2.1.4 Klasifikasi Kelelahan
Ada beberapa pendapat mengenai tipe kelelahan akibat kerja. Muchinsky
1987 dalam Putri 2008, menyatakan ada empat tipe kelelahan yakni:
1. Kelelahan otot muscular fatigue, disebabkan oleh aktivitas yang
membutuhkan tenaga fisik yang banyak dan berlangsung lama. Tipe ini berhubungan dengan perubahan biokimia tubuh dan dirasakan individu dalam
bentuk sakit yang akut pada otot. Kelelahan ini dapat dikurangi dengan mendesain prosedur kerja baru yang melindungi individu dari pekerjaan yang
terlalu berat, misalnya dengan mendesain ulang peralatan atau penemuan alat-
alat baru serta melakukan sikap kerja yang lebih efisien.
2. Kelelahan mental mental fatigue, berhubungan dengan aktivitas kerja yang
monoton. Kelelahan ini dapat membuat individu kehilangan kendali akan pikiran dan perasaan, individu menjadi kurang ramah dalam berinteraksi
dengan orang lain, pikiran dan perasaan yang seharusnya ditekan karena dapat menimbulkan konflik dengan individu lain menjadi lebih mudah
diungkapkan. Kelelahan ini diatasi dengan mendesain ulang pekerjaan sehingga membuat karyawan lebih bersemangat dan tertantang untuk
menyelesaikan pekerjaan.
3. Kelelahan emosional emotional fatigue, dihasilkan dari stres yang hebat dan
umumnya ditandai dengan kebosanan. Kelelahan ini berasal dari faktor-faktor luar di tempat kerja, perusahaan dapat mengatasi kelelahan ini dengan
memberikan pelayanan konseling bagi karyawan agar kelelahan emosional
yang dirasakan karyawan dapat teratasi dan performansi kerja karyawan
meningkat.
4. Kelelahan ketrampilan skills fatigue, berhubungan dengan menurunnya
perhatian pada tugas-tugas tertentu seperti tugas pilot atau pengontrol lalu lintas udara. Pada kelelahan tipe ini standar akurasi dan penampilan kerja
menurun secara progresif. Penurunan ini diperkirakan menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan mobil dan pesawat terbang, sehingga karyawan
harus selalu diawasi dan diupayakan agar terhindar dari kelelahan ini dengan
pemberian waktu istirahat yang cukup
Menurut Schultz Schultz 2001, ahli-ahli di bidang psikologi membagi kelelahan akibat kerja dalam dua tipe yakni kelelahan fisiologis yang disebabkan oleh
kerja otot yang berlebihan dan kelelahan secara psikis, yang mirip dengan kebosanan. Kedua jenis kelelahan tersebut dapat menyebabkan penurunan penampilan kerja dan
menyebabkan terjadinya kesalahan, kecelakaan dan ketidakhadiran.
Tarwaka, 2004 menyatakan bahwa kelelahan akibat kerja diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan
tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot. Sedangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan karena
monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi.
Soetomo 1981 dalam Adiningsari 2009 mengklasifikasikan kelelahan berdasarkan faktor penyebabnya, diantaranya:
1. Kelelahan Fisik physicalmuscular fatigue
Kelelahan fisik disebabkan oleh kelemahan pada otot. Suplai darah yang mencukupi dan aliran darah ke otot sangat penting, dikarenakan menentukan
kemampuan metabolisme dan memungkinkan kontraksi otot tetap berjalan. Kontraksi otot yang kuat mengakibatkan tekanan pada otot dan dapat
menghentikan aliran darah. Sehingga kontraksi maksimal hanya dapat berlangsung beberapa detik. Gangguan pada aliran darah dapat menyebabkan
kelelahan otot yang berakibat otot tidak dapat berkontraksi, meskipun rangsangan syaraf motorik masih berjalan.
2. Kelelahan Psikologi
Kelelahan psikologi berkaitan dengan depresi, gugup, dan kondisi psikologi lainya. Kelelahan jenis ini diperburuk dengan adanya stress.
3. Kelelahan Mental Mental Fatigue
Kelelahan mental disebabkan karena faktor psikis. Pekerja memiliki persoalan kejiwaan yang belum terselesaikan dan menyebabkan stress psikis.
4. Kelelahan Keterampilan Skill Fatigue
Kelelahan ini terjadi karena adanya tugas-tugas yang memerlukan ketelitian dan penyelesaian permasalahan cukup sulit.
Silaban 1998, dalam Putri 2009 menerangkan mengenai jenis-jenis kelelahan bahwa klasifikasi atau jenis kelelahan terbagi 3 yaitu, proses dalam otot,
waktu terjadi kelelahan, dan penyebabnya yaitu sebagai berik
1. Berdasarkan waktu kejadian
a. Kelelahan akut Kelelahan akut terjadi pada aktifitas tubuh terutama yang banyak
menggunakan otot. Hal ini disebabkan karena suatu organ atau seluruh tubuh bekerja secara terus menerus dan berlebihan. Kelalahan dengan
jenis ini dapat hilang dengan beristirahat cukup dan menghilangkan gangguan-gangguannya.
b. Kelelahan kronis Kelelahan kronis sebenarnya adalah kelelahan akut yang bertumpuk-
tumpuk. Hal ini disebabkan oleh adanya tugas terus-menerus tanpa penggaturan jarak tugas yang baik dan teratur. Menurut Grandjean dalam
bukunya yang berjudul Fitting The Task to The Human kelelahan kronis berlangsung setiap hari dan berkepanjangan, dan bahkan telah terjadi
sebelum memulai suatu pekerjaan. Kelelahan yang diperoleh dari tugas- tugas terdahulu belum hilang dan disusul lagi dengan tugas berikutnya.
Kondisi ini terjadi secara berulang-ulang. Dengan beristirahat biasa belum bisa menghilangkan kelelahan jenis kronis ini. Pekerja yang mengalami
kelelahan kronis ini sudah merasa lelah sebelum memulai pekerjaan, ketika bangun tidur perasaan lelah masih ada. Jika kondisi ini dibiarkan
maka dapat membahayakan tugas yang sedang dilakukanya atau dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kecelakaan.
2. Berdasarkan proses dalam otot
a. Kelelahan otot Kelahan otot yaitu menurunya kinerja setelah mengalami stress tertentu
yang ditandai dengan menurunya kekuatan dan kelambatan gerak. b. Kelelahan umum
Kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya keinginan untuk bekerja yang disebabkan oleh persyarafan ataupun psikis. Kelelahan umum ialah
suatu perasaan yang menyebar dan disertai dengan penurunan kesiagaan dan kelambatan pada setiap aktivitas. Kelelahan umum pada dasarnya
adalah gejala penyakit dan erat hubungannya dengan faktor psikologis seperti penurunan motivasi, dan kejenuhan yang mengakibatkan
menurunya kapsitas kerja seseorang. Kelelahan umum dicirikan dengan menurunya perasaan ingin bekerja. Kelelahan umum disebut juga
kelelahan fisik dan juga kelelahan syaraf. 3.
Berdasarkan penyebabnya a. Faktor fisik dan psikologi di tempat kerja.
b. Faktor fisiologis yaitu akumulasi dari substansi toksin asam laktat dalam darah dan faktor psikologis yaitu konflik yang menyebabkan stress
emosional yang berkepanjangan. c. Kelelahan fisik kelelahan karena kerja fisik; kelelahan patologis
kelelahan yang ada hubunganya dengan penyakit; dan kelelahan psikologis yang diatandai dengan menurunya prestasi kerja, rasa lelah dan
ada hubunganya dengan faktor psikososial.
2.1.5 Gejala Kelelahan