Misi 4 : Mengupayakan tersedianya pembiayaan jaminan kesehatan semesta Misi 5 : Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan yang bermutu

44 Pemberdayaan masyarakat melalui DB4MK Plus ini meningkatkan kemandirian masyarakat, dan strata Desa Siaga aktif, seperti pada grafik berikut: Gambar 3.9. Strata Desa Siaga Di Kabupaten Bantul Tahun 2011 - 2015 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2015 Gambar diatas menunjukkan bahwa strata Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri telah meningkat, yang berarti bahwa masyarakat telah berpartisipasi aktif dan berdaya di bidang kesehatan.

3.3.4. Misi 4 : Mengupayakan tersedianya pembiayaan jaminan kesehatan semesta

Pencapaian indikator terkait misi 4 yaitu tentang jaminan kesehatan semesta pada tahun 2015 sebesar 97,69 , meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 89,66 dan melampaui target 90 dengan realisasi capaian 40,00 38,67 6,67 0,00 0,00 49,33 48,00 61,33 20,00 9,33 10,67 12,00 18,67 49,33 57,33 0,00 1,33 13,33 30,67 33,33 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 2011 2012 2013 2014 2015 Pratama Madya Purnama Mandiri No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tar get Capai an Interval Realisasi Kinerja 50,1 - 65 65,1 -75 75,1 - 90 1 Penduduk yang memiliki jaminan kesehatan 1 Persentase yang memiliki jaminan kesehatan Persentase 80 97,69 108,54 45 kinerja 108,54, termasuk dalam kategori Sangat Baik. Program jaminan kesehatan yang dilaksanakan meliputi beberapa jenis dari berbagai penyelenggara jaminan kesehatan dan sumber biaya. Sejumlah 946.327 jiwa 97,69 penduduk telah mempunyai jaminan kesehatan, secara rinci tertera pada tabel berikut ini. Tabel 3.6. Peserta Jaminan Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2015 NO JENIS KEPESERTAAN JUMLAH 1 BPJS a. PBI 472.442 b. Non PBI 203.885 2 Jamkesda 220.000 3 Jamkessos 50.000 Total 946.327 Persentase 97,69 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2015

3.3.5. Misi 5 : Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan yang bermutu

Pencapaian indikator terkait misi 5 yaitu Penggunaan Obat Rasional pada kasus J00 pada tahun 2015 sebesar 96,24 meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 95,23. Angka ini juga telah mencapai target 91 dengan nilai realisasi kinerja 105,76 atau kategori Sangat Baik. Upaya yang telah dilakukan pada tahun 2015 terkait penyediaan obat esensial yang bersumber dari dana DAK maupun APBD II. Jumlah kecukupan obat esensial sudah tercapai. Penggunaan obat yang rasional akan mengurangi dampak No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tar- get Capai an Interval Realisasi Kinerja 50,1 - 65 65,1 -75 75,1 - 90 1 Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan bermutu 6 Penggunaan Obat Rasional pada kasus J00 Persentase 91 96,24 105,76 46 negatif resistensi kuman terhadap antibiotik tertentu, sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian. Cakupan POR dari tahun ke tahun semakin meningkat, seperti terlihat pada grafik berikut. Gambar 3.10. Penggunaan Obat Rasional di Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014 Gambar diatas menunjukkan peningkatan POR dan memiliki arti bahwa rasionalisasi penggunaan antibiotika oleh dokter di Puskesmas pada kasus JOO influenza sudah memenuhi standar.

3.3.6. Misi 6 : Melaksanakan pengawasan dan pengaturan di bidang kesehatan