Pada penelitian ini, dari 28 orang subjek penelitian didapatkan 6 orang 21,4 adalah kusta tipe pausibasiler dan 22 orang 78,6 adalah kusta tipe multibasiler. Hasil ini
memperlihatkan bahwa jumlah kasus kusta multibasiler lebih banyak dibandingkan kasus kusta tipe pausibasiler.
Berdasarkan data depkes RI tahun 2007, sebagian besar kasus 80,49 kusta yang ditemukan di Indonesia adalah kusta tipe multibasiler.
Menurut data dari WHO di beberapa negara di Afrika seperti masing-masing Congo 56,7, Bolivia 44,24, dan Somalia 34,10 memiliki kasus kusta tipe multibasiler lebih
sedikit dibandingkan dengan kasus kusta tipe pausibasiler.
5,29
Namun penyebab adanya variasi geografi belum begitu jelas kecuali kemungkinan menyangkut beberapa faktor diantaranya
adalah kesempatan paparan dan predisposisi genetik.
12,29
4.2 Korelasi kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel darah finger prick dengan kertas
saring dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring dengan metode ELISA
Tabel 7. Hasil uji korelasi antara kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel darah finger prick
dengan kertas saring dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring dengan metode ELISA
Serum finger prick
Serum Pearson Correlation
1 .942
Sig. 2-tailed .000
N 28
28 finger prick
Pearson Correlation .942
1 Sig. 2-tailed
.000 N
28 28
Uji Spearman
Pada tabel 7 ditampilkan analisa korelasi antara kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel
darah finger prick dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti dengan metode
ELISA. Dari hasil analisa statistik menunjukkan bahwa ada korelasi antara kadar antibodi IgM
anti PGL-1 sampel darah finger prick dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti dengan metode ELISA. r=0,942.
Kemudian untuk mengkonversi nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 dari finger prick dengan kertas saring terhadap nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 dari serum darah yang
diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring dilakukan berdasarkan hasil analisa regresi linier.
Tabel 8. Hasil uji regresi linear antara kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel darah finger
prick dengan kertas saring dengan sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring dengan metode ELISA
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
B Std. Error
1 Constant
223.661 162.246
1.379 .180
finger prick 4.336
.302 .942
14.378 .000
Uji regresi linear
Pada tabel 8 ditampilkan nilai konstanta dari kadar finger prick adalah 223,661 dan nilai faktor pembeda adalah 4,336 dengan nilai signifikan 0,0001 dengan uji regresi linear.
Selanjutnya dapat dihitung nilai konversi finger prick terhadap nilai serum, dengan rumus sebagai berikut:
Rumus : y = a + b.x y = nilai konversi dari finger prick terhadap serum.
a = nilai konstanta yaitu: 223,661. b = nilai faktor pembeda yaitu: 4,336.
x = nilai sampel finger prick.
Selanjutnya akan dihitung semua nilai konversi finger prick terhadap nilai serum pada seluruh sampel penelitian yang ditampilkan pada tabel 9 dibawah ini.
Tabel 9. Hasil uji konversi antara nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel darah finger
prick dengan kertas saring terhadap sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti tanpa kertas saring dengan metode ELISA.
No Serum
finger prick Konversi nilai finger prick
1 325.4
41.5 403.77
2 154.7
60 484.06
3 230
35.4 377.296
4 254.6
69.9 527.026
5 351
105 679.36
6 4749.7
1205.5 5455.53
7 5514.8
952.5 4357.51
8 376.8
49.1 436.754
9 1359.7
195.1 1070.394
10 1630.1
228.2 1214.048
11 970.5
202.5 1102.51
12 6300
1518.3 6813.082
13 576.9
38 388.58
14 461.5
18.4 303.516
15 325
224.094 16
54.3 224.094
17 299.1
82.7 582.578
18 1277.4
346.2 1726.168
19 363.9
51.9 448.906
20 439.2
83.6 586.484
21 2785
347.1 1730.074
22 709.3
49.9 440.226
23 1060.1
166.8 947.572
24 76
10.7 270.098
25 6300
888.9 4081.486
26 4322,1
1221,8 5526.272
27 3011,8
821,1 3787.234
28 521,3
189,6 1046.524
Mean 1614.2929
1615.5445
Standard Deviasi
2023.75 1909,00
Uji nilai konversi Dari tabel 9 menunjukkan bahwa nilai rerata kadar antibodi IgM anti PGL-1 dari serum
darah yang diambil dari vena kubiti dengan metode ELISA mempunyai nilai yang relatif sama rerata 1614.2929 ± 2023.75 dibandingkan dengan nilai konversi dari kadar antibodi IgM anti
PGL-1 yang diambil dari finger prick rerata 1615.5445± 1909.00.
Kemudian dilakukan uji t-test pada nilai serum dengan nilai konversi finger prick untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara nilai kadar antibodi IgM anti PGL-1 dari
sampel serum darah yang diambil dari vena kubiti dengan nilai kadar antibodi anti PGL-1 dari konversi nilai finger prick dengan metode ELISA dengan derajat kepercayaan 95.
4.3. Perbedaan kadar antibodi IgM anti PGL-1 sampel darah dari konversi finger prick