Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
27
V. PEMANFAATAN
A. Penyampaian Masterplan
Masterplan pengembangan
kawasan berbasis
komoditas perkebunan disusun oleh masing-masing Provinsi dan Rencana Aksi disusun oleh masing-masing KabupatenKota yang
terpilih hendaknya menjadi bahandokumen dalam penyusunan dokumen perencanaan kawasan lintas sektor seperti dokumen
RTRW di provinsi dan KabupatenKota melalui koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas terkait,
dokumen RPJM malalui koordinasi dengan Bappenas, dokumen Rencana Strategis KementerianLembaga melalui koordinasi
dengan Bappenas dan Kementerian PAN-RB serta Rencana Strategis Daerah melalui koordinasi dengan Bappeda ataupun
pihak swasta yang akan mengadopsi dokumen ini sebagai business plan perusahaan.
Agar terlihat adanya sinergitas dukungan daerah dalam pengembangan kawasan perkebunan ini diharapkan adanya
komitmen kepala daerah provinsi untuk mengesahkan dokumen masterplan ini dalam bentuk Surat Keputusan ataupun
Peraturan Daerah Provinsi.
B. Pemanfaatan Dokumen
Dokumen masterplan Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan digunakan oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah yaitu :
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
28
1. Pemerintah Pusat :
Basis data spasial dalam penyusunan kegiatan;
Sumber data informasi dalam menentukan kebijakan
pengembangan kawasan;
Sebagai dokumen pengembangan kawasan dalam menyusun kegiatan dan anggaran di daerah kawasan
secara multiyear. 2.
Pemerintah Daerah :
Sebagai dasar perencanaan daerah dalam mengusulkan kegiatan dalam e-proposal;
Sebagai rujukan daerah dalam menyusun dokumen
perencanaan daerah seperti Rencana Strategis Daerah;
Mendukung data
dan informasi
terkait RTRW
ProvinsiKabupatenKota.
C. Review dan Evaluasi Dokumen
Kinerja pengembangan kawasan sangat ditentukan oleh keberhasilan manajemen pemerintahan dan pembangunan di
bidang perkebunan yang diukur dari tingkat produksi, produktivitas dan pendapatan di skala unit pelaku usaha dan
skala kewilayahan. Review dan Evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan masterplan dan rencana aksi sesuai dengan perencanaan awal serta untuk merespon dinamika lingkungan
strategis sehingga dokumen masterplan senantiasa sesuai dengan kondisi di lapangan. Review dilakukan secara terukur
dan periodik setiap enam bulan oleh Tim Pembina Kabupaten dan Tim Pembina Provinsi untuk selanjutnya dilakukan evaluasi
dan hasilnya disampaikan kepada Direktur Jenderal Perkebunan.
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
29
VI. PEMBINAAN, PENGAWALAN, MONITORING,