Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di negara berkembang termasuk Indonesia, tinggi morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir masih menjadi masalah. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara berkembang adalah aspiksia, sindrom gangguan napas, infeksi serta komplikasi hipotermi. Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan bayi menuju Indonesia Sehat 2010 dituntut pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk memperoleh generasi penerus bangsa yang sehat jasmani dan siap pakai serta mampu mengantisipasi perubahan yang cepat Saifuddin, 2002. Morbiditas bayi kurang dari satu tahun di Amerika Serikat tahun 1997 yakni 7,1 atau kematian bayi per 1000 kelahiran hidup. Angka ini paling rendah yang tercatat dan menunjukan penurunan sebesar 6,14, sedangkan angka kematian perinatal terdapat dalam kepustakaan Indonesia yang diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 bayi diantaranya meninggal dunia pada masa neonatal atau sebelum menginjak usia satu bulan, dengan kata lain setiap satu menit bayi neonatus meninggal di Indonesia Kosim, 2003. Kematian bayi baru lahir memberikan kontribusi, bahwa setengah dari kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupannya yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti halnya dengan hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat menimbulkan cold stress yang selanjutnya dapat terjadi hipoksia atau hipoglikemia, kerusakan otak dan syok Saifuddin, 2002. Universitas Sumatera Utara Hipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh dibawah 36 C atau kehilangan suhu tubuh Saifuddin, 2006. Hipotermi pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh terpapar pada lingkungan yang dingin, suhu lingkungan yang rendah, permukaan dingin atau aliran udara. Suhu tubuh normal bagi bayi baru lahir neonatus adalah 36,5 C – 37 tanpa disertai adanya tanda-tanda kedinginan pada bayi baru lahir. Kebanyakan bayi baru lahir membutuhkan ruangan yang hangat bersih dan observasi ketat, segera diberikan pada ibunya untuk dihangatkan tubuhnya untuk mendapakan ASI Ngastiah,1998. Menurut MenkesSKIII2007 hanya sebagian kecil bayi baru lahir membutuhkan bantuan melewati masa transisi ke kehidupan di luar rahim. Dalam hal ini penemuan secara dini tindak lanjut sangat dibutuhkan khususnya oleh penolong persalinan yaitu seorang bidan yang profesional. Penanganan bayi baru lahir sangat penting karena banyak bayi baru lahir mengalami kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuhnya oleh karena itu semua bayi baru lahir harus segera tubuhnya dikeringkan dan dibungkus dengan kain bersih yang hangat Departemen Kesehatan RI, 1998. Kurangnya penanganan yang baik dan akurat pada bayi baru lahir sehat akan dapat menyebabkan kelainan-kelainan atau cacat seumur hidup atau bahkan menyebabkan kematian. Maka berdasarkan hal itu peneliti tertarik untuk meneliti Bagaimana Pengetahuan Ibu tentang Pencegahan Hipotermi Pada Bayi Baru Lahir di Kelurahan Asuhan Pematangsiantar Periode November 2008 – Februari 2009. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah