Sistem Pemberian Kredit di PD BPR Bank Klaten

melakukan penilaian jaminan kemudian mengisi laporan penilaian calon debitur bagian III. Setelah itu diserahkan kepada Sub Bagian Kredit. 2 Sub Bagian Kredit meneliti laporan penilaian calon debitur bagian I, II, dan III, kemudian mengisi laporan penilaian calon debitur bagian IV untuk diserahkan kepada Direksi. c. Keputusan atas permohonan kredit Pada tahap ini berisi tindakan pejabat yang berwenang dalam mengambil keputusan berupa menyetujui maupun menolak permohonan kredit. Pada tahap ini prosedur yang dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten adalah sebagai berikut: 1 Direksi memeriksa laporan penilaian calon debitur bagian I, II, III, dan IV dan membuat keputusan, apabila kredit tidak disetujui maka pihak bank memberitahukan langsung kepada calon debitur. 2 Apabila kredit disetujui maka Direksi mengotorisasi laporan penilaian calon debitur dan menyerahkan ke Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan untuk dibuatkan perjanjian kredit. Dan notaris kemudian membuat surat kuasa menjual jaminan SKMJ. 3 Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan kemudian membuat kuitansi pencairan kredit rangkap 3 dan slip setoran kredit rangkap 2, kemudian diserahkan ke Sub Bagian Kasir. 4 Untuk persyaratan, formulir permohonan kredit, surat jaminan dan laporan penilaian calon debitur kemudian diarsipkan. 5 Perjanjian kredit dan surat kuasa menjual jaminan diserahkan ke Direksi untuk ditandatangani bersama dengan debitur. 6 Perjanjian kredit dan surat kuasa menjual jaminan yang telah ditandatangani kemudian diberikan kepada Sub Bagian Administrasi dan pelaporan untuk diarsipkan. d. Pencairan kredit Tahap ini meliputi transaksi-transaksi untuk mencairkan kredit yang telah disetujui oleh bank. Pada tahap ini prosedur yang dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten adalah sebagai berikut: 1 Sub Bagian Kasir menerima kuitansi pencairan kredit rangkap 3 dan slip setoran kredit rangkap 2, kemudian merealisasikan pencairan kredit. 2 Kuitansi pencairan dan slip setoran kredit lembar 1 diserahkan ke Sub Bagian Pembukuan untuk kemudian dilakukan penjurnalan. 3 Kuitansi pencairan dan slip setoran kredit lembar 2 diserahkan kepada debitur sebagai tanda terima. 4 Kuitansi pencairan kredit lembar 3 diserahkan ke Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan untuk diteliti dan diarsipkan. e. Pelunasan kredit Tahap ini merupakan dipenuhinya semua kewajiban utang debitur terhadap bank yang berakibat terhapusnya ikatan perjanjian kredit. Keterangan: FPK : Formulir Permohonan Kredit Gambar V.1 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Permohonan Kredit Oleh Customer Service Mulai FPK Syarat Menerima calon debitur Memberikan FPK kepada calon debitur Menerima FPK yang telah diisi calon debitur dan berkas syarat 1 Surat jaminan Berupa fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi slip gaji Bisa berupa Sertifikat Tanah, BPKB, dsb. Keterangan: FPK : Formulir Permohonan Kredit AO : Account Officer LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III Gambar V.2 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Survei dan Analisis Kredit Oleh Account Officer Oleh Appraisal 1 FPK Syarat AO melakukan survey dan menilai 5C AO mengisi LPCD bagian I dan LPCD bagian II 2 FPK Syarat 2 Appraisal melakukan penilaian jaminan Appraisal mengisi LPCD bagian III 3 Surat jaminan Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III Keterangan: FPK : Formulir Permohonan Kredit LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV Gambar V.3 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Oleh Sub Bagian Kredit 3 Sub bagian kredit meneliti kemudian mengisi LPCD bagian IV 4 FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV Gambar V.4 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Keputusan atas Permohonan Kredit Oleh Direktur Oleh Direktur Keterangan: FPK : Formulir Permohonan Kredit LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV PK : Perjanjian Kredit SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan 4 Memenuhi syarat yang ditetapkan Memberitahu kan kepada calon debitur Mengotori sasi LPCD bagian IV 5 Ya Tidak FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV Dilakukan bersama debitur 7 PK Mengotorisa si PK dan SKMJ PK 9 SKMJ SKMJ Debitur Gambar V.5 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Oleh Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan Keterangan: FPK : Formulir Permohonan Kredit LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV PK : Perjanjian Kredit SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan 5 Membuat PK serta SKMJ Membuat kuitansi pencairan kredit dan slip setoran kredit 6 FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV FPK Syarat Surat jaminan LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV PK SKMJ Dibuat oleh notaris FPK Syarat Surat jaminan 6 LPCD bagian I LPCD bagian II LPCD bagian III LPCD bagian IV PK N 7 8 SKMJ Kuitansi 3 Kuitansi 2 Kuitansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 Keterangan: PK : Perjanjian Kredit SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan Gambar V.6 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Oleh Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan Oleh Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan 9 PK Meneliti kembali dokumen PK N 11 Kuitansi 3 Meneliti kembali dokumen Kuitansi 3 N SKMJ SKMJ Gambar V.7 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Klaten Pencairan Kredit Oleh Sub Bagian Pembukuan Oleh Sub Bagian Kasir 8 Kuitansi 3 Kuitansi 2 Kuitansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 Merealisasi pencairan kredit Kuitansi 3 Kuitansi 2 Kuitansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 11 10 Debitur 10 Kuitansi 1 Slip Setoran 1 N Jurnal Selesai 2. Dokumen-dokumen dalam pemberian kredit. a. Formulir Permohonan Kredit Formulir ini diisi oleh calon debitur yang berisi informasi- informasi yang berhubungan dengan identitas calon debitur, jenis usaha, jumlah kredit yang diinginkan, tujuan penggunaan kredit, data jaminan yang akan diserahkan serta data-data lain yang diperlukan bank. Formulir ini diserahkan bersamaan dengan persyaratan yang harus dipenuhi dan ditandatangani oleh calon debitur untuk kemudian diserahkan ke bagian kredit. b. Laporan Penilaian Calon Debitur Dalam dokumen ini terdapat 4 bagian. Dokumen bagian I dan II diisi oleh Account Officer mengenai 5C. Dokumen bagian III diisi oleh Appraisal mengenai penilaian jaminan. Sedangkan dokumen bagian IV diisi oleh Sub Bagian Kredit setelah meneliti bagian I, II, dan III yang kemudian diajukan ke Direksi untuk ditandatangani. c. Perjanjian Kredit Dokumen ini berisi tentang pasal-pasal yang mengatur tentang perjanjian kredit yang dilakukan antara bank dengan debitur dan ditandatangani oleh pihak bank dan debitur. d. Surat Kuasa Menjual Jaminan Dokumen ini dibuat oleh notaris yang berisi pernyataan bahwa jaminan dapat dijual oleh pihak bank apabila debitur lalai menjalankan kewajiban yang tertera dalam perjanjian. e. Kuitansi Pencairan Kredit Kuitansi ini dibuat oleh Sub Bagian Kredit yang digunakan sebagai bukti bahwa bank telah mencairkan kredit kepada debitur. f. Slip Setoran Kredit Slip ini digunakan sebagai bukti bahwa bank telah menerima pembayaran pinjaman dari debitur.

B. Evaluasi Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit

Sistem yang yang baik dalam perusahaan dapat dilihat dari pengendalian intern perusahaan yang berjalan dengan baik. Pengendalian intern sangat dibutuhkan agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dan kebijakan-kebijakan yang diambil perusahaan juga dapat terlaksana. Menurut COSO Comitte of Sponsoring Organization, pengendalian intern terdiri dari lima unsur yaitu; Lingkungan Pengendalian, Penaksiran Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pengawasan. Untuk menjawab permasalahan yang kedua berikut ini akan diuraikan deskripsi dari data yang diperoleh dalam penelitian. 1. Lingkungan Pengendalian a. Filosofi manajemen dan gaya operasi Di PD BPR Bank Klaten pihak manajemen memberikan pengarahan yang jelas mengenai pentingnya pengendalian kepada karyawannya. Filosofi dan gaya operasi manajemen menuntut karyawan untuk melakukan hal terbaik dan mampu membangun hubungan baik antara dewan pengawas yang terdiri dari direktur dan direktur utama dengan para karyawan. Interaksi ini terlihat saat ada kunjungan rutin pimpinan ke kantor kas harian. PD BPR Bank Klaten memiliki 15 kantor kas harian yang tersebar di 11 kecamatan. Apabila terdapat kendala dari salah satu kantor kas harian, maka dewan pengawas akan langsung datang ke kantor kas harian tersebut untuk menyelesaikan masalah. Rapat dengan para pimpinan kantor kas harian dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. b. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika Di PD BPR Bank Klaten, kedudukan dewan pengawas yang terdiri dari direktur dan direktur utama memegang peranan kunci dalam memberikan nilai-nilai kepemimpinan dan keteladanan, khususnya dalam menetapkan dan menjaga nilai etika organisasi dan memberikan contoh perilaku yang tepat, menghalau godaan untuk berperilaku tidak etis, serta menerapkan kedisiplinan saat diperlukan. Indikator yang mencerminkan integritas dan nilai-nilai etika adalah keberdaan peraturan tertulis di PD BPR Bank Klaten. Peraturan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam peraturan tertulis tersebut secara jelas telah tertera hal-hal yang dilarang dan sanksi bagi yang melanggar peraturan. Sebagai contoh hal-hal yang dilarang dalam peraturan tersebut dimulai dari pelanggaran-pelanggaran ringan seperti; tidur saat kerja, sampai dengan pelanggaran berat, contohnya menyalahgunakan barang milik perusahaan. Sanksi yang diterapkan juga bermacam-macam, dibagi menjadi 3 golongan yaitu; sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat. Sanksi ringan terdiri dari teguran lisan dan surat peringatan. Sanksi sedang terdiri dari penundaan kenaikan gaji, penundaan kenaikan pangkat dan penurunan pangkat setingkat 1 tahun. Dan sanksi berat terdiri dari penurunan setingkat 3 tahun, penurunan jabatan, pemberhentian dengan hormat dan yang paling berat ialah pemberhentian dengan tidak hormat. Peraturan ini sudah merupakan kesepakatan bersama sehingga wajib dipatuhi oleh semua bagian dalam PD BPR Bank Klaten tanpa terkecuali. c. Komitmen terhadap kompetensi pegawai