Teori Molekul Emission Spectrometer

20

F. Teknik Pengenceran

Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan variasi konsentrasi dari suatu pewarna minuman. Larutan diencerkan dengan menggunakan persamaan 2.22 berikut [Brady, 1994]: . � = . � 2.22 dengan, : konsentrasi larutan induk mLL � : volume larutan induk yang diambil mL : konsentrasi larutan yang diinginkan mLL � : volume larutan yang dicari mL 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan konsentrasi pewarna hijau Tartrazin Cl 19140 dan Biru Berlian FCF Cl 42090 pada larutan sampel berwarna hijau. Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah persiapan alat dan sampel. Tahap kedua adalah pengambilan data

A. Persiapan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian.

1. Identifikasi Pewarna Hijau

Alat yang digunakan untuk mengindentifikasi keberadaan pewarna minuman terdiri dari beberapa komponen, antara lain: a. Sumber cahaya. Sumber cahaya yang digunakan merupakan lampu pijar dengan daya sebesar 40 watt. b. Kuvet Kuvet digunakan untuk meletakan sampel. Kuvet bersifat transparan dan dapat tembus sinar. Bahan pembuat kuvet tidak 22 berinteraksi dengan larutan. Kuvet yang digunakan dapat menampung sampel dengan ketebalan 10 mm. Kuvet berisi larutan standar sebagai acuan atau sampel. c. Detektor Detektor yang digunakan adalah Emissions Spectrometer buatan Vernier. Detektor Emissions Spectrometer bekerja pada panjang gelombang 320 nm sampai 900 nm dengan interval 1 nm. d. Komputer Komputer digunakan untuk merekam, menampilkan, dan menganalisa data. Komputer dilengkapi dengan Software Logger Pro version 3.12. Alat dirangkai seperti gambar 3.1 berikut. A C B PC E Gambar 3.1 Susunan alat eksperimen untuk mengidentifikasi pewarna hijau dalam sampel. 23 Keterangan gambar A : sumber cahaya lampu pijar D : Komputer B : kuvet E : Ruang gelap C : detekor Emission Spectrometer Sebuah lampu pijar A dengan daya 40 watt, kuvet B, dan detektor Emission Spectrometer D disusun seperti pada gambar 3.1. Ruang gelap E digunakan untuk mengatasi pengaruh cahaya luar. Sehingga berkas cahaya yang sampai ke detektor merupakan berkas cahaya dari sumber cahaya. Cahaya dengan panjang gelombang � memiliki intensitas awal . Berkas cahaya ditembakkan menuju kuvet yang berisi larutan standar. Setelah melewati larutan, berkas cahaya ini langsung menuju detektor. Detektor mengukur intensitas cahaya setelah melewati larutan. Serapan akan ditunjukkan dengan berkurangnya intensitas cahaya setelah melewati larutan pada panjang gelombang �. Berkurangnya intensitas cahaya pada panjang gelombang � akan menghasilkan pola serapan. Pola serapan digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan jenis pewarna hijau dalam sampel. Detektor dihubungkan ke komputer PC dengan menggunakan kabel penghubung USB. Untuk pengambilan dan perekaman data digunakan PC yang dilengkapi software Loger Pro 3.12. 24

2. Penentuan konsentrasi Pewarna Hijau