Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
12
B. Pendekatan Umum Kawasan Berbasis Komoditas
Perkebunan
Kondisi topografi di Indonesia mempunyai strata topografi yang paling lengkap mulai dari dataran rendah,
menengah dan dataran tinggi. Di setiap daerah pada umumnya mempunyai komoditas unggulan yang mempunyai cita rasa
khusus dibandingkan dengan komoditas serupa di daerah lainnya sehingga jika komoditas tersebut dikembangkan secara
optimal akan mempunyai tingkat produksi dan nilai jual yang cukup tinggi bagi kesejahteraan petani. Dengan begitu strategi
pengembangan kawasan berbasis komoditas perkebunan ke depan diintensifkan dan difokuskan kepada kualitas komoditas
unggulan tersebut baik pada penerapan teknologi produksi, teknologi pascapanen, efisiensi biaya produksi sampai dengan
pemasaran. Pemberdayaan pekebun di pedesaan dengan fokus optimalisasi komoditas unggulan daerah bertujuan terwujudnya
sektor perkebunan nasional yang tangguh dan mampu bersaing dalam era pasar bebas.
Perencanaan pembangunan
perkebunan dengan
pendekatan komoditas unggulan menekankan motor penggerak pembangunan suatu daerah pada komoditas-komoditas yang
dinilai bisa menjadi unggulan baik di tingkat domestik maupun internasional. Penentuan komoditas unggulan perkebunan
merupakan langkah awal menuju pembangunan pertanian yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan
komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan.
Komoditas unggulan dapat ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi penawaran komoditas unggulan
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
13
dicirikan oleh superioritas dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi sosial ekonomi petani di suatu
wilayah. Sementara dari sisi permintaan, komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar, baik pasar domestik
maupun internasional.
Komoditas unggulan
merupakan komoditas
yang memiliki
nilai strategis
berdasarkan pertimbangan fisik kondisi tanah dan iklim maupun sosial
ekonomi dan kelembagaan penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur dan kondisi sosial budaya
untuk dikembangkan di suatu wilayah.
C. Strategi Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas