C. Pembahasan
1. Hasil Belajar
Penelitian yang telah dilakukan ini salah satunya bertujuan untuk melihat apakah pembelajaran dengan metode praktikum dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Data yang dianalisa dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pemberian
pretest
sebelum diberikan pembelajaran dan
posttest
setelah diberikan pembelajaran. Dari data tersebut kemudian dilihat peningkatan hasil belajar peserta
didik. Untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik, digunakan perbandingan nilai
pretest
dan nilai posttest peserta didik.
Setelah dilakukan analisis dari hasil data yang diperoleh, terlihat perbedaan nilai
pretest
dan
posttest
peserta didik baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
pretest
sebesar 20,67 dengan standar deviasi 5,90 sedangkan nilai rata- rata
posttest
sebesar 40,08 dengan standar deviasi 18,24. Dengan menggunakan uji-T kelompok dependen diperoleh t = -6,674 dan p =
0,000. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dili
hat bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,000 0,05 maka hasilnya signifikan. Artinya ada peningkatan hasil belajar pada kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata
pretest
sebesar 23,79 dengan standar deviasi sebesar 13,70 sedangkan nilai rata-rata
posttest
sebesar 51,70 dengan standar deviasi sebesar 24,54. Berdasarkan hasil analisis statistik diatas juga diperoleh t = -8,443 dan
p = 0,000. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α dapat dilihat bahwa nilai p = 0
,000 α =0,05 maka signifikan. Artinya ada peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen.
Dari uji-T dependen yang dilakukan terhadap kelas kontrol maupun kelas eksperimen diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar pada kedua kelas tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah pemebelajaran pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol peneliti melakukan uji-T independen pada hasil belajar peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun, sebelumnya
terlebih dahulu menganalisis pretest dari kedua kelas tersebut. Dari hasil tes uji-T, hasil belajar
pretest
peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama atau tidak ada perbedaan. Hal ini dilihat
dari hasil pengujian pretest yang tidak signifikan. Artinya tidak ada perbedaan hasil belajar awal peserta didik kelas kontrol dan kelas kelas
eksperimen. Setelah mengetahui bahwa kemampuan awal peserta didik dari
kedua kelas tersebut sama, maka dilakukan uji-T independen pada hasil belajar akhir
posttest
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari uji-T independen diperoleh t = -
2,069 dan p = 0,043. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat dilihat bahwa
nilai p lebih kecil daripada nilai α, yaitu 0,043 0,05 maka signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Artinya ada perbedaan hasil belajar akhir peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya, yaitu a waktu pelaksanaan pembelajaran dengan metode
praktikum hanya 2 JP dalam sekali pertemuan sehingga peserta didik belum memiliki pemahaman atau keterampilan yang cukup dalam
pelaksanaan pembelajaran ini karena pembelajaran yang sering diterapkan guru lebih bersifat
teacher centered
, b pemahaman peserta didik mengenai metode praktikum masih belum baik, meskipun telah
diberikan pengarahan sebelumnya. Terlihat beberapa kelompok yang bertanya mengenai penggunaan neraca pegas, c perlengkapan sarana
dan prasarana sekolah seperti buku pegangan peserta didik dan alat praktikum. Pada saat pembelajaran berlangsung guru harus
memberikan catatan kepada peserta didik dengan cara mendikte materi tersebut sehingga ada beberapa peserta didik tidak memilki catatan dan
saat diberikan tugas beberapa peserta didik tidak bisa mengerjakan tugas karena peserta didik buku sumber untuk belajar. Alat praktikum
yang kurang memdai sehingga pada saat melakukan praktikum harus bergantian dalam menggunakan alatnya seperti pada praktikum gaya
gesek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nilai Karakter
Berdasarkan kriteria nilai karakter peserta didik kelas eksperimen sebelum diberi treatmen nilainya sebesar 79,31 dan setelah diberi
treatment nilainya sebesar 86,21, berarti ada peningkatan yaitu dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan frekuensi setiap nilai karakter sebelum diberi treatment, aspek yang paling menonjol aspek kerjasama dengan skor
total sebesar 399 sedangkan setelah diberi treatment aspek kerjasama meningkat dengan skor total 402. Hal ini karena dalam proses
pembelajaran peserta didik sangat aktif melakukan praktikum dalam kelompok masing-masing seperti merangkai alat dan mengerjakan
laporan akhir praktikum bersama dengan teman sekelompok. Dalam melakukan praktikum peserta didik sangat antusias dan bersamangat.
Selanjutnya aspek disiplin dengan skor total sebesar 389, setelah diberi treatment aspek disiplin meningkat dengan skor total 390. Hal
ini terlihat selama proses pembelajaran peserta didik masuk kelas tepat waktu dan membaca petunjuk sebelum melaksanakan praktikum serta
menyelesaikan praktikum tepat waktu. Meskipun waktu untuk praktikum sangat terbatas sehingga menyebabkan satu tujuan
praktikum tidak dapat dilaksanakan. Ada beberapa peserta didik yang hanya berkeliaran di dalam kelas yaitu menggangu kelompok lain yang
sedang praktikum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diikuti aspek tanggung jawab dengan skor total sebesar 389, setelah diberi treatment aspek tanggung jawab meningkat dengan skor
total 391, hal ini dapat dilihat saat peserta didik mengerjakan soal dan mengumpulkan jawaban tepat pada waktunya serta dalam proses
pembelajaran peserta didik mampu melaksanakan dan menyelesaikan praktikum serta mampu membuat laporan akhir praktikum.
Kemudian aspek rasa ingin tahu dengan skor total 378, setelah diberi treatment skor total aspek rasa ingin tahu sebesar 377, berarti
ada penurunan. Rasa ingin tahu peserta didik cukup rendah karena peserta didik terlalu pasif dalam berbahasa indonesia sehingga mereka
kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau menanyakan sesuatu yang belum diketahui. Disekolah juga sarana dan prasarananya kurang
mendukung seperti perpustakaan dan buku pegangan peserta didik mata pelajaran fisika tidak ada sehingga peserta didik hanya
berpatokan pada materi yang dijelaskan oleh peneliti. Saat melakukan praktikum juga, peserta didik tidak pernah bertanya mengenai apa
yang mereka alami saat melakuan praktikum seperti mengapa benda yang masanya lebih besar memiliki gaya yang besar pula atau
mengapa karet memiliki gaya gesek yang lebih besar. Dan aspek yang paling rendah adalah aspek kejujuran dengan
skor total 342, setelah diberi treatment aspek kejujuran meningkat dengan skor total 368. Hal ini terlihat saat peserta didik mengerjakan
soal, mereka mengerjakannya dengan jujur meskipun ada beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta didik yang bertanya pada teman sebangkunya. Kemudian, saat praktikum peserta didik melakukannya dengan sangat baik dimana
mereka membahas data sesuai dengan yang mereka amati. Untuk
mengetahui apakah
metode praktikum
dapat meningkatkan nilai karakter, peneliti menggunakan uji-t dependen.
Dari hasil uji-T dependen diperoleh t = -0,707 dan p = 0,485 . Nilai α
yang digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat dilihat bahwa nilai p lebih besar daripada nilai α, yaitu 0,485 0,05 maka
tidak signifikan atau tidak ada perbedaan. Artinya tidak ada perbedaan nilai karakter awal peserta didik kelas eksperimen. Namun berdasarkan
mean dapat meningkatkan nilai karakter. Peningkatan nilai karakter membutuhkan waktu yang lama serta
pengalaman. Dalam melakukan praktikum peserta didik sangat antusias, aktif, dan bersemangat saat mengikuti proses belajar
mengajar karena metode praktikum merupakan hal baru bagi mereka. Aspek yang sangat menonjol saat melakukan praktikum adalah
kerjasama dan kedisiplinan. Faktor
– faktor yang mempengaruhi perubahan nilai karakter yaitu: 1 kuesioner kurang dapat mewakili alat ukur seperti bahasa
yang digunakan serta pernyataannya bersifat umum contohnya pada indikator rasa ingin tahu, 2 kuesioner untuk mengukur nilai karakter
awal dan akhir harus beda agar memperoleh hasil yang lebih baik, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 waktu yang digunakan untuk mengetahui peningkatan nilai karakter terbatas.
D. Keterbatasan Penelitian