Instrimen Kebijakan Pendidikan Jenis-jenis Hasil Pendidikan

sistem pendidikan yang benar-benar terjadi di lapangan tidak pernah dimiliki secara utuh, tetapi terbatas pada modelnya saja. Namun, sebaik-baiknya model adalah model yang dibentuk dan dikembangkan atas dasar data dan informasi di lapangan yang dikumpulkan serta teknik-teknik analisisnya berdasarkan kerangka sistem besarnya sehingga dapat mewakili realitas sistem secara keseluruhan. Model kebijaksanaan pendidikan dikembangkan atas dasar suatu pemikiran bahwa sistem pendidikan selalu terjadi sebagai akibat dari berfungsinya empat komponen utama dari sistem pendidikan yang berkaitan satu sama lain. Keempat komponen tersebut adalah 1 arus murid, 2 manajemen pendidikan, 3 kurikulum dan pengajaran. dan 4 keluasan dan dampak pendidikan. Dalam kerangka pengembangan model kebijaksanaan pendidikan, sesuai dengan gambar tersebut, terdapat dua dimensi besar dalam sistem pendidikan, yaitu dimensi konstan dan dimensi variabel. yang dimaksud dengan dimensi yang konstan adalah suatu dimensi pendidikan yang tidak dapat secara langsung diintervensi oleh pengambil keputusan atau pengelola prilaku., seperti keluaran atau dampak pendidikan. Dimensi variabel ialah beberapa faktor pendidikan yang dapat dikendalikan atau diubah- ubah oleh para pengambil keputusanatan pengelola pendidikan, sesuai dengan tujuan dari kebijaksanaan pendidikan. Komponen 1, 2, dan 3 adalah dimensi yang bergerak karena komponen-komponen tersebut dapat dimanipulasi agar dapat mencapai tujuan untuk mengubah komponen 4 sebagai konstanta.

B. Instrimen Kebijakan Pendidikan

Instrumen kebijakan adalah beberapa dimensi variabel yang dapat dikendalikan oleh pemegang keputusan dan pengelola dalam rangka menggulirkan berbagai kebijaksanaan dan prongram pendidikan. Di dalam sektor-sektor ekonomi, suku bunga atau pajak merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dapat dikendalikan dalam rangka menggulirkan suatu kebijaksanaan ekonomi sesuai dengan tujuannya. Misalnya, peningkatan suku bunga deposito berjangka adalah 19 instrumen kebijaksanaan yang diterapkan jika pemerintah ingin mengumpulkan lebih banyak dana dari tabungan masyarakat dan dalam waktu yang sama mengerem investasi sehingga peredaran uang menjadi semakin kecil dan menurunkan suhu perekonomian. 1 Arus Murid 1. Angka partisipasi Pendidikan Enrolment ratio 2. Angka kelulusan Graduation Rate 3. Angka melanjutkan Transition Rate 4. Angka mengulang Kelas Repetition Rate 5. Angka Putus Sekolah Drop-out Rate 2 Manajerial Pendidikan 1. Gru dan tenaga Pengajar 2. Sarana dan Prasarana 3. Biaya atau Anggaran 4. tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan 3 Kurikulum dan pengajaran 1. Kurikulum dan Program Pendidikan 2. Metode dan Proses Mengajar 20

C. Jenis-jenis Hasil Pendidikan

Hasil pendidikan adalah suatu dimensi pendidikan yang tidak mungkin atau tidak boleh dikendalikan secara langsung oleh para pengambil keputusan atau pengelola pendidikan. Hasil pendidikan adalah akibat dari adanya Proses pendidikan, baik proses manajemarial maupun proses pengajaran, sebagai sistem yang dapat dimanipulasi oleh Para Pengelola sistem pendidikan dengan jalan mengendalikan beberapa intrumen kebijakan yang telah dibahas terdahulu. Hasil pendidikan, secara garis besar, dibagi menjadi dua jenis yang berlainan, yaitu keluaran pendidikan educational output dan dampak pendidikan educational outcome. Keluaran pendidikana dalah hasil yang secara langsung dapat dicapai setelah berlangsungnya suatu sistem pendidikan pada suatu jenis atau jenjang pendidikan tertentu. Keluaran pendidikan selalu dikaitkan secara internal di dalam sistem pendidikan itu sendiri yang dapat diketahui melalui pengukuran, baik pengukurun langsung maupun tidak langsung. Keluaran pendidikan sebagai hasil dari pengukuran langsung antara lain adalah jumlah lulusan, jumlah lulusan yang melanjutkan sekolah, dan sejenisnya, sedangkan hasil dari pengukuran tidak langsung adalah nilai ujian akhir. Kedua jenis keluaran pendidikan tersebut sangat penting diukur untuk mengetahui apakah sistem pedidikan secara internal berjalan efisien atau tidak. Dampak pendidikan adalah hasil pendidikan yang tidak secara langsung dapat diketahui setelah proses pendidikan selesai. Untuk mengetahui dampak pendidikan perlu ditunggu beberapa periode waktu tertentu setelah lulusan pendidikan terjun ke dalam masyarakat, dunia kerja, atau setelah menempuh pendidikan lebih lanjut. Dampak pendidikan selalu dikaitkan secara eksternal dengan sistem-sistem lain, seperti sistem ekonomi, ketenaga kerjaan, sosial-budaya, dan dampak politis. Contoh dampak pendidikan secara ekonomi ialah peningkatan produktivitas dunia usaha sebagai akibat tenaga kerja terdidik yang semakin terampil dan ahli sehingga pada gilirannva akan rnempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Contoh dampak pendidikan secara sosial-budaya 21 ialah kreativitas, kesehatan, disiplin, serta toleransi anggota masyarakat yang semakin meningkat. sedangkan dampak politis dari pendidikan ialah partisipasi politik masyarakat yang semakin sehat dan meluas, seperti halnya meningkatnya kesadaran untuk membayar pajak atau meningkatnya kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam berpolitik secara lebih bertanggung jawab. Berdasarkan pembahasan mengenai instrurnen kebijakan pendidikan serta hasil pendidikan tersebut, secara garis besar akan terdapat dua model kebijaksanaan pendidikan, yaitu 1 model efisiensi internal internal efficiency approach yang lebih menekankan pada pengamatan terhadap efisiensi dalam pengelolaan sistem pendidikan dilihat secara langsung dari keluaran pendidikan dan 2 model efisiensi eksternal external efficiency approach, yaitu suatu pengamatan terhadap efisiensi pendidikan secara eksternal atau yang sering juga disebut sebagai peleyanan pendidikan, yang dilihat dari dampak pendidikan terhadap berbagai bidang kehidupan. Model analisis efisiensi internal bertujuan untuk melakukan kajian apakah sistem pendidikan sudah berjalan efisien dilihat dari pendayagunaan dan pengelolaan berbagai sumber dayanya sehingga sistem pendidikan dapat meningkatkan produk tivitasnya. Analisis efisiensi internal pemahamannya sangat bergantung pada berjalannya pendidikan pada teknis tanpa mengaitkan sistem pendidikan dengan sistem lain dalam berbagai bidang kehidupan. Analisis efisiensi internal pendidikan di antaranya adalah analisis arus murid pendekatan Kohort student flow model dan analisis efektivitas biaya cost effectiveness rnodel. Model analisis efisiensi eksternal bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan yang memiliki manfaat terhadqp berbagai bidang kehidupan, seperti perturnbuhan ekonomi, penyerapan angkatan kerja, peringatan disiplin masyarakat, peningkatan partisipasi politik, dan toleransi beragama. sesungguhnyu pendekatan analisis efisiensi eksternal ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang iporeksosbud, tetapi dalam buku ini model analisis lebih dititik beratkan pada sudut pandang ekonomi. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, pendekatan analisis efisiensi eksternal ini terdiri atas berbagai model analisis yang 22 satu sama lain memiliki landasan teori asumsi, harnbatan, serta teknik-teknik analisis yang berlainan.

D. Konsep Efisiensi Pendidikan