Perancangan Pelat Absorber Perancangan Kaca Penutup Perancangan Isolasi

Gambar 3.1 Kolektor

3.2.1 Perancangan Pelat Absorber

Pelat absorber berfungsi untuk menyerap radiasi surya dan mengkonversikan menjadi panas. Energi dialirkan melalui fluida kerja udara secara konveksi. Dengan mengacu fungsi absorber maka dipilih sifat bahan antara lain: • Absorbsivitas tinggi α • Emisifitas panas rendah ε • Kapasitas panas kecil Cp. • Konduktifitas besar k • Refleksi rendah ρ • Tahan panas dan tahan korosi • Kaku dan mudah dibentuk • Ada dipasaran Bahan-bahan yang biasa dipakai untuk pelat pengumpul yaitu: seng, aluminium, tembaga, kuningan, dan baja. Dalam perancangan ini digunakan seng sesuai pertimbangan di atas. Seng yang digunakan mempunyai ketebalan 0,35 mm. Permukaannya dilakukan pelapisan dengan cat semprot hitam kusam, agar jangan terjadi refleksi dan mempunyai absorsivitas maksimum. kayu sterofoam rockwool kaca Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Perancangan Kaca Penutup

Kaca penutup berfungsi untuk meneruskan radiasi surya dan mencegah panas yang keluar dari kolektor ke lingkungan pada bagian atas. Berdasarkan fungsi ini maka kaca penutup harus mempunyai sifat: • Transmisivitas tinggi � • Absorsivitas rendah α • Refleksivitas rendah ρ • Tahan panas • Ada dipasaran dan kuat Dengan pertimbangan sifat di atas, maka digunakan dua lapis kaca bening dengan ketebalan 5mm. Transmisivitas kaca �= 0,85, refleksi ρ = 0,09 dan absorsivitas α = 0,06.

3.2.3 Perancangan Isolasi

Isolasi berfungsi untuk memperkecil panas yang hilang dari kolektor ke lingkungan pada bagian belakang dan samping kolektor. Pada isolasi terjadi perpindahan panas secara konduksi sehingga kehilangan panas dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan. Isolasi yang digunakan adalah: • Konduktifitas termal bahan k kecil. • Mudah dibentuk dan praktis • harga murah dan ada dipasaran • Tahan lama. Isolator yang dipilih dalam perancangan terdiri dari tiga lapisan yaitu rockwoll dimana kehantaran termalnya 0.042 Wm o C, sterofoam dimana kehantaran termalnya 0.036 W m o C dan kayu dimana kehantaran termalnya 0.19 W m o C.

3.2.4 Perancangan Rangka Mesin Pengering