6. Langkah terakhir dalam prose komunikasi yang baik adalah dimana
Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian akan mengirimkan balasan berita kepada Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
atau berita tersebut akan di sampaikan kepada oarang-orang yang berada
dalam Bagian Akademik tersebut. C. Model-Model Komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsure-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelaslah
bukan fenomena itu sendiri. Akan tetapi, peminat komunikasi, termasuk mahasiswa, sering mencampuradukkan model komunikasi dengan fenomena
komunikasi. Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah penjelasan tersebut.
Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi, artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan
oleh model tersebut. Akibatnya, jika kita kurang hati-hati menggunakan model, model dapat menyesatkan kita. Inilah sisi negatif model.Mulyana, 2007
1. Model Lasswell
Lasswell menyajikan model komunikasi bukan dalam bentuk gambar atau skema, melainkan berupa uraian verbal yang dirumuskan dalam pertanyaan.
Model Lasswell adalah sebagai berikut
Who Siapa Says What mengatakan apa
In Which Channel dengan saluran apa
Universitas Sumatera Utara
To Whom lepada siapa With What Effect dengn efek bagaimana.
Mengikuti model Lasswell, cara paling mudah untuk memperoleh gambaran mengenai proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan tersebut terkenal dengan Formula
Lasswell, dan jika diubah kedalam sebuah skema menjadi gambar berikut ini.
Sumber : Laswell 2007
Gambar 3.2 Model Komunikasi Lasswell
2. Model Shannon dan Weaver
Shannon dan Weaver 1949 melakukan model komunikasi dalam bentuk skema sederhan untuk menggambarkan proses Komunikasi dari seorang
komunikator sumber informasi menyampaikan pesan kepada komunikan penerima pesan sebaimana nampak dalam gambar 3.3.
Who
Say what message
In which channel
To Whom
Effect
Universitas Sumatera Utara
Information Source
Transmitter Message Signal Received
Signal Destination
Noise source
Sumber : Shannon dan Weaver 1949
Gambar 3.3 Model Shannon dan Weaver
Model ini pada dasarnya menggambarkan proses komunikasi yang diawali dari proses penciptaan dan pengiriman pesan dari seorang komunikator sumber
informasi. Pesan tersebut disampaikan dengan menggunakan media, misalnya media radio atau telepon. Pesan tersebut diterima oleh transmitter alat penerima
dan diubah menjadi signal yang dikirim kepada komunikan melalui alat penerima. Dalam model ini ada komponen gangguan noise yang dapat mempengaruhi
kemudahan komunikan dalam menerima informasi.
3. Model Middleton
Universitas Sumatera Utara
Middleton 1975 menyajikan model komunikasi dengan gambar yang sederhana, dengan melibatkan 4empat komponen komunikasi yang meliputi:
komunikator, pesan, komunikan dan umpan balik. Cermatilah Gambar 3.4.
Sumber : Middleton 1975
Gambar 3.4. Model komunikasi Middleton
Middleton hendak menjelaskan proses komunikasi bersifat timbal balik, berawal dari seorang sumber informasi komunikator yang menciptakan dan
mengirimkan pesan kepada penerima atau komunikan. Selanjutnya komunikan mememberikan tanggapan, respon, umpan balik, atau feedback kepada
komunikator.
4. Model Defleur