Status Sosial Ekonomi Kajian Teoritik

Gambar 2.1 Proses Motivasi Dasar Sumber: Uno, 2010:5 Motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan sia-sia. Kata butuh, ingin, hasrat dan penggerak semua sama dengan motive yang asalnya dari kata motivasi. Jadi dengan demikain dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah daya penggerak seseorang untuk melakukan tindakan . 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja menurut Peterson dan Plowman dalam Uno, 2010:6 : a. The Desire to Live keinginan untuk hidup . Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidupnya. Needs, desires, or expectation behavior feedback goals b. The Desire for Position keinginan untuk suatu posisi , Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja. c. The Desire for Power keinginan akan kekuasaan . Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau bekerja. d. The Desire for Recognation keinginan akan pengakuan . Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial, merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai motiv keinginan want dan kebutuhan needs tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kinerjanya. Isi teori motivasi berhubungan dengan pengusahaan pemuasan kebutuhan manusia. Teori yang paling terkenal antara lain sebagai berikut: 1. Hierarki Kebutuhan Maslow Abraham Maslow Siagian, 1989:146-158 membagi kebutuhan manusia dalam hirarki kebutuhan, bahwa motivasi manusia berhubungan dengan lima kebutuhan, yaitu: 1 kebutuhan fisiologis Physiological need , 2 kebutuhan untuk memperoleh keamanan dan keselamatan Security of Safety Need, 3 kebutuhan bermasyarakatsosial Social Need, 4 k ebutuhan untuk memperoleh penghargaan esteem need 5 kebutuhan untuk aktualisasi diri Self Actualization need. a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan-kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan, papan. Kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkannya terus menerus sejak lahir hingga ajalnya, akan tetapi juga karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tersebut seseorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal. Kebutuhan itu bersifat universal dan tidak mengenal batas geografi, asal usul, tingkat pendidikan, status sosial, pekerjaan ata profesi, umur, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya yang menunjukkan keberadaan seseorang. Gejala umum yang dapat terlihat ialah bahwa meningkatnya kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhan tersebut cenderung mengakibatkan terjadinya pergeseran pendekatan pemuasannya dari