Dengan menggunakan metode yang digunakan perusahaan, didapatkan grand total cost
distribusi sebesar Rp. 89.363.752,- selama 2 tahun.
4.2.2 Perhitungan Biaya Distribusi Dengan Menggunakan Metode DRP
Setelah diketahui total biaya distribusi dengan menggunakan metode perusahaan, maka dilakukan perhitungan biaya distribusi dengan menggunakan metode DRP.
Perhitungan ini diawali dengan menentukan jumlah pemesanan ekonomis.
4.2.2.1 Menghitung Economic Order Quantity EOQ dan Safety Stock SS
Economic Order Quantity EOQ digunakan untuk menentukan jumlah
pemesanan yang paling ekonomis. Dalam DRP EOQ disebut sebagai lot size. Sedangkan Safety Stock SS
digunakan untuk menentukan tingkat stock pengaman.
4.2.2.2 Menghitung Economic Order Quantity EOQ
Penentuan ukuran lot pemesanan dalam suatu sistem distribusi dipengaruhi oleh frekuensi pengiriman. Frekuensi pengiriman oleh pemesanan perusahaan dilakukan setiap
bulan, sehingga EOQ digunakan untuk menentukan ukuran lot. Formulasi EOQ yang digunakan adalah :
H C
Rm 2
EOQ
Rm : Rata-rata permintaan
C : Biaya Kirim
H : Biaya Simpan
Perhitungan EOQ untuk masing-masing produk adalah sebagai berikut:
unit 420
.752 775
. 37
13 ,
218 2
H C
Rm 2
EOQ n
unitbula -
406 Rp.
H ,-kirim
37.775.752 Rp.
C 13
, 218
24 24
Rm
406 5235
240 ..........
.......... 210
185 150
Perhitungan EOQ untuk selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Sedangkan hasil
perhitungan EOQ disajikan pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Economic Order Quantity EOQ Unit
ProdukKota Economic
Order Quantity
EOQ
Probolinggo 420 Semarang 363
Bandung 425
Kursi Lipat
Jakarta 403 Probolinggo 383
Semarang 367 Bandung 385
Meja
Jakarta 434 Sumber : Pengolahan Data lampiran C
4.2.2.3 Menghitung Safety Stock SS
Besarnya Safety Stock yang harus dibebankan pada setiap level distribusi tergantung kuantitas permintaan, lamanya lead time dan service level yang ingin dicapai
perusahaan. Formulasi untuk menghitung Safety Stock adalah : L
. D
- B
S
Sedangkan Reorder B dapat diperoleh berdasarkan permintaan selama periode pengisian kembali lead time, rumusnya adalah sebagai berikut :
L Z
DL B
Pihak manajemen menentukan tingkat service level yang dipergunakan dalam Safety
Stock adalah sebesar 90 . Sehingga Z
α
dapat ditentukan dengan melihat tabel distribusi normal yaitu sebesar 1,28. Data Lead Time dapat dilihat pada Tabel 4.5. yang
menunjukkan waktu pemesanan produk sampai di tangan warehouse pusat. Perhitungan Safety Stock untuk produk Kursi Lipat Kota Probolinggo :
unit 48
1 13
, 18
2 65
, 265
S 65
, 265
1 15
, 37
1,28 1
13 ,
218 B
1,28 α
Z 62
, 1
σ bulan
1 L
13 ,
218 Rm
D
Perhitungan Safety Stock untuk masing – masing produk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D. Untuk hasil akhir dari perhitungan Safety Stock pada setiap produk
disajikan pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Safety Stock pada masing-masing produk unit
ProdukKota
Safety Stock SS
Probolinggo 48 Semarang 29
Bandung 43
Kursi Lipat
Jakarta 27
Meja Probolinggo 37
Semarang 37 Bandung 37
Jakarta 28 Sumber : Pengolahan Datalampiran D
DRP masing - masing produk seperti yang tertera pada lampiran E diperoleh
berdasarkan permintaan bulanan pada masing-masing produk. Hasil Distribution Requirement Planning
dengan jumlah rencana pemesanan untuk produk dapat dilihat pada tabel 4.6 hingga tabel 4.9
Perhitungan DRP untuk produk lain disajikan pada lampiran D dan untuk hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel 4.12, sehingga didapatkan total biaya distribusi dengan
metode DRP sebesar Rp. 28.675.667,-
Tabel 4.12. Total Cost Distribution dengan DRP
JENIS PRODUK
Kota Total Biaya Distribusi
Probolinggo
Rp 5.598.760,00
Semarang
Rp 8.909.826,00
Bandung Rp 13.614.840,00
Kursi Lipat
Jakarta
Rp 11.035.598,00
Probolinggo
Rp 5.241.707,00
Semarang
Rp 8.219.182,00
Bandung
Rp 9.503.945,00
Meja
Jakarta Rp 9.378.809,00
Grand Total Cost Rp 71.502.667,00
Sumber :Pengolahan DataLampiran E
4.2.3. Perbandingan Metode Perusahaan Dengan Metode DRP
Setelah melakukan perhitungan biaya distribusi selama 2 tahun dengan metode perusahaan dan metode DRP, ternyata total biaya dengan menggunakan metode
perusahaan, yaitu sebesar Rp. 89.363.752,- lebih besar dari metode DRP yaitu Rp. 71.502.667,00
,-
dengan selisih Rp. 89.363.752,- – Rp. 71.502.667
,-
= Rp 17,861,085.00
Dengan persentase 100
89.363.752 667
. 502
. 71
89.363.752
= 20
Sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan distribusi produk ke Kota Probolinggo, Semarang, Bandung dan Jakarta.
4.2.4. Membuat Diagram Pencar Data Permintaan Januari 2009 Desember 2010
Langkah pertama untuk mendapatkan hasil peramalan dengan menggunakan metode kuantitatif time series adalah membuat diagram pencar atau menggambarkan historis
permintaan dalam bentuk grafik x – y. Diagram pencar ini berguna untuk mengetahui pola data tersebut apakah mengandung unsur acak, musiman, siklus dan trend.
Diagram pencar data permintaan untuk produk Kursi Lipat kota Probolinggo adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1. Diagram Pencar Data Permintaan Produk Kursi
Untuk diagram pencar data permintaan produk lain dapat dilihat pada lampiran F.
4.2.4.1. Menghitung Mean Square Error MSE
Dari hasil peramalan data permintaan dengan menggunakan WinQSB akan didapatkan nilai Mean Square Error MSE. Hasil Mean Square Error MSE dari Warehouse pusat
dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13. Mean Square Error MSE Hasil Peramalan
SA SES DES
Produk Kota Simple
Average Single Exponential
Smooting Double Exponential
Smooting Probolinggo
1571.245 6222.826 3.95E+07
Semarang 597.451 558.3253
606.3466
Bandung 1281.019 1202.295
1212.604
Kursi Lipat
Jakarta 509.9375 492.7449
500.6538
Probolinggo 1759.451 1726.766
1709.236
Semaramg 978.9962 943.5287
947.0966
Bandung 943.6512 1004.007
1009.987
Meja
Jakarta 519.777 543.5626
543.562 Sumber:Pengolahan dataLampiran G
Untuk tabel Mean Square Error MSE masing-masing produk dapat dilihat pada Lampiran G.
Setelah didapat nilai MSE kemudian dipilih nilai MSE yang terkecil. Hasil Perbandingan MSE dari masing-masing metode bila diurutkan berdasarkan MSE terkecil
adalah sebagai berikut : Tabel 4.14. Urutan Perbandingan Nilai MSE masing-masing produk
Kursi Lipat
Meja
Urutan Pblggo smrg bdng jkt pblggo smrg Bdng
jkt