas pencegahan masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan Karantina HPIK, ke dalam wilayah negara Republik Indonesia, antar area di
dalam wilayah negara Republik Indonesia serta mencegah keluarnya Hama dan Penyakit Ikan HPI tertentu Hama dan Penyakit Ikan Karantina HPIK dari dalam
wilayah negara Republik Indonesia, sesuai persyaratan negara tujuan.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 227KEP-BKIPM2014
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELAYAKAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN
DALAM RANGKA PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
2
Tindakan karantina secara terintegrasi berbasis in line inspection, dilakukan
melalui penerapan standar kesehatan ikan mulai dari negaraarea asal, tindakan karantina ikan di tempat pemasukanpengeluaran, dan penerapan prinsip
biosecurity dalam pengelolaan resiko serta pemantauan HPIK danatau HPI tertentu secara
periodik di areatempat tujuan. Semua tahapan kegiatan tersebut dilakukan pencatatan secara baik, dan didokumentasikan, untuk memudahkan penelusuran
status kesehatan ikan yang ada di unit usaha tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan