Jenis Pengetahttan dn Keteratnpilan Aspek Budaya Dalam SDM

bertambahnya jenis pekerjaan pada sektor industri pengolahan dalam komposisi angkatan kerja. Pada saat yang sama peranan jenis-jenis pekerjaan atau jabatan kerah putih akan terus berkembang dalam sektor-sektor industri dan jasa berteknologi tinggi.

6. Jenis Pengetahttan dn Keteratnpilan

Perubahan struktur pekerjaan dan jabatan tersebut akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kebutuhan akan jenis-jenis pengetahuan dan keterampilan pekerja. Dalam era industri, jenis-jenis pekerjaan tradisional atau subsistensi yang mengandalkan keterumpilan motoris akan terus berganti dengan jenis-jenis pekerjaan yang berlandaskan pada otomatisasi dan pengolahan informasi. Jenis-jenis pekerjaan dalam era teknologi yang diperkirakan akan berkembang ialah sebagai berikut. a Pekerja Pemikir Mind Worker b Kemampuan Belajar Mandiri self-Training Skill c Kompleksitas keahlian Multisklling d kemampuan mengolah informasi information Handling Capacity

7. Aspek Budaya Dalam SDM

Untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas sektor-sektor ekonomi di kemudian hari, perlu diciptakan iklim produktivitas berkelanjutan yang didukurng oleh manusia produktif. Namun, banyak kalangan yang menjangga perlu revitalisasi konsep manusia produktif. Cara berpikir yang berbeda dengan pola pemikiran makro ekonomi, mungkin sangat diperlukan dalam membangun konsep manusia produktif yang lebih realistis. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan berpikir manusia dalam proses pembudidayaan, yaitu pemahaman terhadap struktur dan sistem nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai pelaku ekonomi dalam kaitannva Cengan produktivitas. 15 1 Tentang sistem Nilai Budaya Sistem nilai budaya ini mengatur berbagai tata kelakuan manusia yang lain yang tingkatannya lebih konkret, yaitu yang berwujud aturan-aturan khusus, hukum, norma, dan adat kebiasaan dalam berbagai bidang kehidupan. sistem nilai budaya ini merupakan bidang garapan ilmu perilaku behavioral sciences yang memusatkan perhatiannya pada pengkajian kebudayaan dan masyarakat pada tingkatan primer, serta terhadap manusia dan individu di dalam masyarakat pada tingkatan sekunder. Oleh karena itu, sistem nilai budaya memiliki pengaruh yang sangat kuat dan mengakar pada suatu sikap mental manusia secara perorangan dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. 2 Orientasi Nilai dan produktvitas SDM David MacClelland memusatkan perhatiannya pada tiga orientasi nilai yang perlu dibenahi dalam diri manusia dan masyarakat Indonesia agar lebih produktif di kemudian hari, yaitu :  Berorientasi ke depin futuie orientation;  Hasrat untuk mengeksplorasi lingkungan efficary; dan  Orientasi terhadap hasil kerja achievement orientation Terdapat keyakinan bahwa ketiga orientasi nilai tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dengan produktivitas manusia dan masyarakat Indonesia dalam era industri dan persaingan global. Asumsinya, revolusi peningkatan produktivitas nasional akan dapat dicapai dalam skala besar jika dilakukan perubahan dalam orientasi nilai budaya manusia dan masyarakat. Berdasarkan MacClelland dan para ahli budaya Indonesia seperti Kuntjaraningrat, dalam buku ini akan dibahas tiga orientasi nilai yang perlu pendapat perhatian, yaitu berorientasi ke depan institusi terhadap perubahan dan kemampuan belajar secara terus-menerus. 16 a Berorientasi ke Depan b Orientasi terhadap perubahan c Kemampuan Belajar terus-menerus 17

BAB III MODEL-MODEL ANALISIS INVESTASI SDM

A. Overview Model Kebijakan pendidikan

Yang dimaksud dengan rnodel kebijakan adalah kerangka analisis yang disusun berdasarkan suatu teori atau perspektif tertentu yang digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis kebijaksanaan pendidikan. Dilihat dari perspektif kebijaksanan, pendidikan dapat diamati dari dua sudut pandang, yaitu s;sienr pendidikan di satu pihak dan ntodel kebijakan pendidikan di lain pihak. Sistem pendidikan adalah suatu institusi besar yang bergerak pada alam kenyataan the existing reality didukung oleh beberapa institusi pendidikan atau komponen sistem yang berfungsi berdasarkan mekanismenya sendiri-sendiri, tetapi terintegrasi di dalam suatu kesatuan sistem untuk mewujudkan tujuan sistem pendidikan nasional, Berfungsinya mekanisme sistern tersebut diatur oleh aturan perundang-undangan serta dikendalikan oleh suatu sistem manajemen pendidikan nasional. Sebagai suatu realitas yang terjadi dalam alam kenyataan, sistem pendidikan yang terjadi di lapangan sulit untuk diketahui secara keseluruhan dengan pasti sesuai dengan aturan-aturan yang ada atau tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya yang dapat diketahui di lapangan, misarnya mealui mekanisme pengawasan ialah bagaimana aturan-aturan tersebut terlaksana di dalam mekanisme pengelolaan seluruh bagian institusi pendidikan. Model kebijakan pendidikan adalah suatu instirusi pendidikan yang berkembang dalam alam pikiran manusia berdasarkan informasi yang dapat diketahui secara terbatas oleh para analis kebijakan. Model sering juga didefinisikan sebagai suatu realitas yang telah disederhanakan the simprified reality sejauh atau sedalam yang diketahui oleh para pemikir kebijaksanaan. Pengetahuan manusia tentang 18