dengan menggunakan kertas saring dengan pemeriksaan serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring.
10
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian pada pos kesehatan yang tidak memiliki fasilitas pemeriksaan serologi kadar antibodi anti PGL-1
dengan metode ELISA untuk membandingkan pemeriksaan sampel serum darah dari vena kubiti dengan pemeriksaan sampel darah dari finger prick dengan kertas saring untuk
mendeteksi antibodi IgM terhadap PGL-1 pada penderita kusta tipe multibasiler dan tipe pausibasiler.
1.2 Rumusan masalah
Apakah pemeriksaan tes serologi kadar antibodi IgM anti PGL-1 dengan metode ELISA dari sampel darah finger prick dengan kertas saring memberikan hasil yang
sama bila dibandingkan dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring pada penderita kusta tipe multibasiler dan tipe pausibasiler?
1.3 Hipotesis
Tidak ada perbedaan antara nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 dengan metode ELISA dari sampel darah finger prick dengan kertas saring dibandingkan dengan
sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring pada penderita kusta tipe multibasiler dan tipe pausibasiler.
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan umum : Untuk mengetahui perbedaan nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 dengan
metode ELISA dari sampel darah finger prick dengan kertas saring
dibandingkan dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring.
1.4.2 Tujuan khusus : A. Mengetahui nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 pada penderita kusta tipe
multibasiler dan tipe pausibasiler dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring.
B. Mengetahui nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 pada penderita kusta tipe multibasiler dan tipe pausibasiler dari sampel darah finger prick dengan
kertas saring.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Dengan cara mengumpulkan sampel darah pada kertas saring memudahkan pos kesehatan didaerah untuk mengambil sampel darah dan mengirimkannya
ke laboratorium pusat untuk pemeriksaan antibodi IgM anti PGL-1 pada penderita kusta tipe multibasiler dan pausibasiler.
1.5.2 Hasil penelitian ini dapat memberikan tehnik pemeriksaan yang lebih mudah dan lebih sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan dari sampel serum
darah vena kubiti untuk mendeteksi antibodi IgM anti PGL-1 pada penderita kusta tipe multibasiler dan pausibasiler.
1.6 Kerangka teori
1.7 Kerangka konsep
Penyakit kusta Mycobacterium leprae
Kapsul Membran sel
Dinding sel Sitoplasma
Inti sel
Phthioceroldimycoserasate PDIM Phenolic glycolipid PGL
PGL-1 PGL-2
PGL-3
Antigenik spesifik terhadap M. leprae
Respon humoral IgG IgM
Antibodi anti PGL-1
Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan kadar antibodi anti PGL-1 dengan metode ELISA
dari serum darah vena kubiti tanpa kertas saring
Pemeriksaan kadar antibodi anti PGL-1 dengan metode ELISA
dari darah finger prick dengan
kertas saring Kadar antibodi anti PGL-1
dengan metode ELISA pada penderita kusta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit kusta Morbus Hansen, Lepra