2.1.2 Sistem Pengerak Kelelahan
Suma’mur, 2009, menyatakan bahwa keadaan dan perasaan lelah adalah reaksi fungsional pusat kesadaran yaitu otak cortex cerebri, yang dipengaruhi oleh
dua sistem antagonis yaitu sistem penghambat inhibisi dan sistem penggerak aktivasi Gambar 2.1. Sistem penghambat bekerja terhadap talamus thalamus yang
mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecendrungan untuk tidur. Adapun sistem penggerak terdapat dalam formasio retikularis formatio
reticularis yang dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari organ-organ dalam tubuh kearah kegiatan bekerja, berkelahi, melarikan diri dan
lain-lain.
Gambar 2.1 Sistem Penghambat dan Penggerak Aktifitas
Berdasarkan konsep tersebut, keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung pada hasil kerja antara kedua sistem antagonis tersebut. Apabila sistem
penghambat berada pada posisi lebih kuat daripada sistem penggerak, seseorang berada pada kondisi lelah. Sebaliknya, manakala sistem penggerak lebih kuat dari
sistem penghambat, maka seseorang berada dalam keadaan segar untuk aktif dalam kegiatan termasuk bekerja Gambar 2.2 Suma’mur, 2009.
Gambar 2.2. A theoretical model to illustrate the neurophysiological mechanism
2.1.3 Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan
Menurut Suma’mur 1996, ada 2 faktor yang dapay mempengaruhi terjadinya kelelahan yaitu : faktor internal dan faktor eksternal
Secara umum faktor internal yang berasal dari dalam individu, terdiri dari 2 faktor yaitu: faktor somatis fisik seperti: kesehatan gizi pola makan, jenis kelamin,
usia. Dan faktor psikis, seperti: pengetahuan, sikapgaya hiduppengelolaan stress. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal yang merupakan faktor yang
berasal dari luar yaitu: faktor fisik, seperti: kebisingan, suhu, pencahayaan. Faktor kimia, seperti: zat beracun. Faktor biologis, seperti: bakteri jamur. Faktor ergonomic,
serta faktor lingkungan kerja, seperti: kategori pekerjaan, sifat pekerjaan, disiplin perusahaan, gaji uang lembur insentif, hubungan sosial, posisi kerja
Sleeping Sleepy
Tired Relaxed
Fresh Excited
Alarmed High
Low
Activation by the activating system
Inhibition andor minimal activation
Grandjean 1991 dalam Tarwaka 2010 mengemukakan bahwa faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat berfariasi, dan untuk memelihara dan
mempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan diluar tekanan cancel out the stress. Dari sekian banyak jenis kelelahan, maka timbulnya
rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan mendatangkan ketegangan stress yang dialami oleh tubuh
manusia. Faktor-faktor penyebab kelelahan diilustrasikan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Teori Kombinasi Pengaruh Penyebab Kelelahan dan Penyegaran Recuperation
Problem fisik : Tanggung jawab,
kekhawatiran Intensitas dan
lamanya kerja fisik dan mental
Lingkungan : iklim, penerangan bising
.
Monotoni
Kenyerian dan kondisi kesehatan
Circardiant rhytem
Tingkat kelelahan
Pemulihan Penyegaran
2.1.4 Klasifikasi Kelelahan