1. Permasalahan
a. Dapatkah diperoleh perbandingan gelling agent natrium alginat dan Na-
CMC agar didapat sediaan gel antiinflamasi ekstrak daun petai cina yang memenuhi persyaratan sifat fisik gel viskositas serta daya sebar dan
stabilitas gel pergeseran viskositas? b.
Apakah sediaan gel antiinflamasi ekstrak daun petai cina memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi?
2. Keaslian penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan oleh Perdhana 2011, yaitu
“Perbedaan Waktu Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit antara Perasan Daun Lamtoro Leucaena leucocephala
Lam. de Wit dan
Betadin Povidon iodine ”. Dalam penelitian ini aktivitas Leucaena
leucocephala Lam. de Wit dibandingkan dengan betadin dan senyawa aktif diambil melalui pemerasan.
Pada penelitian Fauziyah 2008, berjudul
“Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Petai Cina Leucaena glauca pada Tikus Putih
Jantan Galur Wistar ”, yang dilakukan adalah dengan melihat efek
antiinflamasi dari ekstrak etanol daun petai cina dalam sediaan infusa. Sejauh pengetahuan penulis, penelitian tentang optimasi gelling
agent natrium alginat dan Na-CMC pada sediaan gel antiinflamasi ekstrak daun petai cina dengan aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
menambah faedah bagi perkembangan dunia farmasi mengenai optimasi gelling agent natrium alginat dan Na-CMC pada sediaan gel terutama
sebagai antiinflamasi. b.
Manfaat metodologis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai optimasi sediaan gel dengan metode
desain faktorial. c.
Manfaat praktis. Dengan adanya sediaan gel antiinflamasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan obat dari bahan alam dan masyarakat
dapat mengembangkan potensi daun petai cina sebagai antiinflamasi.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum