1
BAB I PENDAHULUAN
A. Lat ar Belakang
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional m enyebut kan bahw a pendidikan nasional bert ujuan untuk berkem bangnya pot ensi
pesert a didik agar menjadi m anusia yang berim an dan bert akw a kepada Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak m ulia, sehat, berilmu, cakap, kreat if, mandiri, dan m enjadi warga
negara yang demokrat is sert a bert anggung jaw ab. Pengembangan pot ensi pesert a didik sebagaim ana dim aksud dalam tujuan pendidikan
nasional t ersebut dapat diwujudkan m elalui kegiat an ekst rakurikuler yang m erupakan salah sat u kegiat an dalam program kurikuler. Kegiat an ekst rakurikuler adalah program
kurikuler yang alokasi w akt unya tidak dit et apkan dalam kurikulum . Kegiat an ekst rakurikuler m engarahkan kebutuhan perkem bangan pesert a didik yang
berbeda, sepert i perbedaan sense akan nilai m oral dan sikap, kemampuan, dan kreat ivit as. M elalui partisipasinya dalam kegiat an ekst rakurikuler pesert a didik dapat
belajar dan mengem bangkan kem am puan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, sert a menemukan dan m engembangkan pot ensinya. Berdasarkan Perat uran
M ent eri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 disebut kan bahw a kegiat an ekst rakurikuler t erdiri at as ekst rakurikuler w ajib dan ekst ra kurikuler pilihan.
Kegiat an ekst rakurikuler w ajib berbent uk pendidikan kepramukaan, m erupakan kegiat an ekst rakurikuler yang w ajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan w ajib
diikuti oleh seluruh pesert a didik. Kegiat an ekst rakurikuler pilihan m erupakan kegiat an ekst rakurikuler yang dikem bangkan dan diselenggarakan oleh sekolah sesuai bakat
dan m inat pesert a didik. Pengem bangan berbagai bentuk kegiat an ekst rakurikuler pilihan dilakukan dengan mengacu pada prinsip part isipasi akt if dan menyenangkan
sert a m engakom odir kegiat an seni dan olahraga t radisional. Pengem bangan berbagai bentuk kegiat an ekst rakurikuler pilihan dilakukan melalui t ahapan:
1. Identifikasi kebutuhan, pot ensi, dan m inat pesert a didik;
2. Analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
3. Pem enuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan pesert a didik at au
menyalurkannya ke sat uan pendidikan at au lembaga lainnya; 4.
Penyusunan program kegiat an ekst rakurikuler; dan 5.
Penet apan bent uk kegiat an yang diselenggarakan; Oleh karena kegiat an ekst rakurikuler m erupakan perangkat operasional supplement
dan complement s kurikulum, m aka perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerj a t ahunan kalender pendidikan sat uan pendidikan. Sesuai dengan ket ent uan Perat uran
Pem erint ah Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan sebagaim ana t elah diubah dengan Perat uran Pem erint ah Nomor 32 Tahun 2013 t ent ang Perubahan
At as Perat uran Pem erint ah Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat 2 but ir a dan pada Pasal 79 ayat 2 butir b m enyat akan
2
bahw a Kegiat an Ekst rakurikuler t erm asuk di dalam rencana kerja t ahunan sat uan pendidikan, dan Kegiat an Ekst rakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya set iap
sem est er oleh sat uan pendidikan. Berdasarkan uraian tersebut di at as agar sekolah lebih t erarah dan mudah menyusun
kegiat an ekst rakurikuler dalam rencana program t ahunan maupun dalam pelaksanaan evaluasi m aka perlu adanya pedom an at au panduan yang m enjadi rujukan Kegiat an
Ekst rakurikuler.
B. Tujuan