Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan
.
82
4. Pengembangan Media Inovatif Bimbingan dan Konseling a. Pengertian
Media inovatif bimbingan dan konseling adalah usaha kreatif dan inovatif guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk menghasilkan produk yang mampu
menjembatani penyampaian pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didikkonseli untuk menangkap pesan
dengan tepat. Media bimbingan dan konseling tersebut dalam bentuk cetak atau elektronikdigital. Sebagai alat bantu menyampaikan pesan, memilih media harus hati-
hati dan bisa mengikuti pilihan dari tingkat yang paling kongkrit ke yang paling abstrak, sebagaimana dipresentasikan pada gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Pengembangan media bimbingan dan konseling leaflet, poster,booklet,banner, web blog, video interaktif, photo voice, dll memperhatikan dukungan saranafasilitas,
settinglay out, daya tarik, konten media, Penempatan, keterbacaan, komposisi, daya tarik.
b. Tujuan
Guru bimbingan dan konseling atau konselor secara kreatif dan inovatif serta
memanfaatkan media sebagai upaya memaksimalkan layanan bimbingan dan koseling kepada peserta didikkonseli.
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan
.
83
c. Langkah-langkah
1 Memetakan, memilih dan menetapkan layanan bimbingan dan konseling yang memerlukan media
2 Mengembangkan disain media bimbingan dan konseling sesuai kebutuhan, tujuan dan sasaran layanan bimbingan dan konseling
3 Membuat media bimbingan dan konseling 4 Melakukan uji coba terpakai media bimbingan dan konseling
5 Memperoleh umpan balik efektifitas media yang digunakan 6 Melakukan perbaikan media berdasarkan umpan balik
7 Menggunakan media bimbingan dan konseling 8 Mengarsipkan dan atau menyimpan media secara layak untuk dapat dipergunakan
selanjutnya.
D. Peminatan Peserta Didik di Sekolah Menengah Kejuruan 1. Konteks dan Pengertian Peminatan
Peminatan adalah salah satu ciri khas kurikulum 2013. Penyelenggaraan peminatan di SMK sebelum
kurikulum 2013 terdapat program
penjurusan peserta didik.
Program penjurusan di SMK dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan siswa baru. Sebagaimana dikemukakan di dalam Pedoman Peminatan Peserta Didik 2013,
peminatan peserta didik dapat diartikan: 1 suatu pembelajaran berbasis minat peserta
didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; 2 suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran,
lintas mata pelajaran, dan pendalaman mata pelajaran akademik atau vokasi yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; 3 suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan
oleh peserta didik tentang peminatan kelompok mata pelajaran, peminatan lintas mata pelajaran, peminatan pendalaman mata
pelajaran akademik
atau vokasi
yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada
satuan pendidikan; 4 dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Peminatan Kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat danatau kemampuan vokasional peserta didik