Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
13
dicirikan oleh superioritas dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi sosial ekonomi petani di suatu
wilayah. Sementara dari sisi permintaan, komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar, baik pasar domestik
maupun internasional.
Komoditas unggulan
merupakan komoditas
yang memiliki
nilai strategis
berdasarkan pertimbangan fisik kondisi tanah dan iklim maupun sosial
ekonomi dan kelembagaan penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur dan kondisi sosial budaya
untuk dikembangkan di suatu wilayah.
C. Strategi Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas
Perkebunan
Pengembangan kawasan perkebunan merupakan upaya mendorong perkembangan wilayah melalui pendekatan
komprehensif mencakup aspek fisik, ekonomi dan sosial. Dalam perkembangannya di Indonesia, berbagai pendekatan telah
diterapkan. Pada dasarnya, pengembangan wilayah atau kawasan ditujukan untuk mengefisienkan pembangunan
berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan sebelumnya serta disesuaikan dengan tuntutan dalam kurun
waktu tertentu. Pengembangan wilayah adalah harmonisasi perkembangan kawasan. Banyak cara dapat diterapkan dalam
pengembangan wilayah, mulai dari konsep pengembangan sektoral, basic needs approach sampai penataan ruang
pengaturan ruang secara terpadu melalui proses pemanfaatan sumber daya alam secara sinergi dengan pengembangan
sumber daya manusia dan lingkungan hidup untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Jadi, penataan ruang suatu
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
14
kawasan merupakan alat untuk mengembangkan wilayah. Oleh karenanya, pemaparan konsepsi penataan ruang berada dalam
konteks pengembangan wilayah. Strategi penguatan kawasan perkebunan tergantung
pada karakteristik kawasan tersebut, apakah termasuk kawasan yang sudah berkembangmaju, kawasan cukup berkembang
atau kawasan belum berkembang. Parameter umum dapat dilihat dari ketersediaan sub-sistem agribisnis di dalam kawasan,
kemandirian para pelakunya serta kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Apabila sub sistem agribisnis yang ada sudah
berjalan dengan efektif, para pelakunya mandiri dan produk yang dihasilkan sudah berkualitas dan berkelanjutan maka
kawasan tersebut dapat dikatagorikan sebagai kawasan sudah berkembang maju atau sebaliknya.
Strategi mendasar dalam mengembangkan kawasan diawali dari optimalisasi potensi komoditas unggulan yang telah
berkembang di wilayah tertentu, kemudian secara terfokus dan terarah dikembangkan dengan basis pendekatan agribisnis yang
memperhatikan keterkaitan
hulu-hilir secara
berkesinambungan. Pengembangan kawasan perkebunan ini tidak berdiri sendiri, namun lebih merupakan keterpaduan dari
berbagai program dan kegiatan pengembangan antar sektorsub sektor, antar institusi dan antar pelaku yang telah ada di daerah
yang terfokus di kawasan.
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
15
D. Desain Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas