Latar belakang Identifikasi dan pengukuran konsentrasi pewarna hijau dalam sampel minuman dengan analisis pola serapan dan indeks bias menggunakan detektor emission spectrometer dan refraktometer.

6 Bagi pembaca, 1. memberi informasi mengenai keterkaitan indeks bias terhadap penentuan konsentrasi suatu larutan; 2. mengembang metode eksperimen yang dapat diterapkan pada tingkat SMA ataupun Perguruan Tinggi; 3. meningkatkan pengetahuan mengenai jenis minuman yang mengandung pewana hijau; dan 4. mengetahui konsentrasi pewarna hijau pada beberapa sampel yang dijual di pinggiran jalan.

F. Sistematika penelitian

1. Bab I Pendahuluan Bab I ini akan mengarahkan kita pada latar belakang penelitian, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dalam penelitian ini, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. 2. Bab II Dasar Teori Bab II akan menunjukkan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, Bab II berisi teori yang mendukung penelitian yaitu mengenai medan magnet, Fluks medan magnet, hukum Lenz, dan gerak magnet di atas konduktor. 3. Bab III Metodologi Penelitian 7 Bab III mengarahkan prosedur penelitian yang digunakan serta bagaimana cara menganalisa data yang telah didapatkan. 4. Bab IV Hasil dan Analisa Bab IV menyajikan data yang telah didapatkan serta membahas data yang telah dianalisa sebelumnya yang kemudian dicocokan dengan teori yang digunakan. 5. Bab V Penutup Bab V berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian lanjutan. 8

BAB II DASAR TEORI

A. Teori Atom

Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi. Teori tentang atom mulai berkembang pesat sejak abad ke-19. Model struktur atom pertama dikemukaan oleh J.J Thomson pada tahun 1897 dengan keberhasilannya mencirikan elektron dan mengukur nisbah muatan terhadap massa em elektron. Menurut J.J Thomson elektron bermuatan negatif dan berada dalam atom, namun secara keseluruhan atom bermuatan netral. Dia mengusulkan bahwa atom merupakan bola pejal yang terdiri dari elektron dan materi bermuatan positif tersebar secara merata yang dikenal sebagai model roti kismis. Model ini disebut model atom plum pudding [Krane, 1992]. Pada tahun 1911, Rutherford bersama kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan eksperimen tentang “Hamburan Sinar Alfa”. Percobaan hamburan tersebut dilakukan dengan menembakan seberkas pertikel � menuju selembar emas tipis. Hasil eksperimen menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan model atom J.J Thomson. Partikel � bermuatan positif tidak bergerak lurus menembus lempeng emas, namun terhambur dengan berbagai sudut. Rutherford mengoreksi model Thomson dengan mengungkapkan bahwa atom terdiri dari partikel bermuatan positif 9 yang terkonsentrasi pada suatu daerah kecil yang disebut inti dan dikelilingi oleh elektron. Interaksi antara inti dengan elektron dikenal sebagai gaya coulomb. Interaksi antara inti dan tiap elektron ditunjukan pada gambar 2.1 berikut [Krane, 1992]. Besarnya gaya coulomb antara inti dengan elektron mengikuti persamaan 2.1 berikut: = �� 2.1 dengan, F c : Gaya Coulomb : muatan listrik : jarak antara dua muatan yang saling berinteraksi � : permitivitas ruang hampa Gambar 2.1 Interaksi inti dengan elektron .