Klasifikasi Tanaman Stroberi Fragaria sp.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman Stroberi Fragaria sp.

Tanaman stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria choiloensis L. menyebar ke berbagai Negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu Fragaria vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan Fragaria virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan Fragaria Chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hybrid yang merupakan stroberi modern komersil Fragaria x annanassa var Duchesne Biswas, et al., 2007. Spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L. menyebar ke berbagai Negara di Amerika, Eropa dan Asia. Sementara spesies lainnya yaitu Fragaria vesca L tersebar lebih luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi Fragaria vesca yang pertama kali masuk di Indonesia Budiman dan Saraswati, 2008. Morfologi tanaman stroberi terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan klasifikasi botani tanaman stroberi menurut Lawrence 1960 adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Rosaideae 4 Subfamili : Rosaceae Genus : Fragaria Spesies : Fragaria sp Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik didataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17-20 o C dan disertai dengan curah hujan 600-700 mmtahun. Stroberi juga membutuhkan kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhannya yang berkisar antara 80-90 dan lama penyinaran matahari yang dibutuhkan sekitar 8-10 jam setiap harinya. Struktur akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar collum, batang akar corpus, ujung akar apex, bulu akar pilus radicalis, serta tudung akar calyptra. Tanaman stroberi berakar tunggang radix primaria terus tumbuh memanjang dan berukuran besar Rukmana, 1998. Akar serabut stroberi didalam tanah tumbuh dangkal dan menyebar secara horizontal sepanjang 30 cm dan secara vertikal dapat mencapai kedalaman 40 cm. Akar muncul dari batang yang pendek dan tebal berbentuk rumpun. Dari rumpun tersebut dapat muncul tunas yang akan menjadi crown baru, sulur dan bunga. Secara botani sulur merupakan batang ramping yang tumbuh keluar dari ketiak daun pada dasar rumpun dan menjalar sepanjang permukaan tanah. Sulur dapat digunakan sebagai ‘alat’ untuk menghasilkan tanaman baru Soemadi, 1997. Batang utama tanaman ini sangat pendek. Daun-daun terbentuk pada buku dan ketiak setiap daun terdapat pucuk aksilar. Internode sangat pendek sehingga jarak daun yang satu dengan yang lainnya sangat kecil dan memberi penampakan seperti rumpun tanpa batang. Batang utama dan daun yang tersusun rapat ini disebut crown. Ukuran crown berbeda-beda menurut umur, tingkat perkembangan tanaman, kultivar dan kondisi lingkungan pertumbuhan Budiman dan Saraswati, 2008. Daun tumbuh melingkar rumpun, berbulu lebat sampai jarang tergantung varietas, terdiri atas tiga anakan daun daun majemuk, dengan tepi bergerigi. Daun disangga oleh tangkai yang panjang Soemadi, 1997. Bunga stroberi mempunyai 10 kelopak yang berwarna hijau, 5 mahkota berwarna putih, 60 sampai 600 putik dan 20 sampai 35 benang sari yang tersusun sekitar stigma di atas dasar bunga. Penyerbukan stroberi terjadi secara silang dengan bantuan angin, serangga kupu-kupu, lebah maupun manusia. Bunga berbentuk tandan yang terdiri atas beberapa tangkai utama yang masing-masing ujungnya terdapat satu bunga yang disebut bunga primer, dan dua tangkai serta bunga-bunga dibawahnya yang disebut bunga sekunder. Dibawah bunga sekunder terdapat bunga tersier dan kuartener. Ukuran tangkai bunga selalu lebih panjang dari pada daun. Pemunculan rangkaian dan mekarnya bunga terjadi secara berurutan, dan berlangsung selama empat minggu. Biasanya sebanyak 6 sampai 8 bunga pertama pada setiap tangkai akan mekar lebih awal, yang selanjutnya diikuti oleh bunga di bawahnya Setiani, 2007. Biji stroberi berukuran kecil, pada setiap buah menghasilkan banyak biji. Biji berukuran kecil terletak di antara daging buah. Pada skala penelitian atau pemuliaan tanaman biji merupakan alat perbanyakan tanaman secara generatif Rukmana, 1998. Tanaman stroberi yang tumbuh terlalu rimbun, mempunyai banyak daun dan sulur sehingga akan menjadi kurang produktif berbunga dan berbuah. Pemangkasan daun dan sulur dilakukan secara teratur terutama membuang daun tua dan daun rusak yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Pemangkasan umumnya dilakukan pada bunga pertama dan stadium pentil yang tumbuh berlebihan. Pemangkasan bunga pertama bertujuan untuk mendewasakan tanaman ke fase generatif dan tumbuh kuat, sedangkan tujuan dari pemangkasan bunga stadium pentil yaitu pada tanaman yang telah berumur 3-4 hari sejak berbunga, dimaksudkan agar dapat memperoleh buah stroberi yang berukuran besar dan memiliki kualitas bagus Rukmana, 1998.

2.2 Kultur In vitro