Penilaian Kinerja Atasan langsung Rekan Sekerja Evaluasi Diri Evaluasi Diri Pendekatan Menyeluruh Kerangka Berfikir

kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Faktor-faktor internal dan eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang. Masih menurut pendapat dari Mangkunegara 2005: 55, faktor penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah faktor individu dan faktor lingkungan.

2.7 Penilaian Kinerja

Untuk mendapatkan informasi atas kinerja pegawai, maka ada beberapa pihak baik itu perorangan ataupun kelompok yang biasanya melakukan penilaian atas kinerja pegawai. Menurut Robbins 2001: 231, ada lima pihak yang dapat melakukan penilaian kinerja karyawan, yaitu:

a. Atasan langsung

Semua evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah dari organisasi dijalankan oleh atasan langsung karyawan itu karena atasan langsung yang memberikan pekerjaan dan paling tahu kinerja karyawannya.

b. Rekan Sekerja

Penilaian kinerja yang dilakukan oleh rekan sekerja dilaksanakan dengan pertimbangan. Pertama, rekan sekerja dekat dengan tindakan. Interaksi sehari-hari memberikan kepada karyawan pandangan menyeluruh terhadap kinerja seseorang karyawan dalam pekerjaan. Kedua, dengan menggunakan rekan sekerja sebagai penilaian menghasilkan sejumlah penilaian yang independen.

c. Evaluasi Diri

13 Evaluasi ini cenderung mengurangi kedefensifan para karyawan mengenai proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang unggul untuk merangsang pembahasan kinerja karyawan dan atasan karyawan.

d. Evaluasi Diri

Penilaian kinerja karyawan oleh bawahan langsung dapat memberikan informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang atasan karena lazimnya penilai mempunyai kontak yang sering dengan yang dinilai.

f. Pendekatan Menyeluruh

Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan, pelanggan, rekan sekerja, dan bawahan. Penilaian kinerja ini cocok di dalam organisasi yang memperkenalkan ti 14

2.8 Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran kinerja dengan metode balance scorecard. Balance sorecard merupakan solusi terbaik dalam pengukuran kinerja bisnis. Empat perspektif utama yang disorot melelui balance scorecard yaitu : a. Perspektif keuangan b. Perspektif pelanggan c. Perspektif proses internal bisnis d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Dalam Balance scorecard kempat perpektif itu tidak dpat dipisahkan, juga merupakanindikator pengukuran kinerja yang paling melengkapi dan memiliki hubungan sebab akibat. Gambar 3.1 Kerangka Berfir

2.9 Rumusan Hipotesis