Merintis Usaha Baru Pada umumnya ada 3 tiga cara yang dikenal untuk memasuki suatu usaha Kompetensi Kewirausahaan Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

146 Kelas X SMASMKMAMAK

1. Merintis Usaha Baru Pada umumnya ada 3 tiga cara yang dikenal untuk memasuki suatu usaha

bisnis, yaitu: 1 merintis Usaha baru sejak dari awal, 2 membeli perusahaan yang ada, dan 3 kerjasama manajemen Franchising. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru antara lain, yaitu: 1 bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis, 2 bentuk usaha dan bentuk kepemilikan usaha yang akan dipilih, dan 3 tempat atau lokasi usaha yang akan dipilih. Untuk mengelola usaha tersebut harus diwali dengan: i perencanaan usaha, ii pengelolaan keuangan, iii aksi strategis usaha, dan iv teknik pengemban usaha

2. Kompetensi Kewirausahaan Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

individu personality yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang selalu ingin dicapainya. a. Intelectual Capital = Competency x Commitment Artinya, meskipun ia memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi apabila tidak disertai dengan komitmen tinggi, wirausaha tersebut tidak akan dapat menggunakan modal intelektualnya. b. Competence = Capability x Authority Artinya, bahwa wirausaha yang kompeten adalah wirausaha yang memiliki kemampuan dan wewenang sendiri dalam pengelolaan usahanya kemandirian. Wirausaha selalu bebas menentukan usahanya, tidak tergan- tung pada orang lain. c. Capability = Skill x knowledge Artinya, bahwa kapabilitas wirausaha sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan atau kecakapan. 3. Langkah Memulai Wirausaha Waktu yang tepat untuk memulai adalah saat ini, tidak ada penundaan, karena setiap waktu sangat berharga. Makin cepat memulai, kesuksesan akan makin cepat diraih. Dalam memulai wirausaha, tidak ada langkah yang baku, banyak hal yang menjadi faktor, tetapi sebagai acuan, pada Gambar 3.13 bisa dilihat langkah-langkah memulai usaha. 147 Prakarya dan Kewirausahaan Buku Guru 4. Perencanaan Bisnis Business Plan Dalam dunia bisnis, perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk penca- paian tujuan. Dalam dunia bisnis, diperlukan pengorbanan yang sangat besar, apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Oleh karena itu, perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat, serta dapat meyakinkan. Dalam perencanaan bisnis, pertama-tama yang harus dipikirkan adalah memilih bisnis yang tepat. Jika pilihan terhadap bisnis yang akan diterjuni, salah maka dengan sendirinya akan mengganggu jalannya perusahaan. Bahkan, dapat menyebabkan kegagalan perusahaan yang bersangkutan. Di tahap awal, perlu dibuat perencanaan bisnis secara tertulis sehingga bisa menjadi acuan dalam pengembangan bisnis yang akan dilakukan. Tahapan perencanaan bisnis tersebut bisa meliputi hal-hal berikut. a. Ringkasan Eksekutif, berupa highlight perencanaan bisnis, yaitu gambaran perencanaan bisnis secara singkat. b. Latar belakang dan tujuan, yaitu latar belakang memilih bisnis itu dan tujuan pendiriannya. c. Aspek umum, yaitu pemilihan lokasi, pengurusan perizinan, dll. d. Aspek produksi, yaitu perencanaan yang berhubungan dengan produksi, misalnya penentuan kapasitas produksi, pemilihan supplier bahan baku dan bahan kemasan, proses produksi yang dipilih, konsep pengawasan mutu, dll. LANGKAH MEMULAI BISNIS Teguhkanlah niat Jagalah potensi mental kewirausahaan Percaya diri, berani ambil resiko, kemampuan memecahkanmasalah, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil keputusan, memiliki tenaga dalam sabar, tekun, ulet, tenang, kreatif inovatif, dan pantang menyerah, mampu berpikiran, berperasaan dan bertindak yang positif Memeriksa kembali gagasan bisnis yang ada aspek pasar, keuangan, manajemen, teknis, produksi, ekonomi, hukum, lingkungan Cepat bertindak menangkap peluang Gambar 3.13 Langkah-langkah memulai bisnis 148 Kelas X SMASMKMAMAK e. Aspek Pemasaran, yaitu perencanaan konsep pemasaran, segmentasi pasar, strategi pasar, dan lainnya f. Aspek Finansial, yaitu perencanaan keuangan untuk usaha yang akan dilaku- kan, dari mulai kebutuhan biaya-biaya, perhitungan HPP Harga Pokok Produksi, penentuan BEP Break Even Point, dan lainnya. Pengembangan Bisnis Usaha Pangan dengan Pengolahan Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan, baik perdagangan barang maupun jasa. Dalam memulai usaha, tidak ada batasan usia. Jika pertanyaannya: “Usia berapa seseorang sebaiknya memulai usaha?”, jawabnya adalah: “Sekarang”. Artinya, bagi yang masih duduk dibangku SLTA, maka tidak ada kewajiban menunggu saat lulus tiba, atau menunggu saat ujian selesai, mulailah saat ini. Setiap orang boleh menentukan jenis usaha apa yang akan menjadi pilihannya, sesuai dengan kemampuan danatau daya tariknya terhadap suatu bidang. Setelah menentukan jenis usaha apa yang akan diambil, tentu perlu perencanaan yang matang untuk merumuskan tahap demi tahap yang harus dilakukan, dan hal apa saja yang harus disiapkan dalam menjalankan usaha tersebut. Tahap awal diperlukan suatu business plan atau perencanaan bisnis yang akan kita buat. peren- canaan bisnis berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha tidak mungin berhasil dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Menga- pa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena, perenca- naan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas, men- gukur kemampuan, serta mengukur keberhasilan dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup: a Nama perusahaan b Lokasi perusahaan c Jenis Usaha d Perijinan usaha e Sumber Daya Manusia SDM 149 Prakarya dan Kewirausahaan Buku Guru f Aspek produksi g Aspek Pemasaran Berikut adalah contoh tahapan pengembangan usaha yang dilakukan untuk mem- buat usaha keripik singkong.

1. Pemilihan Jenis Usaha Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak