Studi Banding Proyek Sejenis

d. Aktivitas Pelayanan Merupakan kegiatan pelayanan atau servis.

II.2.7. Fungsi Shopping Mall

Ada beberapa fungsi dari shopping mall antara lain : - Sebagai wadah untuk perbelanjaan. - Menyediakan fasillitas penunjang lainnya untuk sarana rekreasi ataupun untuk sarana santai. - Sebagai magnet kawasan untuk menarik pengunjung datang dan menggunakan fasilitas yang disediakan.

II.3. Studi Banding Proyek Sejenis

Studi banding proyek sejenis adalah bertujuan untuk mendapatkan perbandingan proyek yang akan dibuat, dimana dalam hal ini akan diambil poin-poin dari proyek yang akan dijadikan sebagai pembanding. BLOK M PLAZA JAKARTA Blok M ibarat jantung di wilayah Jakarta selatan. Di sinilah tempat semua orang bertemu dari seluruh penjuru kota Jakarta bahkan dari seluruh Indonesia. Karena identitasnya sebagai muara masyarakat lokal maupun pendatang, maka Blok M bisa disebut terminal yang paling ramai dan sibuk diseluruh Indonesia. Sejak tahun 60 an, wilayah ini sudah merupakan tempat ideal untuk dibangun rumah tinggal, sekolah, taman-taman kota dan beragam hiburan bagi warganya. Pada masa 80-an, masyarakat berkelas dari kategori B ke A+ dan sebagian besarnya adalah para profesiional muda, lebih memilih wilayah ini maka tidaklah mengherankan jika pada masa tersebut kawasan Blok M dianggap “mewah” dan paling bergengsi di Jakarta selatan. Hal itulah yang mendorong grup pengembang Pakuwon untuk membangun pusat perbelanjaan bergengsi di sini yang dinamakan Blok M plaza. Sehingga kerap ada julukan bahwa lokasi tersebut seperti Tokyo mini atau Korea mini, karena banyak dijual barang-barang bermerek terkenal dari mancanegara. Blok M plaza kemudian dibuka pada akhir tahun 80-an. Universitas Sumatera Utara Pada saat itu, belum banyak masyarakat yang terbiasa melihat sesuatu yang dianggap besar dan mewah sebelumnya, seperti sosok pusat perbelanjaan ini. Disain yang diterapkannya sebagian besar merefleksikan sosok modern dengan garis-garis tegas dan unsur-unsur kemewahan yang menarik perhatian pengunjung seperti penggunaan bahan-bahan yang mahal dan tahan lama sebagai bangunan yang berkelas. Meskipun telah berdiri lebih dari dua dekade, keberadaan Blok M plaza masih terlihat baru dikarenakan faktor estetika bahan dan masa pakainya telah terbukti tahan uji. Sebagai contoh bahan krom untuk handrail dan marmer untuk penutup lantai dan sebagian besar dinding-dinding bangunan. Kualitasnya mewakili sebuah tampilan yang berkelas dan mewah. Salah satu penampilan yang paling menarik adalah jalur sirkulasi di dalam bangunan. Konsep perancangannya menggunakan ramp yang berputar dan bersambung diseluruh gedung. Cara ini sangat efektif untuk mengiring pengunjung mendatangi setiap toko- toko di dalamnya. Di samping itu ramp juga berfungsi untuk mengakomodir pengunjung yang menggunakan kursi roda atau yang membawa kereta bayi. Bila pengunjung ingin langsung menuju toko yang diinginkan, tidak perlu mengitari jalur ramp sampai ke ujung. Cukup menyeberangi jembatan yang menghubungkan jalur-jalur sirkulasi disetiap lantai. Selain koridor berupa ramp dan jembatan, jalur sirkulasi lain menggunakan eskalator yang terletak di samping Matahari Depertement Store. Jalur-jalur sirkulasi tersebut diterangi oleh cahaya alami yang berasal dari atap tembus pandang di tengah bangunan. Begitu pula disetiap bagian interior bangunan, terlihat terang pada saat siang hari. Gbr 2.25. Entrance Blok M Plaza Sumber : Indonesia Shopping Center,Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara Berada dekat lokasi dekat terminal bis, gelanggang remaja dan perkantoran, semakin menguntungkan Blok M Plaza dalam menarik konsumen yang tepat sasaran dan fokus ke dalam target pasarnya yaitu remaja, mahasiswa dan para profesional muda dari segment C sampai B+. Mereka tertarik dengan fasilitas yang disediakan seperti bioskop, matahari Departement Store dan toko-toko yang menyediakan keperluan kawula muda. Sepanjang hari kerja dan pada saat makan siang atau sore hari, plaza ini tetap ramai dan semakin ramai pada saat akhir minggu. THE PLAZA SEMANGGI JAKARTA Kawasan Segitiga Emas Selain bermodalkan konsep yang khas dan unik, lokasi menjadi daya tarik ampuh bagi sebuah pusat perbelanjaan untuk meraih sukses. Salah satu lokasi lokasi yang sangat strategis berada di pusat kota Jakarta dan dikenal dengan sebutan Kawasan Segitiga Emas. Kawasan ini meliputi daerah sekitar Jl. Jendral Sudirman, Jl. Gatot Subroto dan Kuningan. Kawasan tersebut menjadi barometer pertumbuhan properti khususnya di Jabotabek dan nasional untuk disulap menjadi bangunan perkantoran, pusat belanja, hotel dan apartemen. Dengan padatnya fungsi kawasan tersebut, irama kehidupan pun Gbr 2.26. Interior Blok M Plaza Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara menjadi sangat kompleks, hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat kelas atas kota Jakarta akan tempat berbelanja dan hiburan. Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka dibengunlah sebuah pusat belanja yang berlokasi di kawasan segitiga emas ini yang diberi nama The Plaza Semanggi. Lifestyle Shopping Center The Plaza Semanggi yang berlokasi di tengah kawasan bisnis Granadha yaitu antara Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Gatot Subroto yang memiliki populasi sangat tinggi dan dikenal dengan Semaggi Crowd adalah Lifestyle Shopping Center. Dengan segmentasi menenga ke atas A atau middle-up, The Plaza Semanggi yang dikelilingi oleh kawasan niaga dan bisnis, bukan lagi sekedar tempat berbelanja, melainkan menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi serta melepas lelah setelah seharian bekerja. Gaya hidup seperti inilah yang sekarang menjadi trendsetter dikalangan para eksekutif muda di Jakarta. Porsi berbelanja telah tergeser, didominasi oleh porsi hiburan. Dengan kondisi ini, diharapkan The Plaza Semanggi akan menjadi oasis dan trendsetter pusat perbelanjaan di kota Jakarta dan mampu memenuhi semua kebutuhan pengunjungnya. Downtown Experience Konsep umum The Plaza Semanggi adalah downtown experience pertemuan dari berbagai budaya, dengan slogan Experience The Downtown Eperience. Konsep downtown ini terwujud dalam perencanaan interior bangunan yang dibagi menjadi 8 Downtown Sensation, yaitu berbagai menu nasional dan internasional Wide Variety Gbr 2.27. Interior The Plaza Semanggi Jakarta Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara of The World Cuisine, berbagai retail tenant lokal dan mancanegara Mix n’Match Fashion Boutique, lounge and pool, bioskop 21 dan karaoke Absolute Entertainment, berbagai peralatan elektronik Information Technology and Electronic Center, area bermain anak Kids Heaven, berbagai perlengkapan rumah Household Center, klub kebugaran dan kecantikan Health Beauty and Spa Clubs, dan gedung pertemuan tempat berbagai acara dilaksanakan Unique Cultural Activities di Balai Sarbini. Dengan luas ± 45.034 m 2 yang terdiri dari 17 lantai, The Plaza Semanggi adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangunan monumental Balai Sarbini yang berfungsi sebagai gedung serba guna dan gedung veteran R.I yang berfungsi sebagai gedung perkantoran, dimana kedua bangunan tersebut memiliki nilai historikal yang tinggi dan telah lebih dulu berdiri sejak lama. Untuk menghormati kedua bangunan tersebut, maka konsep eksterior masa bangunan The Plaza Semanggi adalah menyatukan bentuk bangunan lama yang bersejarah dengan bentuk bangunan baru yang modern. Bentuk masanya sendiri merupakan pengembangan dari bentuk gedung Balai Sarbini yang orientasinya mengikuti bentuk jalan yang melengkung. Begitu pula dengan konsep fasadnya, merupakan penggabungan antara gaya arsitektur lama dengan gaya arsitektur modern. Gabungan dari ketiga massa bangunan tersebut menghasilkan suetu bentuk permainan massa yang menarik dilihat dari segala sudut dan menghasilkan fasad yang harmonis sehingga menghasilkan karakter tersendiri bagi kaawasan bisnis Granadha. Gbr 2.28. Interior The Plaza Semanggi Jakarta Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara Konsep interior The Plaza Semanggi adalah penyatuan antara retail tenant besar dan kecil dengan permainan perbedaan material dan warna. Desainnya banyak menggunakan warna-warna cerah pada elemen-elemen interiornya yang mempresentasikan logo dari The Plaza Semanggi dan grafis daun semanggi yang ekspresif. Daun memiliki arti simbolik yaitu The Plaza Semanggi sebagai pusat dari segala tren, gaya hidup, atarktif dan menghibur, sesuai dengan konsepnya sebagai Lifestyle Shopping Center. Untuk kenyamanan dan kemudahan pengunjung ke lokasi, The Plaza Semanggi dilengkapi dua pintu masuk yaitu pintu masuk dari Jl. Gatot Subroto dan pintu masuk bebas 3 in 1 dari Jl. Garnisun. Sedangkan untuk masuk ke dalam bangunan, dilengkapi dengan 4 lobby yaitu lobby selatan menghadap ke Jl. Gatot Subroto, lobby barat menghadap ke Jl. Jend. Sudirman, lobby utara menghadap ke Jl. Garnisun dan lobby timur menghadap ke Hotel Aston. Ditambah pula dengan fasilitas parkir berupa bangunan parker 7 lantai yang dapat menampung sampai 1200 buah mobil. Kapasitas ini dapat memenuhi daya tampung pengunjung yang datang khususnya pada akhir pecan dan libur. Beragam jenis retail tenant telah dipilih disesuaikan dengan segmentasi The Plaza Semanggi. Dengan konsep mix-tenant dan system pengelolaan sewa penuh 5 tahun, pengaturan letak retail tenant tersebut berdasarkan zoning perlantai dengan pertimbangan pangsa pasar yang terwujud dalam downtown sensation. The Plaza Semanggi sebagai lifestyle shopping center yang didukung oleh Semanggi Crowd, akan terus mengembangkan dan memajukan diri menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di kawasan segitiga emas dan diharapkan akan menjadi The Best Meeting Point di Jakarta. Universitas Sumatera Utara MAL CIPUTRA JAKARTA Konsep Mall Berawal dari mulai dikenalnya konsep mall pada pusat belanja diakhir tahun 1980-an, grup Ciputra ingin mencoba menerapkan konsep tersebut pada salah satu pusat belanja rancangannya, sekaligus sebagai pelopor ke-2 konsep mall di Indonesia. Keinginan ini terwujud dalam perencanaan sebuah pusat belanja di kawasan Jakarta Barat yang dikenal dengan nama Mal Ciputra. Bekerja sama dengan konsultan arsitektur dari Amerika-Design International, perencanaan Mal Ciputra dimulai pada Gbr 2.29. Eksterior The Plaza Semanggi Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Gbr 2.30. Eksterior Mal Ciputra Jakarta Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara tahun 1989. Pembangunannya dimulai pada Maret 1991,pembukaan pada 26 februari 1993 dan diresmikan oleh ibu Tien Soeharto pada 21 maret 1994. Family Shopping Center Dengan konsep Family Shoping Center berslogan World of Choises – Dunia Segala Pilihan, Mal Ciputra adalah mal keluarga tempat dimana kebutuhan dan aktifitas seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi. Tidak tertutup juga untuk kalangan pelajar dan karyawan karena lokasinya yang dikelilingi oleh kompleks perumahan, pendidikan dan niaga. Mal Ciputra menempati lahan dipersimpangan antara Jl. S. Parman – Jl. Kyai Tapa – Jl. Tol Dalam Kota, adalah lokasi yang strategis karena selalu menjadi daerah yang dilewati setiap orang yang akan menuju ke kawasan Jakarta Barat. Akses pencapaiannya pun sangat menguntungkan karena dapat ditempuh melalui beberapa ruas jalan dan dibuat pintu-pintu masuk dari setiap ruas jalan tersebut. Dengan luas lahan ± 5 Ha, Mal Ciputra adalah sebuah superblock dengan Mix-used Complex yaitu mal dengan luas ± 80.000 m 2 yang terdiri dari 9 lantai dan hotel bintang empat dengan luas ± 30.000 m 2 yang terdiri dari 9 lantai. Konsep arsitektural keseluruhan baik eksterior maupu interior adalah festive, bersifat cerah dan ramai. Konsep ini dapat terlihat antara lain pada permainan 2 warna utama yaitu peach yang pada saat itu menjadi trend warna Internasional dan hijau tosca yang melambangkan corporate identity Grup Ciputra. Terlihat juga pada permainan bentuk massa bangunan yang merupakan perpaduan antara bangunan mal dan hotel yang disambungkan melalui sebuah podium dibagian tengah dilengkapi dengan menara pada kedua ujungnya. Selain dari segi disain, perancangan mal Ciputra tidak melupakan 2 faktor penting yaitu kemudahan dan kenyamana pengunjung. Untuk kemudahan, dibuat koridor utama dengan sistem ramp sepanjang interior bangunan sebagai sirkulasi horizontal, sedangkan untuk sirkulasi vertikal terdapat 10 buah elevator dan 29 buah eskalator, serta berbagai signagedirectory sebagai penunjuk arah. Untuk kenyamanan, dibuat ruang – ruang publik dengan ukuran besar antara lain atrium dan centercourt tempat berbagai acara biasa dilaksanakan seperti pameran. Dilengkapi juga dengan elemen – Universitas Sumatera Utara elemen interior seperti void, skylight pada lantai foodcourt sebagai penerangan alami dan brige. Berbagai fasilitas tersedia di mal ini yang secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Fasilitas pusat pertokoan berupa retai tenant yang berjumlah 360 unit. Fasilitas khusus berupa area pameran di atriumcentercourt, area bermain anak, ruang ibu dan bayi, tempat penitipan anak, playgroup bekerja sama dengan Sanggar Bobo, ruang serba guna Amadeus, taman bacaan anak dan berbagai kelas khusus seperti kelas musik dan kelas komputer. Fasilitas hiburan berupa Bioskop Citra 21 4 studio, stringer dan Fun city. Fasilitas sosial berupa kantin murah untuk karyawan. Fasilitas pelengkap berupa ATM center, toilet pengunjung disetiap lantai, pusat informasi, kursi roda, musholla, dan telepon umum. Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah fasilitas parkir yang dibagi menjadi dua jenis yaitu parkir terbuka di sekeliling area bangunan dan parkir tertutup berupa gedung parkir 11 lantai dengan system split level. Kapasitas keduanya dapat dapat menampung ± 1.500 buah mobil dan ± 700 buah sepeda motor serta dapat memenuhi daya tampung pengunjung baik pada hari – hari biasa maupun pada akhir pekan dan libur. Gbr 2.31. Interior Mal Ciputra Jakarta Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan kondisi kawasan segmentasi mal ciputra adalah B+. Untuk itu, beragam jenis retail tenant yang dipilih telah melalui seleksi disesuaikan segmentasi tersebut dan dengan sistem pengelolaan yaitu system sewa penuh. Penerapan single- corridor dengan ramping sistem shopping center di lantai 1- 6 pada interior bangunan menambah kuat konsep mal. Penyusunan letak retai tenant berhubungan langsung dengan zoning mal. Untuk barang – barang bermerek dari mancanegara diletakkan di ground floor sebagai daya tarik dan nilai jual mal. Anchor tenant di sudut – sudut bangunan untuk menarik pengunjung agar mengelilingi semua sudut bagian mal. Sedangkan untuk retail tenant kecil, disusun bercampur agar secara psikologis pengunjung tidak merasa lelah dan bosan. Meskipun usianya telah menginjak 13 tahun, mal ciputra sampai sekarang tetap menjadi menjadi salah satu tujuan wisata belanja, khususnya untuk kawasan Jakarta Barat. Dengan kondisi ini tentunya Mal Ciputra akan selalu mengembangkan dan memajukan diri demi kenyamanan, kemudahan dan kepuasan pengunjung di tengah era persaingan antar mal yang semakin hari semakin kuat.

BAB III ELABORASI TEMA

Dalam perkembangan arsitektur, semiotika mulai banyak digunakan sejak era Arsitektur Post-Modern yaitu era dimana para arsitek mulai menyadari adanya kesenjangan antara kaum elite pembuat lingkungan arsitek dengan orang awam yang menghuni lingkungan. Dalam masyarakat tradisional, usaha memadukan dua unsur ini Gbr 2.32. Denah Mal Ciputra Jakarta Sumber : Indonesia Shopping Center, Design Concept Lifestyle Universitas Sumatera Utara