bentuk-bentuk mojar fisik yang lebih baik, seseorang akan memperoleh penghasilan lebih baik. Dengan demikian, konsep human capital dapat merendahkan derajat
manusia itu sendiri.
3. Penikir-Pemikir LainnYa
Marshall menerima pendapat Adam Smith bahwa manusia terdidik mungkin dapat disetarakan dengan harga mesin yang sangat mahal. Walaupun Alfred Marshall
1961 secara eksplisit mengeluarkan unsur human capital dari definisinya mengenai kesejahteraan wealth, ia masih mengakui bahwa SDM merupakan suatu bentuk
capital. Marshall juga menekankan bahwa motivasi untuk memperoleh manfaat merupakan pendorong bagi seseorang untuk menginvestasikan dirinya, sama halnya
dengan investasi fisik pada bidang-bidang lain.
C. Teori Humem Capitat Modern
Sejak human capital disusun secara sistematis dalam suatu kerangka ilmu pengetahuan body of knowledge pada awal tahun 1960-an, perkembangannya
sangat menakjubkan sehingga berbagai kritik dan aliran pemikiran lain juga muncul sebagai faktor pendorong untuk mempertahankan dan memperkaya khazanah ilmu
ekonomi SDM ini.
1. Kelahiran Teori Human Capital Modern
Pada saat berdirinya Bank Dunia tahun 1944, belum berkembang pemikiran yang menganggap bahwa SDM adalah barasal integral dari konsepsi capital dalam
rangka mendukung produktivitas lihat sejarah pemikiran di atas. Keadaan ini terus berlangsung sampai dengan tahun 1950-an ketika kebijaksanaan Bank Dunia mulai
memandang perlunya membiayai proyekproyek investasi yang dapat memberikan langsung terhadap produktivitas, proyek-proyek investasi
2. perspektif dalam investasi SDM 3. Ruang lingkup Investasi SDM
12
a Pendidikan Persekolah
b pelatiahn Kerja
c peningkatkan Gizi dan kesehatan
d mobilitas Tenaga Kerja
4. Kritik terhadap Teori Human Capital
a efek tidak langsung
Dimana dalam rangka pengukur manfaat sosial social benefits pendidikan, earning seseorang sama sekali tidak mampu menggambarkan manfaat yang pada
kenyataannya mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan, tetapi tidak dapat diukur pada tingkat individual.
b efek Kredensialisme
c Asumsi ” Screening Device”
Disini menakankan bahwa pendidikan tidak langsung meningkatkan produktivitas dan keterampilan lulusan sebagai calon pengawai. Dengan demikian,
pendidikan lebih memungkinkan untuk digunakan sebagi investasi individu, tetapi masyarakat tidak banyak memproleh manfaat darinya. Artinya, pendidikan hanya
sebagai justifikasi yang dapat digunakan oleh majikan untuk menyeleleksi dan menentukan gaji pegawai.
d Regularitas ”Teori Human Capital”
5. Pengembangan SDM di Era Globalisasi
a Jenis Pekerjaan dan kualifikasi Jabatan
13
Pertumbuhan kebutuhan akan tenaga-tenaga teknisi ini sudah barang tentu akan menunjukkan berkembangnya kebutuhan akan pekerja yang lebih tinggi
pendidikannya. Hal ini terjadi terutama pada misyaiakat yang mulai beranjak ke era industri yang sangat membutuhkan lebih banyak tenaga-tenaga teknisi yang terdidik.
Di dalam masyarakat industri, terdapat kecenderungan bahwa batas antara pekerja teknisi dan tenaga profesional menjadi semakin kabur karena tenaga
profesional dibentuk dari para teknisi yang berpengalaman. Dengan demikian, pengembangan SDM di tempat kerja-seperti pelatihan dalam jabatan akan
memainkan peranan yang sangat Penting dalam menyiapkan para teknisi yang trampil agar menjadi tenaga profesional sebagai penggerak industri.
a Berkembang pesatnya kebutuhan tenaga insinyur, teknolog, spesialis dalam teknologi informasi, mekanik, dan tenaga-tenaga lainnya seperii
bengkel dan juru pasang. b Tumbuhnya kebutuhan tenaga manajerial tingkat tinggi, teknisi dagang,
dan pekerja jasa penunjang. c Menurunnya kebutuhan pekerja kasar, pengrajin, tenaga pelaksana yang
tidak terampil, serta buruh. d Berkurangnya kebutuhan tenaga tata usaha, tata laksala, dan tenaga
administratif lainnya. e Bertambahnya kebutuhan tenaga kerja industri jasa, khususnya akuntan,
administrari kurang, distributor, transportasi, dan periklanan. f Tumbuh dan berkembangnya Peranan para teknisi sejalan dengan
rnenurunnya Peranan pengrajin dan buruh kasar; sementara ih.r para pekeria teknisi menggantikan peranan para pengrajin dalam klasifikasi
angkatan kerja industrial. Secara umum, pergeseran ketenagakerjaan tersebut ditandai dengan
berkurangnya jenis-ienis pekerjaan kerah biru pada sektor-sektor, pertanian dan
14
bertambahnya jenis pekerjaan pada sektor industri pengolahan dalam komposisi angkatan kerja. Pada saat yang sama peranan jenis-jenis pekerjaan atau jabatan kerah
putih akan terus berkembang dalam sektor-sektor industri dan jasa berteknologi tinggi.
6. Jenis Pengetahttan dn Keteratnpilan