SUBJEK PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

38 dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperole h σ = 46 dan mean teoritis µ = 35 x 3 = 105. Tabel 3.2 Kategorisasi Skor Skala Citra Tubuh Rentang Skor Jenis Kategori X 59 Rendah 59 ≤ X ≤ 151 Sedang 151 ≤ X Tinggi

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Pada penelitian eksperimen ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah pretest-posttests control group design . Pada pretest- posttests control group design , dilakukan pengukuran pretest dan posttest sebagai pengontrolan konstansi, serta adanya randomisasi sebagai kontrol terhadap proactive history Seniati, Yulianto Setiadi, 2008. Pretest diberikan untuk mengetahui penilaian awal subjek terhadap tubuhnya, yang dapat dilihat dari skor skala yang diberikan sebelum penelitian dilakukan, sedangkan posttest diberikan setelah penelitian dilakukan untuk melihat skor yang didapat sebagai akibat dari perlakuan.

1. Materi

Pretest dan Posttest Materi pretest dan posttest yang diberikan adalah skala citra tubuh. Skala citra tubuh ini disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk semantik diferensial. Skala yang berbentuk semantik diferensial berisi pernyataan 39 yang disertai pasangan kata yang merupakan stimulus untuk membantu subjek dalam memberikan respon atas pernyataan yang disediakan Azwar, 2005. Dalam skala ini, masing-masing pernyataan memiliki dua stimulus yang diletakkan dalam suatu kontinum yang digunakan untuk menilai tingkat penilaian subjek pada tubuhnya citra tubuh. Deretan kontinum dalam skala ini dimulai dari angka 1 sebagai nilai terendah dan angka 9 sebagai nilai yang tertinggi. Bentuk kontinum tersebut mengacu pada skala citra tubuh yang disusun oleh Woertman tahun 1994. Bentuk skala citra tubuh ini adalah sebagai berikut: Menurut saya, wajah saya: Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik Bentuk paha saya: Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan Saya melakukan diet ketat dalam rangka untuk mengurangi berat badan. Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah Skor terendah adalah 1, yaitu respon atau jawaban subjek yang mendekati stimulus tidak cantik, mengecewakan, dan sering. Sedangkan, skor 40 tertinggi adalah 9 yaitu respon atau jawaban subjek yang mendekati stimulus cantik, memuaskan, dan tidak pernah.

2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat

Pencitraan tubuh ideal wanita Barat disajikan dalam video iklan komersial dengan pesan iklan yang menunjukkan bahwa tubuh wanita Barat adalah standar tubuh yang ideal bagi penontonnya. Iklan yang dimaksudkan, menggunakan model utama wanita dengan citra tubuh wanita Barat dengan ciri-ciri bertubuh langsing dan berkulit putih. Dalam penelitian ini, dipilih video-video iklan komersial yang menggunakan model utama wanita dengan citra tubuh wanita Barat. Sebagai kontrol, pada subjek yang masuk ke dalam kelompok kontrol, tidak diberikan tayangan video iklan. Pada kelompok ini, subjek hanya diberikan pretest bersamaan dengan kelompok eksperimen. Setelah empat minggu, subjek dalam kelompok kontrol ini diberikan posttest yang sama dengan skala posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen. Iklan-iklan yang digunakan dalam penelitian, diambil melalui situs internet. Penetapan video yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan professional judgement yaitu dua dosen Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Periklanan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, iklan-iklan yang digunakan dalam penelitian juga dipilih oleh 11 orang wanita yang berusia 18-22 tahun yang merupakan populasi yang sama dari subjek penelitian. Proses pemilihan iklan