Langkah-langkah Pemecahan Masalah METODE PENELITIAN

b. Net Requirement = Gross Requirement + Safety Stock - Scheduled Receipt + Projected On Hand periode sebelumnya. Nilai Net Requirement yang dicatat adalah yang bernilai positif. c. Planned Order Receipt adalah rencana penerimaan produk sebesar order quantity policy yang ditetapkan, pada waktu yang sama dengan terjadinya Net Requirement. d. Planned Order Release adalah rencana pelepasan pesanan ke level distribusi yang lebih tinggi, diperoleh dari Periode Planned Order Receipt- Lead Time. e. Di hitung projected on hand pada periode tersebut: Projected on hand = Projected On Hand Periode Sebelumnya + Schedule Receipt + Planned Order Receipt - Gross Requirement. 5. Menghitung biaya distribusi perencanaan dan penjadwalan Metode Distribution Requirement Planning periode tahun 2011 biaya distribusi ‘ 6. Membandingkan biaya distribusi metode perusahaan dengan metode DRP jika biaya distribusi ‘ biaya distribusi metode usulan diterima biaya distribusi ‘ biaya distribusi, analisa dan pembahasan 7. Analisa hasil Penelitian Bagian ini merekap hasil pengolahan data dengan metode perusahaan dan metode DRP. Guna memutuskan metode mana yang sebaiknya digunakan perusahaan.

3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Adapun langkah-langkah pemecahan masalah flowchart dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Diagram Alir Pemecahan Masalah Flow Chart Penjelasan Flow Chart : 1. Mulai 2. Survey Lapangan Survey lapangan merupakan langkah paling awal dalam tahap identifikasi. Pada langkah ini dilakukan survey terhadap kondisi riil sistem yang dikaji untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penyusunan permasalahan yang ingin diangkat. 3. Studi Pustaka Pada langkah ini digali pemikiran teoritis yang kemudian di tuangkan dalam kebutuhan riil sistem yang telah di identifikasi pada survey lapangan. Literature bersumber dari buku, jurnal penelitian, dan juga dari penelitian mahasiswa yang telah lulus. 4. Perumusan Masalah Perumusan masalah disusun berdasarkan latar belakang yang ada. Kemudian di tentukan metode yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. 5. Tujuan Penelitian Setelah merumuskan permasalahan dan menentukan studi kasus yang diangkat dalam penelitian, maka langkah selanjutnya menentukan tujuan penelitian. 6. Identifikasi Variabel Dalam penyelesaian permasalahan, variabel-variabel yang digunakan adalah variabel terikat dan variabel bebas. 7. Pengumpulan Data Aktivitas pengumpulan data meliputi data-data yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari perusahaan yaitu data primer dan sekunder. 8. Perencanaan dan Penjadwalan Distribusi Metode Perusahaan Pada bagian ini berisi perencanaan dan penjadwalan distribusi metode perusahaan pada bulan Januari 2009 – Desember 2010 9. Biaya Distribusi Perusahaan TC Bagian ini menghitung Biaya Distribusi perusahaan berdasarkan kondisi riil yang diterapkan oleh perusahaan. 10. Menghitung Economic Order Quantity EOQ Dan Safety Stock SS Pada bagian ini menerapkan usulan dengan menggunakan metode DRP, dimana perhitungannya menggunakan data permintaan yang dikumpulkan yaitu pada bulan Januari 2009 – Desember 2010. Pengolahan data dengan metode DRP dimulai dengan perhitungan Safety Stock SS untuk mengetahui batasan inventory agar tidak terjadi stock out. Kemudian dilakukan perhitungan Economic Order Quantity EOQ untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus disediakan baik oleh masing – masing warehouse. Formulasi Safety Stock adalah : L . D - B S  Reorder Point: L Z DL B     Dimana : S = Safety Stock B = Titik reorder D = Rata - rata demand L = Lead time Z α = Standard deviasi permintaan EOQ ditentukan dengan melihat demand bulanan tiap item pada masing-masing distributor. Nilai EOQ dirumuskan : H C Rm 2 EOQ    11.Perencanaan dan Penjadwalan Distribusi Metode DRP Struktur distribusi produk untuk masing-masing type adalah sama. Struktur produk adalah sebagai berikut : Struktur distribusi produk untuk masing-masing tipe adalah sama Gambar 3.1 Struktur distribusi Produk Keterangan : a. Warehouse Probolinggo b. Warehouse Semarang c. Warehouse Bandung d. Warehouse Jakarta Penyusunan DRP pada masing-masing warehouse diawali dengan input berupa permintaan historis, safety stock, lead time, dan persediaan pada masing-masing warehouse . Distribusi Requirement Planning tiap warehouse dan item ditabulasikan sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Analisa Perhitungan DRP untuk tiap Warehouse X Distribution Center On Hand Balance : Lead Time : Safety Stock : Order Quantity : Period Past Due 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross Requirement Schedule Receipts Projected On Hand Net Requirements Planned Order Receipts Planned Order Release Langkah-langkah Distribution Requirement Planning sebagai berikut : Langkah-langkah Perhitungan DRP dapat ditentukan dengan rumus berikut: f. Requirement Demand. g. Net Requirement = Gross Requirement + Safety Stock - Scheduled Receipt + Projected On Hand periode sebelumnya. Nilai Net Requirement yang dicatat adalah yang bernilai positif. h. Planned Order Receipt adalah rencana penerimaan produk sebesar order quantity policy yang ditetapkan, pada waktu yang sama dengan terjadinya Net Requirement. i. Planned Order Release adalah rencana pelepasan pesanan ke level distribusiyang lebih tinggi, diperoleh dari Periode Planned Order Receipt- Lead Time. j. Di hitung projected on hand pada periode tersebut: Projected on hand = Projected On Hand Periode Sebelumnya + Schedule Receipt + Planned Order Receipt - Gross Requirement. 12.Dengan Metode DRP TC’ Pada bagian ini menghitung Biaya Distribusi perusahaan berdasarkan hasil perhitungan dengan metode DRP. 13. Metode DRP dipilih Pada bagian ini metode DRP dipilih karena menghasilkan biaya distribusi yang terkecil yang nantinya akan digunakan untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan distribusi untuk bulan Januari 2011 – Desember 2011. 14. Membuat Diagram Pencar Pada bagian ini membuat diagram pencar dari data historis permintaan bulan Januari 2009 – Desember 2010 yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui pola data permintaan historis, dimana hasil pola tersebut digunakan untuk menentukan model atau metode peramalan. 15. Peramalan Hal yang terpenting adalah menentukan metode mana yang harus digunakan untuk masing-masing keadaan dan seberapa banyak modifikasi yang diperlukan untuk memasukkan perkiraan pribadi sebelum pendugaan digunakan sebagai dasar untuk merencanakan kegiatan mendatang. Setiap metode peramalan akan memberikan hasil yang berbeda-beda untuk suatu keadaan yang sama. Metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan sekecil mungkin antara peramalan dengan data aktual. Adapun model-model peramalan permintaan yang dapat digunakan adalah Simple Average, Single Exponential Smoothing, dan Double Exponential Smoothing. 16. Menghitung Mean Square Error MSE Pada bagian ini menghitung Mean Square Error dari model-model peramalan yang digunakan. Mean Square Error MSE: n Y Y MSE n t t t           1 2 Dimana : Y t = Data aktual t Y = Hasil peramalan n = Jumlah periode 17. Memilih MSE Terkecil Pada bagian ini dipilih Mean Square Error MSE terkecil dari tiap-tiap model peramalan. Metode peramalan yang baik adalah metode peramalan yang mempunyai nilai kesalahan terkecil. Banyak metode peramalan menimbulkan permasalahan tentang bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode terhadap suatu ukuran data yang diberikan. Keputusan menggunakan suatu metode peramalan tergantung dari pengukuran forecast error. Hasil peramalan memberikan forecast error terkecil, akan dipilih. Untuk menentukan nilai kesalahan dan peramalan, digunakan Mean Square Error. 18. Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode MRC Moving Range Chart. Tujuannya adalah untuk memeriksa peramalan-peramalan yang telah dilakukan, apakah data hasil peramalan sudah dalam kondisi yang terkecil atau belum. Fungsi peramalan yang terpilih dapat dipergunakan, apabila semua titik berada dalam batas kontrol. Tetapi bila mendapatkan suatu titik tak terkendali out of control sewaktu memeriksa peramalan, maka akan dicari peramalan yang baru. Hal ini membuktikan bahwa metode peramalan tersebut tidak cocok untuk digunakan. 19. Penerapan metode peramalan yang dipilih Metode peramalan yang dipilih yaitu yang memiliki nilai mean square error terkecil, sehingga metode tersebut untuk selanjutnya digunakan dalam proses peramalan. 20. Menentukan Peramalan Demand Bulanan Meramalkan permintaan bulanan dapat memakai program Win QSB sehingga dapat diperoleh MSE demand bulanan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan parameter dilakukan dengan menyediakan stock pengaman safety stock untuk masing-masing item pada masing-masing warehouse. 21. Menghitung Economic Order Quantity EOQ, Safety Stock SS Pada bagian ini mengitung Economic Order Quantity EOQ untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus disediakan baik oleh masing – masing warehouse, Safety Stock SS untuk mengetahui batasan inventory agar tidak terjadi stock. 22. Perencanaan dan Penjadwalan Distribusi Metode DRP Pada bagian ini merencanakan dan menjadwalkan distribusi dengan metode DRP untuk mengetahui penjadwalan distribusi produk ke masing – masing warehouse. 23. Hasil dan Pembahasan Dilakukan analisa terhadap sistem distribusi dengan menggunakan DRP. 24. Kesimpulan dan Saran Tahapan terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan tahap yang telah dilalui. Kesimpulan harus dapat mengungkapkan hal-hal pokok yang diperoleh dari intisari penelitian. Sedangkan saran ditujukan untuk memberikan petunjuk bagi pengembangan dari penelitian sejenis yang terkait yang mungkin akan dilakukan. 25. Selesai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan data-data yang dikumpulkan yaitu : 1. Data permintaan produk 2. Data persedian produk jadi 3. Harga Produk 4. Data lead time 5. Biaya pengiriman 6. Biaya penyimpanan

4.1.1 Data Permintaan Produk Bulanan Januari 2009– Desember 2010

Data Permintaan bulanan produk pada bulan Januari 2009 sampai Desember 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Permintaan Produk Kursi Lipat Tahun Warehouse Bulan Probolinggo unit Semarang unit Bandung unit Jakarta unit Januari 150 120 160 125 Februari 185 150 210 150 Maret 210 125 180 115 April 215 95 145 90 Mei 160 105 225 95 Juni 225 115 195 115 Juli 160 130 180 125 Agustus 230 140 240 110 September 210 160 140 150 Oktober 290 140 160 130 November 245 130 190 135 2009 Desember 160 180 120 150 Januari 230 160 200 160 Februari 250 150 175 135 Maret 240 125 150 125 April 275 115 165 97 Mei 225 95 150 95 Juni 200 120 145 95 Juli 185 145 175 154 Agustus 215 160 200 135 September 250 150 125 150 Oktober 260 125 150 123 November 225 140 175 121 2010 Desember 240 175 100 134 Tabel 4.1 Data Permintaan Produk Meja Tahun Warehouse Bulan Probolinggo unit Semarang unit Bandung unit Jakarta unit Januari 145 125 85 96 Februari 125 175 110 110 Maret 130 135 90 95 April 175 110 125 110 Mei 190 80 135 125 Juni 150 125 110 115 Juli 95 170 40 60 Agustus 160 110 85 90 September 125 160 150 120 Oktober 180 165 110 115 November 155 180 145 145 2009 Desember 170 120 125 135 Januari 90 150 75 95 Februari 115 125 100 105 Maret 225 100 125 135 April 215 80 60 95 Mei 225 120 90 120 Juni 230 145 75 75 2010 Juli 120 160 80 85