13
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA URAIAN
TARGET 1
2 3
4
4 Mewujudkan mutu
lingkungan hidup 10
Kualitas Air Minum 95
11 Jamban Sehat
85 5
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat
menuju Desa Siaga 12
Cakupan desa siaga kategori baik 90
6 Meningkatnya jumlah
penduduk yang memiliki jaminan kesehatan
13 Persentase penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan 90
7 Meningkatnya Penggunaan
Obat Rasional POR 14
Penggunaan Obat Rasional POR 91
8 Meningkatnya sertifikasi
PIRT pada peserta Penyuluhan Keamanan
Pangan 15
Peserta PKP mendapatkan sertifikat PIRT
65 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2015
2.1. Program dan Kegiatan Tahun 2015
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna mencapai sasaran dan tujuan. Program kesehatan tahun 2015 mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya
Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007 namun demikian inti program kesehatan tersebut sesuai dengan Renstra Dinas kesehatan tahun 2011 -
2015 dan merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program- program kesehatan yang ada dalam Permendagri 13 Tahun 2006 meliputi:
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kerja dan Keuangan 4
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 5
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 6
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 7
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
14 8
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 9
Program Pengawasan Obat dan Makanan 10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 11 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 13 Program Peningkatan dan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
14 Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 15 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
16 Program pengembangan Lingkungan Sehat 17 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
18 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 19 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
15
2.2. Penetapan Kinerja Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Tahun 2015
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
1 Meningkatnya
derajat kesehatan
masyarakat 1
Angka Kematian Ibu AKI
70100.000 KH
Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak Peningkatan SDM
masyarakat Rp 82,850,000
Peningkatan pelayanan kesehatan
Rp 47,430,000 Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas puskesmas pembantu
dan jaringannya Pengadaan sarana dan
prasarana Puskesmas Rp 203,000,000
Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
keliling Rp 599,783,500
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Perijinan dan pengawasan praktek
tenaga dan sarana kesehatan
Rp 95,985,000
2 Angka Kematian
Bayi AKB 71.000 KH
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Anak Balita Penyuluhan kesehatan
anak Balita Rp 9,100,000
Pelatihan dan pendidikan perawatan anak Balita
Rp 24,000,000 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat Monitoring, evaluasi dan
pelaporan Rp 41,784,000
3 Angka Gizi Buruk
Balita 0,43
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Penyusunan peta informasi masyarakat
kurang gizi Rp 17,740,000
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
Rp 632,385,000
16
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
Penanggulangan KEP, anemia gizi besi, GAKY,
kekurangan vitamin A, dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya Rp 27,948,000
Pemberdayaan masyarakat untuk
penyampaian keluarga sadar gizi
Rp 21,788,000
4 Umur Harapan
Hidup UHH 71,40 Tahun
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Rp 193,735,000 Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Bagi Pengungsi Korban
Bencana Rp 70,690,000
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Rp 1,350,000,000 Pelaksanaan BLUD di
Puskesmas Rp 53,126,459,494
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Rp 282,787,600 Program peningkatan
pelayanan kesehatan lansia
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
Rp 207,195,000
2 Meningkatnya
kualitas pelayanan
kesehatan 5
Puskesmas melaksanakan
Sistem Manajemen Mutu Total
Quality Manajemen TQM
100 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan Evaluasi dan
Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Rp 41,070,000
17
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar
Standar Pelayanan Kesehatan
Rp 52,500,000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Rp 31,280,000 Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas puskesmas pembantu
dan jaringannya Rehabilitasi sedangberat
Puskesmas Rp 2,297,704,900
Penyediaan fasilitas perawatan kesehatan
bagi penderita akibat dampak asap rokok
Rp 9,446,309,150
3 Menurunnya
angka kesakitan
6 Angka Kematian
DBD 1
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular Penyemprotan Fogging
sarang nyamuk Rp 718,017,500
7 Penyembuhan
Kasus TB 88
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular Rp 58,857,000
8 Prevalensi HIV-
AIDS pada Populasi
0.5 Peningkatan Surveillans
epidemiologi dan penanggulangan penyakit
Rp 98,192,500 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan Rp 8,530,000
Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit Rp 14,179,000
Pencegahan dan penularan penyakit
Endemik dan Epidemik Rp 9,985,000
18
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular
Perawatan, kontrol, dan evaluasi akibat dampak
asap rokok Rp 98,192,000
9 Cakupan
DesaKelurahan Universal Child
Immunization UCI 100
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular Pelayanan Vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah Rp 21,185,000
Peningkatan Imunisasi Rp 50,665,000
4 Mewujudkan
mutu lingkungan
hidup 10
Kualitas Air Minum
95 Pengembangan
Lingkungan sehat Pengawasan kualitas air
bersih dan air minum Rp 112,197,500
11 Jamban Sehat 85
Pengkajian pengembangan
lingkungan sehat Rp 76,947,500
5 Meningkatnya
pemberdayaan masyarakat
menuju Desa Siaga
12 Cakupan desa
siaga kategori baik 90
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan media promosi dan informasi
sadar hidup sehat Rp 23,420,000
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Rp 78,708,750 Peningkatan
pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
Rp 42,186,000 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan Rp 1,210,131,100
Promosi kesehatan Rp 3,783,349,000
19
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
6 Meningkatnya
jumlah penduduk
yang memiliki jaminan
kesehatan 13
Persentase penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan
90 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk Miskin
Pelayanan Jamkesda pada UPT Jamkesda
Rp 17,019,000,000 Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pendampingan Jamkesda Rp 339,275,850
Kemitraan bagi pasien kurang mampu
Rp 59,527,500 Fasilitasi pelayanan
kesehatan di lingkungan kerja
Rp 20,110,000 Pelayanan kesehatan di
sekolah Rp 29,850,000
Kemitraan dengan institusi pendidikan
Rp 22,553,000
7 Meningkatnya
Penggunaan Obat Rasional
POR 14
Penggunaan Obat Rasional POR
91 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan Penyediaan obat dan
perbekalan kesehatan Rp 2,070,601,456
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan
kesehatan Rp 51,077,750
Peningkatan mutu penggunaan obat dan
perbekalan kesehatan Rp 25,929,750
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Rp 6,988,000 Pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan Obat penunjang
Suplemen Rp 1,999,998,000
20
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN 1
2 3
4 5
6 7
8 Meningkatnya
sertifikasi PIRT pada
peserta Penyuluhan
Keamanan Pangan
15 Peserta PKP
mendapatkan sertifikat PIRT
65 Program Pengawasan
Obat dan Makanan Peningkatan
pemberdayaan konsumen masyarakat
di bidang obat dan makanan
Rp 116,125,000
Rp 97,069,303,800
Total Anggaran Rp100.102.076.200,-
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2015
21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilankegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuan
dan sasaran-sasaran
yang telah
ditetapkan melalui
alat pertanggungjawaban secara periodik. Esensi pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perubahan dengan menggunakan programkegiatan dan sumber daya anggaran untuk mencapai rumusan
perubahan pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan prinsip
good governance dengan pilarnya akuntabilitas yang akan menunjukkan pemenuhan tugas dan mandat suatu instansi dalam pelayanan publik yang
bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggungjawaban programkegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah tercapai.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara
sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan
jelas. Alat ukur yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalam capaian kinerja adalah Indikator Kinerja Utama IKU. IKU merupakan acuan
untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi
pemerintah dan SKPD di lingkungannya. Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah menggunakan skala nilai peringkat
kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan laporan kinerja ini.
22
Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
Kode
1. Sangat Baik
2. 75,1
– 90,0 Tinggi
3. 65,1
– 75,0 Sedang
4. 50,1
– 65,0 Rendah
5. ,0
Sangat Rendah
Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, diolah
Nilai realisasi kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase capaian =
Realisasi
x 100
Rencana
b. Apabila Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian rencana tingkat capaian, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase capaian = Rencana
– Realisasi-Rencana x 100 Rencana
Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja
outcomes yang lebih tinggi ultimate outcomes serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Penghitungan nilai realisasi
kinerja ini telah dilakukan pada Sistem AKIP secara elektronik e-sakip. 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
Konsep-konsep pengukuran kinerja organisasi key performance ndicators telah berkembang sejalan dengan semangat perubahan untuk
memperbaiki kinerja organisasi. Semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi manajemen dari pola yang berorientasi pada masukan input
23 kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat dan dampak kegiatan output,
outcomes dan benefit. Penyusunan Indikator Kinerja Utama IKU sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara PAN dan RB Nomor : PER09M.PAN52007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah. IKU instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran output
dan hasil outcome. Tujuan dalam penetapan IKU adalah untuk; 1 Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; 2 Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
a. Indikator Kinerja Utama Bupati