BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Secara simultan variabel lama usaha, kapasitas usaha, karakter debitur, sektor ekonomi yang dibiayai berpengaruh terhadap keputusan kredit yang akan
diambil dapat diterima. Pengaruh keempat variabel di atas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dasar bagi penilai kelayakan kredit yang
diajukan. Dalam hal ini tugas di lapangan tersebut dijalankan oleh seorang Credit Analyst. Pada kenyataanya penilaian kredit dengan skala mikro sedikit
berbeda dengan kredit lain yang berskala menengah atau besar. Karena faktor jaminan tidak diikut sertakan sebagai faktor penentunya, jadi faktor non-fisiklah
yang akan dinilai. Penggunaan laporan keuangan pada dasarnya juga sulit untuk diterapkan bagi debitur perbankan mikro karena pada umumnya tingkat
kedisiplinan untuk pengelolaan dan pencatatan keuangan yang masih rendah dan minimnya pengetahuan mengenai pembukuan sederhana terhadap usaha
mereka. Karena itu, penilaian terhadap lama usaha penting untuk dinilai agar usaha yang dibiayai tidak untuk dispekulasikan keberhasilannya, kapasitas usaha
untuk menilai besar kecilnya suatu usaha yang dibiayai, karakter debitur untuk memprediksi pengembalian atas kredit yang disalurkan, meskipun sifatnya
sedikit abstrak dalam menilai karakter seseorang karena hanya melalui
50
Universitas Sumatera Utara
wawancara atau tanya jawab dengan debitur. Sektor ekonomi yang dibiayai juga menentukan penilaian kredit agar usaha yang dibiayai diyakini tidak illegal atau
melanggar institusi serta dibutuhkan masyarakat secara luas untuk memprediksi perspektif usaha di kemudian hari. Penelitian ini sejalan dengan hasil yang
diperoleh oleh Takiyuddin 2003, Mintarti 1994, Ustadi 1993, Suroso 2003 dimana informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan kredit.
2. Secara parsial hanya variabel kapasitas usaha berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan kredit sedangkan ketiga variabel lain, yakni: lama usaha, karakter debitur, dan sektor ekonomi yang dibiayai tidak berpengaruh.
Hal ini dikarenakan kapasitas usaha bagi seorang Credit Analsyt benar-benar menjadi tolak ukur pada saat penilaian di lapangan. Yang akan dilihat dalam
mengukur kapasitas usaha dalam setiap pengajuan kredit menyangkut perputaran modal usaha, aspek piutang dan hutang, serta analisa terhadap laporan keuangan
bila ada karena tidak semua usaha mikro memiliki catatan keuangannya tersendiri. Penilaian melalui bukti fisik juga diperlukan, misalnya dengan
melihat bon, kwitansi, persediaan barang dan keramaian pelanggan. Melalui hal ini dapat diperoleh gambaran besar mengenai usaha yang akan dibiayai,
berikutnya faktor-faktor lain akan menjadi pendukung dan tidak dapat diabaikan karena memegang peranan dalam penentuan kelayakan suatu pengajuan kredit
yang harus menilai banyak hal. Dalam hal ini, faktor yang paling signifikan terhadap keputusan dalam pemberian kredit mikro yang tidak menilai faktor
jaminan berfokus pada penilaian kapasitas usaha yang kemudian diikuti oleh
Universitas Sumatera Utara
faktor-faktor lain menyangkut lama usaha, karakter debitur, dan sektor ekonomi yang dibiayai. Penelitian ini sejalan dengan hasil yang diperoleh oleh
Takiyuddin 2003, Mintarti 1994, Ustadi 1993, Suroso 2003 dimana informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan kredit.
6.2. Keterbatasan