Analisa Intensitas Radiasi Matahari Pengukuran Perbandingan Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran

HASIL DAN ANALISA DATA

4.1 Analisa Intensitas Radiasi Matahari Solar Radiation

4.1.1 Analisa Intensitas Radiasi Matahari Pengukuran

Kita dapat menghitung data intensitas radiasi matahari secara pengukuran dengan menggunakan sensor radiasi. Sensor radiasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Hobo Micro station Data Logger. Alat ukur Hobo Micro station Data Logger ini dapat menghitung data intensitas radiasi matahari, kecepatan angin, temperatur, dan RH. Sehingga kita dapat melihat data-data dari sensor tersebut secara bersamaan dalam bentuk Microsoft Excel. Sensor ini dapat mencatat data-data dalam interval waktu 1 menit. Alat ukur Hobo Micro station Data Logger ini berada di Laboratorium Teknik Pendingin Departemen Pasca Sarjana Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin. Berikut data intensitas radiasi matahari per 15 menit pada tanggal 1 Maret 2013. Tabel 4.1 Data Intensitas Radiasi Matahari Pengukuran Hobo 1 Maret 2013 Waktu WIB I= Radiation Wm² Waktu WIB I = Radiation Wm² Waktu WIB I = Radiation Wm² 8:00 85.6 11:15 640.6 14:30 176.9 8:15 114.4 11:30 574.4 14:45 151.9 8:30 133.1 11:45 531.9 15:00 183.1 8:45 228.1 12:00 866.9 15:15 159.4 9:00 326.9 12:15 926.9 15:30 173.1 9:15 315.6 12:30 248.1 15:45 171.9 9:30 764.4 12:45 443.1 16:00 175.6 9:45 654.4 13:00 263.1 16:15 173.1 10:00 731.9 13:15 250.6 16:30 176.9 10:15 749.4 13:30 215.6 16:45 56.9 10:30 776.9 13:45 120.6 17:00 59.4 10:45 278.1 14:00 144.4 11:00 455.6 14:15 145.6 Dari data intensitas radiasi matahari pengukuran, radiasi rata-rata pada tanggal 1 Maret 2013 mulai pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB adalah 337.6148 Wm 2 .

4.1.2 Perbandingan Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran

Universitas Sumatera Utara Perbandingan antara intensitas radiasi matahari dengan menggunakan hasil pengukuran hobo dan pengukuran dari BMKG wilayah Medan pada tanggal 1 Maret 2013 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Perbandingan Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran Hobo dan BMKG Selama Penelitian Waktu Intensitas Radiasi Matahari Wm2 1 Maret 2013 2 Maret 2013 5 Maret 2013 6 Maret 2013 BMKG HOBO BMKG HOBO BMKG HOBO BMKG HOBO 8:00 - 50.940 80 99.127 130 105.165 30 90.122 9:00 270 170.210 220 178.527 390 308.085 170 265.853 10:00 750 449.412 350 379.643 510 447.522 490 353.578 11:00 800 513.792 790 684.653 390 517.752 590 617.102 12:00 860 585.438 770 750.455 450 621.788 750 721.877 13:00 200 605.103 750 417.773 800 381.482 500 432.897 14:00 840 214.877 780 238.145 670 284.273 300 206.833 15:00 730 163.772 680 449.818 600 399.625 670 301.272 16:00 430 173.007 370 361.792 520 415.702 210 246.875 17:00 270 191.433 100 169.520 200 105.813 170 51.292 Berikut grafik perbandingan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran Hobo dan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran BMKG pada tanggal 1 Maret 2013. Grafik 4.1 Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran Hobo dan Pengukuran BMKG Pada Tanggal 01 Maret 2013 Universitas Sumatera Utara Berikut grafik perbandingan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran Hobo dan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran BMKG pada tanggal 02 Maret 2013. Grafik 4.2 Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran Hobo dan Pengukuran BMKG Pada Tanggal 02 Maret 2013 Berikut grafik perbandingan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran Hobo dan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran BMKG pada tanggal 05 Maret 2013. Grafik 4.3 Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran Hobo dan Pengukuran BMKG Pada Tanggal 05 Maret 2013 Universitas Sumatera Utara Berikut grafik perbandingan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran Hobo dan intensitas radiasi matahari hasil pengukuran BMKG pada tanggal 06 Maret 2013. Grafik 4.4 Intensitas Radiasi Matahari Hasil Pengukuran Hobo dan Pengukuran BMKG Pada Tanggal 06 Maret 2013 Dari grafik 4.1 sampai dengan grafik 4.4 diatas menunjukkan adanya bias antara hasil pengukuran intensitas radiasi matahari oleh alat pengukur Hobo dan hasil pengukuran intensitas radiasi matahari dari alat ukur solarmeter oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG wilayah Medan. Terdapatnya bias pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya perbedaan tempat pengukuran atau letak alat ukur, dimana pengukuran oleh Hobo dilakukan di gedung Magister Teknik Mesin USU lantai empat sedangkan pengukuran oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG dilakukan di kantor BMKG Sampali. Faktor lain diantaranya adalah ketinggian pengukuran. Universitas Sumatera Utara

4.2 Desain Kolektor Surya